Pendekatan Deskriptif dalam Penulisan Naskah Dokumenter Berjudul “Egrang dan Generasi Bangsa”
Abstract
Permainan tradisional semakin tergeser oleh permainan yang mengandung tehnologi, salah satunya egrang. Banyak generasi muda yang tidak mengetahui dan tidak memainkan permainan tradisional egrang. Upaya melestarikan permainan egrang terus dilakukan oleh Mbah Yudi, diantaranya dengan melakukan perjalanan dari Yogyakarta menuju Jakarta dan Surabaya, serta membuka dan mengajarkan permainan egrang kepada masyarakat. Penulis membuat dokumenter kisah Mbah Yudi untuk mengenalkan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melestarikan permainan tradisional egrang. Metode penggalian data dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara. Penulis sebagai penulis naskah menggunakan pendekatan deskriptif dalam menyampaikan informasi pada karya dokumenter berjenis potret berjudul “Egrang dan Generasi Bangsa”. Pendekatan deskriptif digunakan untuk memudahkan penonton dari berbagai kalangan maupun usia untuk memahami pesan dari dokumenter yang diangkat. Informasi penting juga tetap diutamakan. Hasil penelitian bahwa dokumenter dengan topik permainan tradisional yang disampaikan dengan narasi berupa mendeskripsikan atau menggambarkan tokoh dari berbagai sisi, mulai dari ciri-ciri tokoh, barang yang dimiliki atau dikenakan, serta reaksi dari orang lain yang ada di dalam dokumenter merupakan pendekatan yang tepat untuk menjelaskan informasi pada program jenis documenter potret sosok Mbak Yadi. Pemilihan diksi yang tepat dan menarik membuat penonton tidak bosan walau pendekatan deskriptif memiliki kesan lebih sederhana.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anggita, Gustiana Mega, Siti Baitul Mukarromah, & Mohammad Arif Ali. (2018). Eksistensi Permainan Tradisional Sebagai Warisan Budaya Bangsa. Jurnal Of Sport Science And Education (Jossae). 3, (2), 57-58
Ayawaila, Gerzion. R. 2008. Dokuemnter: Dari Ide sampai Produksi. Jakarta: FFTV – IKJ Press.
Badjuri, Adi. 2010. Jurnalistik Televisi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Fajrin, Okky Rachma. (2015). Hubungan Tingkat Penggunaan Teknologi Mobile Gadget dan Eksistensi Permainan Tradisional pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Idea Societa. 2 (6), 3-20
Debdikbud. 1998. Permainan Tadisional Indonesia. Jakarta: Debdikbud
Dharmamulya, Sukirman, dkk. 2005. Permainan Tradisional Jawa. Yogyakarta: Kepel Press
Fachruddin, Andi. 2012. Dasar-dasar Produksi Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
...,2015. Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi. Yogyakarta: Andi Offset
Fad, Aisyah.2014. Kumpulan Permainan Anak Tradisional Indonesia. Jakarta: Cerdas Interaktif
Kartiningsih & Budiaman. (2020). Strategi Komunitas Traditional Games Returns (TGR) dalam Pelestarian Permainan Tradisional Pada Anak Usia 7-12 Tahun. 4 (1), 52-59
Keraf, Gorys. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Ende: Nusa Indah
Kurniati, Euis. 2016. Permainan Tradisional dan Perannya dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak. Jakarta: Kencana
Leo, Sutanto. 2017. Mencerahkan Bakat Menulis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Mabruri KN, Anton. 2018. Produksi Program TV Non – Drama Manajemen Produksi dan Penulisan Naskah. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Naratama, dkk.2017. Dokumenter Film dan Televisi. Jakarta: Fikom Budi Luhur
Pareno, Sam Abede. 2003. Praktik Penulisan Naskah Televisi. Surabaya: Papyrus
Valk, Jos van der. 1992.Mengarang Naskah Video. Yogyakarta: Kanisius
Wahyuningtyas, Sri & Wijaya Heru Santosa. 2011. Sastra: Teori dan Implementasi. Surakarta: Yuma Pustaka
Wibowo, Fred. 2014. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Grasia Book Publisher
DOI: https://doi.org/10.24821/sense.v5i1.6999
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Diyah Ayu Karunianingsih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.