Karakter Wayang Perempuan Dewi Drupadi, Dewi Wara Sembadra, Dan Dewi Srikandi Sebagai Inspirasi Berkarya Batik Fashion
Abstract
Wayang sebagai bagian dari identitas budaya adalah suatu ciri khas yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat di Jawa. Figur tokoh wayang perempuan sebagai sumber ide penciptaan karya seni. Karya batik fashion diharapkan bisa mewakili pendidikan keluhuran budi yang merupakan salah satu upaya yang nantinya dapat membangun kesadaran, pemahaman dan karakter. Karya yang dibuat merupakan bentuk yang terinspirasi dari karakter tokoh wayang perempuan Drupadi, Sembadra dan Srikandi, dimana ketiga tokoh karakter wayang perempuan ini mewakili jiwa perempuan Jawa yang sabar, tabah, kuat dan Tangguh dalam menjalani laku kehidupannya. Metode penciptaan yang digunakan adalah practice based research yang merupakan metode yang tepat untuk menggali pengetahuan yang baru untuk diterapkan pada bidang yang bersangkutan. Peran pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki sangat berpengaruh pada proses tersebut. Wawasan yang dimiliki dalam menciptakan karya, tidak hanya bernilai fisik saja, namun juga dapat menjelaskan ide hingga proses terwujudnya karya yang berpotensi menjadi sebuah pembelajaran.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Cohen, M. I. (2014). Wayang Kulit Tradisional dan Pasca-Tradisional di Jawa Masa Kini. Jurnal Kajian Seni, 1(1), 1. https://doi.org/10.22146/art.5965
Djelantik, Anak Agung Made, Rahzen, Taufik , and Suryani, N. N. M. (1999). Estetika: sebuah pengantar. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Gie, T. L. (1983). Garis besar estetik : (filsafat keindahan). Karya Yogyakarta.
Guntur. (2016). Metode Penelitian Artistik. In Society. ISIPress.
Gustami, S. (2007). Butir-butir mutiara estetika timur, ide dasar penciptaan seni kriya Indonesia. In Butir-Butir Mutiara Estetika Timur. Prasista. http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2016.05.008
Ishwara, H., Yahya, L. R. S., & Moeis, X. (2012). Batik Pesisir An Indonesian Heritage. Afterhours Books.
Malins, J., Ure, J., & Gray, C. (1999). The Gap: addressing practice-based research training for Designers. In Proceedings of the Design Cultures: European Academy of Design Conference. The Robert University.
Marianto, M. D. (2014). Wayang Ukur Ki Sigit Sukasman. Jurnal Cilpa, Pendidikan Seni Rupa, 1(1).
Marianto, M. D. (2017). Seni & Daya Hidup dalam Perspektif Quantum. Scritto Books dan BP ISI Yogyakarta. http://digilib.isi.ac.id/7125/
Mulyono Djojosupadmo, I. S. (1978). Wayang dan Karakter Wanita. In Pustaka Wayang (Issue 4). CV Haji Masagung exs Gunung Agung.
Musman, Asti, dan A. B. A. (2011). Batik Warisan Adiluhung Nusantara. In Yogyakarta: G-Media. G-Media.
Nuning. W., M. M. (2015). METODE PENCIPTAAN BIDANG SENI RUPA: Praktek Berbasis Penelitian (practice based risearch), Karya Seni Sebagai Produksi Pengetahuan dan Wacana. Corak, 4(1), 23–37. https://doi.org/10.24821/corak.v4i1.2358
Sunarto dan Sagio. (2004). Wayang Kulit Gaya Yogyakarta: Bentuk dan Ceriyanya. In … : Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Supriono, P. (n.d.). Ensiklopedia The Heritage of Batik : Identitas Pemersatu Kebanggan Bangsa. Andi Offset.
Susanto, S. K. S. (1973). Seni kerajinan batik Indonesia / oleh S. K. Sewan Susanto. Balai Penelitian Batik dan Kerajinan, Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri, Departemen Perindustrian RI.
Sutalaksan, I., Anggawisastra, R., & Tjakraatmadja, J. (1979). Teknik tata cara kerja. In Bandung: ITB Press. ITB.
DOI: https://doi.org/10.24821/jocia.v8i1.7054
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
ISSN 2442-3394 (media cetak) || ISSN 2442-3637 (media online)