CITRA FOTOGRAFIS DALAM KOMIK MANDIRI “CABIN” DAN “LEFT BEHIND” KARYA AZISA NOOR

Abstract

Komik mandiri adalah komik yang diciptakan dan diterbitkan sendiri oleh pembuatnya dan tidak terikat pada kepentingan penerbit. Sejumlah komik mandiri menghadirkan rangkaian narasi visual dengan menggunakan elemen berupa gambar foto atau citra fotografis. Citra fotografis yang dimaksud adalah penggambaran ilustrasi yang merepresentasikan media fotografi dan bukan teknik visualisasi adegan dengan teknik fotografi. Penelitian bertujuan untuk menyelidiki bentuk penggambaran dan fungsi citra fotografis dalam jalinan narasi visual komik mandiri di Indonesia, khususnya dalam karya Azisa Noor “Cabin” (2016) dan “Left Behind” (2017) yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dengan analisis tekstual berdasar semiotika bahasa komik Mario Saraceni yang disajikan secara deskriptif berdasar pendekatan comic studies. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, kajian kepustakaan, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan foto sebagai perangkai kisah dalam komik bisa tampil sebagai pokok ataupun sekadar pendukung suatu cerita. Penggambarannya sama dengan gaya penggambaran karakter atau objek lain dalam komik. Bentuknya bisa berupa lembaran atau termuat dalam bingkai media fotografi, seperti foto digital dalam telepon pintar yang termuat dalam panel komik dengan beragam sudut pandang. Citra fotografis hadir dalam porsi yang kecil, namun menjadi penggerak dalam storytelling komik mandiri. Citra fotografis menjadi informasi baru dan informasi tambahan yang digunakan untuk menghadirkan daya tarik dan plot cerita, serta mengatur ketegangan, kejutan, dan twist. Koherensi atau closure keseluruhan makna cerita komik tidak bisa dilepaskan dari cara penggambaran dan penataan citra-citra fotografis tersebut dalam panel-panel, bersama elemen lain dalam komposisi sekuensial komik

Photographic Representation in Independent Comic “Cabin” and “Left Behind” by Azisa Noor. Independent comics are comics created and published by the creators themselves and are not tied to the publisher's interests. Several independent comics present a series of visual narratives using elements like photograph drawings or photographic imageries. The photographic imagery in question is an illustrative depiction representing photographic media, not a scene visualization technique using photographic techniques. This research aimed to investigate the report and function of photographic imageries in the visual narrative of independent comics in Indonesia, especially in the work of Azisa Noor; Cabin (2016) and Left Behind (2017) were selected using a purposive sampling technique. The research used qualitative methods, with textual analysis based on the semiotics of Mario Saraceni's comic language, which is presented descriptively based on a comic studies approach. Data collection was carried out by observation, literature review, and documentation. The results showed that photos of comic storytellers can appear as the primary point or simply as a story supporter. The depiction is the same as the style of depicting other characters or objects in comics. The form can be in the form of a sheet or in a photographic media frame, such as a digital photo on a smartphone in a comic panel with various points of view. Photographic images become new information and added information used to present the attraction and plot of the story, as well as setting up tension, surprises, and twists. The overall coherence or closure of the meaning of a comic story cannot be separated from the way the photographic imagery is depicted and arranged in panels, along with other elements in the sequential composition of the comic.