Robot dan Ekosistem Sebagai Ide Penciptaan Seni Lukis
Abstract
Ekosistem memiliki peran yang sangat penting untuk semua makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Dengan perkembangan teknologi, manusia memiliki kesempatan mengatasi kerusakan ekosistem dengan menciptakan mesin khusus berupa robot untuk memperbaiki ekosistem. Pada saat menempuh pendidikan di SMK jurusan teknik otomotif, terdapat mata pelajaran yang berisi menggambar komponen- komponen mesin. Hal tersebut menimbulkan ketertarikan pada bentuk–bentuk mekanik yang sering diamati. Muncul imajinasi untuk memperbaiki kerusakan ekosistem oleh manusia menggunakan robot. Sebagai seorang yang berkecimpung dalam seni lukis, gagasan untuk merespon fenomena kerusakan ekosistem divisualkan dalam bidang dua dimensional berupa lukisan. Dalam perwujudan lukisan dengan tema robot dan ekosistem, menggunakan teknik deformasi, deformasi yang digunakan adalah trasformasi, yaitu mengubah susunannya saja tanpa mengubah bentuk.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Hamidin, A. (2012). Seni Berkarya dengan Kerajinan Kain Perca. Jakarta: PT. Buku Sewu.
Irawan, B., & Tamara, P. (2013). Dasar-dasar desain. Griya Kreasi.
Marianto, M. D. (2001). Surealisme Yogyakarta. Rumah Penerbitan Merapi.
Marianto, M. D. (2019). Seni dan Daya Hidup Dalam Perspektif Quantum. Scritto books & BP ISI Yogyakarta.
Masters, J. F., & Smith, J. M. (1993). Art history: A study guide. Prentice-Hall.
Sony Kartika, D. (2017). Seni Rupa Modern Edisi Revisi. Bandung: Rekayasa Sains.
Supangkat, J., & Hadiwardoyo, S. Y. (1976). Seni Lukis Indonesia Baru. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.
Susanto, M. (2011). Diksi Rupa: Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa. DictiArt Lab.
Tresna, S. A. (2009). Pencemaran lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.
DOI: https://doi.org/10.24821/jocia.v7i1.5274
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
ISSN 2442-3394 (media cetak) || ISSN 2442-3637 (media online)