PARIAMAN DALAM FOTOGRAFI EKSPRESI: ‘RUANG-RUANG’ YANG DITINGGALKAN
Abstract
Pariaman In Expressions Photography: The Abandoned Spaces. Personal view of the space in this case is the city of Pariaman became the subject of the creation. Expressions photography used as a method to formulate this views through contemplation-idealization, planning, execution, consultation, editing / formation, to presentation. Topographic Photography is used as an approach to record what is visible on the surface. The abandoned in this city, such as houses, objects, and the others that found along the way become objects to tell views of this city. The series of photographs produced in this creation offers a personal view of a space that is narrated through the existing reality.
ABSTRAK
Pandangan personal mengenai ruang yang dalam hal ini adalah Kota Pariaman menjadi bahasan pokok dalam penciptaan ini. Fotografi ekspresi dijadikan sebagai metode untuk merumuskan pandangan tersebut dengan metode penciptaan bertahap seperti kontemplasi-idealisasi, perencanaan, eksekusi, konsultasi, editing/pembentukan, hingga penyajian. Topographic Photography dijadikan sebagai pendekatan untuk merekam apa yang terlihat di permukaan. Ruang-ruang yang ditinggalkan di kota ini, seperti rumah-rumah, benda yang ditemui sepanjang jalan menjadi objek untuk menceritakan pandangan terhadap kota ini. Rangkaian karya foto yang dihasilkan dalam penciptaan ini menawarkan pandangan personal terhadap suatu ruang yang dibahasakan melalui realitas yang ada.
Keywords
References
Ajidarma, Seno Gumira. 2001. Kisah Mata, Fotografi antara Dua Subjek: Perbincangan tentang Ada. Yogyakarta: Galang Press.
Barker, Chris. 2005. Cultural Studies: Teori dan Praktik, terj. Tim Kunci Cultural Studies Center. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Charpentier, Peter., Johan Den Ouden, John Visser. 1993. Motif Untuk Foto Anda Rev.ed, terj. Prof. Dr. R.M. Soelarko. Semarang: Dahara Prize.
Karyadi, Bambang. 2017 FOTOGRAFI: Belajar Fotografi. Bogor: Nahl Media.
Irwandi., Muh. Fajar Apriyanto. 2012. Membaca Fotografi Potret: Teori, Wacana, dan Praktik. Yogyakarta: Gama Media.
Marianto, M. Dwi. 2011. Menempa Quanta Mengurai Seni. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.
Prasetya, Erik., Ayu Utami. 2015. Estetika Banal & Spiritualisme Kritis.Jakarta: KPG
Saidi, Acep Iwan. 2008.Narasi Simbolik Seni Rupa Kontemporer Indonesia. Yogyakarta: Isacbook.
Soedjono, Soeprapto. 2007. Pot-Pouri Fotografi. Jakarta: Universitas Trisakti.
Sunardi, St.. 2004. Semiotika Negativa. Yogyakarta: Buku Baik.
Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa: Kumpulan Istilah & Gerakan Seni Rupa Rev.ed. Yogyakarta: DictiArt Lab, Bali: Jagad Art Space.
Sutrisno, Mudji dkk. 2005. Teks-teks Kunci Estetika: Filsafat Seni.
Yogyakarta: Galang Press
Tim Penyusun. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
http://www.tate.org.uk/art/art-terms/n/new-topographics diakses pada tanggal 20 Mei 2018
http://www.kotaPariaman.go.id Profil Kota Pariaman diakses pada tanggal 6 Februari
https://www.icp.org/browse/archive/objects/park-city-interior-19 diakses pada tanggal 3 Mei 2018
https://www.icp.org/browse/archive/objects/park-city-interior-22 diakses pada tanggal 3 Mei 2018
http://akiqaw.info/anachronic-sculpture-a-typology-of-indonesian- structure/ pada tanggal 7 Mei 2018
http://stephenshore.net/photographs/uncommon/index.php?page=15&
DOI: https://doi.org/10.24821/specta.v4i2.4964
Article Metrics
Abstract view : 0 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.