SAPE' SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN MUSIK ETNIS "MANAI"

Nadia Anjani, Warsana Warsana, Amir Razak

Abstract


Sape’ merupakan sebuah instrumen musik yang menurut kepercayaan masyarakat hanya boleh dimainkan oleh kaum laki-laki, terlarang jika dimainkan oleh perempuan. Konteks akademis, terdapat fenomena perempuan yang mulai mempelajari sape’, terlihat begitu anggun dan mempunyai wibawa. Paradigma ini menjadi sebuah permasalahan yang menarik untuk diangkat dalam komposisi musik etnis yang berjudul Manai. Sebagai bentuk representasi kritis posisi perempuan terhadap laki-laki dalam memainkan Sape’. Berdasarkan pengamatan pengkarya, sangat penting untuk dipublikasikan sebagai pengetahuan budaya, serta sebagai contoh kepada khalayak betapa pentingnya posisi perempuan dalam menstransmisikan, mempertahankan identitas sebuah budaya masyarakat. Metode yang digunakan dalam proses penciptaan musik etnis yang berjudul Manai mengacu pada teori Alma M. Hawkins. Teori ini berisi tentang proses penciptaan yaitu Eksplorasi, Improvisasi, dan pembentukan.Penyajian komposisi Manai merupakan perpaduan dari instrumen etnis Nusantara, instrumen barat dan vokal. Selain itu, Sape’ Leto merupakan pola permainan utama dari karya ini yang berasal dari suku Dayak Kenyah sebagai pendukung terciptanya komposisi musik etnis yang berjudul Manai. Secara garis besar nuansa dalam karya ini merupakan representasi dari peristiwa yang terjadi pada sosok gadis Dayak yang terdiri dari tiga bagian yaitu kelahiran, kehidupan, dan kesedihan.

 

Kata Kunci: Manai, Sape’. Maskulinitas.


Keywords


Manai, Sape', Maskulinitas

References


Anjani, Nadia. Sape’ sebagai sumber inspirasi penciptaan musik etnis“Manai”. Tugas Akhir S-1 Program Studi Etnomusikologi FSP Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2021.

Creswell, John. 2002. Reserach Design Kuantitatif, Kualitatif dan Mix Method Edisi Ketiga terjemahan Achmad Fawaid. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Gorlinski, Virginia K, Some Insights Into The Sape Playing, dalam The Serawak Museum JournalVol XXXIX, 1988.

Haryanto, Musik Suku Dayak, Edisi Revisi(Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2021)

Irawati, Eli. Aspek-aspek Transmisi Kelentangan dalam Konteks Ritual Masyarakat Dayak Benuaq di Kalimantan Timur. Disertasi S3. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Irawati, Eli. 2018. Belajar Musik Sampek. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Anggun, https://kbbi.web.id/anggun.html. Akses 16 Februari 2021.

Kamus Besar Bahasa Indonesia,Tema, https://kbbi.web.id/tema.html. Akses 9 maret 2021

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ide, https://kbbi.web.id/ide.html.Akses 9 Maret 2021

Labajo, Joaquina. 2003. Body and Voice The Construction of Gender in Flamenco edited Tullia Magrini, hal 67-84. Music and Gender: Perspektif From Mediterania. University Chicago Press.

Saragih, Winnardo, Misi Musik, (Yogyakarta: ANDI, cetakan pertama 2008).

Siburian, Desmon M, Ilmu Bentuk dan Analisis Musik,https://www.scribd.com/document/203630772/Ilmu-Bentuk-Dan-Analisis-Musik akses 3 april 2021.

Sobur, Alex. 2016. Semiotika Komunikasi. Bandung. Rosda Karya.

Supeno, Yoga dan Wijayanto, Ary Nugraha. Aspek Sains dan Budaya Instrumen Cetik dalam Perspektif Etno Organologi Akustik. Jurnal Ideas Vol. 7 No. 2 Mei 2021 Hal. 125-135. Ideas Publishing.

Tresh, J. and Dolan, E. . (2013). Toward A New Organology: Instrumen of Musics and Science. Osiris 2013. Hlm. 278-298




DOI: https://doi.org/10.24821/sl.v18i1.5858

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

View My Stats