ANALISIS MAKNA TANDA PADA FILM KARTINI : RESISTENSI PEREMPUAN JAWA TERHADAP BUDAYA PATRIARKI

Nurudin Sidiq Mustofa, Siti Maemunah, Lilik Kustanto

Abstract


ABSTRACT

The term patriarchy is used to refer to "male power" specifically the power in which male domination of women occurs which is realized in various ways. Men are considered to have more power than women so that people view women as weak and helpless. However, with the participation of women who echoed the spirit of movement in countering the injustice of patriarchal culture, this social change was taken by the media to be socialized through propagation media that focused visual auditivity, for example in films. The paper thesis was intended to look for signs of resistance (resistance) to patriarchal culture in the components of the film

This research is a qualitative research with qualitative descriptive method, namely by conducting research on signs of resistance against patriarchal culture on the components of Kartini's film. The analysis unit to be used is the scene. The results of the research data are processed by qualitative analysis which is encoded by the three-level theory of social code proposed by John Fiske so that conclusions can be drawn.

Based on the results of  the study it can be concluded that some film components show signs of resistance to culture such as wardrobe, movement, sound, music, editing, arrangement, and cinematography. These signs after coding are done using the Three levels of the Social Code showing women's representation of the culture of the Patriarchy.

Keywords: Resistance, Women, Patriarchal Culture, Signs, Film Components

 

ABSTRAK

Istilah patriarki digunakan untuk menyebut “kekuasan laki-laki” khususnya kekuasan yang didalamnya berlangsung dominasi laki-laki atas perempuan yang direalisasikan melalui berbagai cara. Laki-laki dianggap memiliki kekuatan lebih dibanding perempuan sehingga masyarakat memandang perempuan sebagai seorang yang lemah dan tidak berdaya. Namun seiring dengan banyaknya perempuan yang mendengungkan semangat pergerakan dalam melawan ketidakadilan budaya patriarki, gejala sosial ini ditangkap oleh media untuk disosialisasikan kedalam proyeksi media yang bersifat auditif visual, contohnya pada film. Skripsi karya tulis berjudul “Resistensi Perempuan Jawa Terhadap Patriarki (Analisis Makna Tanda Pada Film Kartini)” ini bertujuan untuk mencari tanda-tanda resistensi (perlawanan) terhadap budaya patriarki didalam komponen-komponen film.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan melakukan pencarian tanda-tanda resistensi (perlawanan) terhadap budaya patriarki pada komponen-komponen film Kartini. Unit analisis yang akan digunakan adalah scene. Data hasil penelitian diolah dengan analisis kualitiatif yang dikodekan dengan teori three level of social codes yang dikemukakan oleh John Fiske sehingga bisa ditarik beberapa kesimpulan.

Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa beberapa komponen- komponen film menunjukan tanda-tanda resistensi (perlawanan) terhadap budaya patriarki seperti wardrobe, pergerakan, sound, musik, editing, setting, dan sinematografi. Tanda-tanda tersebut setelah dilakukan pengkodean menggunakan Three level of Social Codes menunjukan representasi perlawanan perempuan Jawa terhadap budaya Patriarki.

Kata Kunci : Resistensi, Perempuan, Budaya Patriarki, Tanda, Komponen Film

Full Text:

hal 71-81


DOI: https://doi.org/10.24821/sense.v2i1.5074

Article Metrics

Abstract view : 0 times
hal 71-81 - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Sense : Journal of Film and Television Studies



View My Stats.


Creative Commons License
This work is licensed under a 
Creative Commons Attribution 4.0 International License.