FUNGSI DAN BENTUK PENYAJIAN MANTRA DAN KATAMBUNG DALAM RITUAL BALIAN MIMBUL KULUK METU SUKU DAYAK NGAJU DI KOTA PALANGKA RAYA
Abstract
melalui fungsinya sebagai sarana ritual, persembahan simbolis, komunikasi vertikal, dan sarana integrasi masyarakat. Hubungan kompleksitas tersebut turut tergambarkan melalui bentuk penyajiannya yang meliputi struktur pertunjukan, aspek musikal, dan aspek non musikal. Struktur pertunjukan meliputi tiga tahapan, yaitu: tandak, mantra dan katambung, serta katambung mengiringi prosesi penanaman kepala kerbau (mimbul kuluk metu). Aspek musikal meliputi melodi (ruang) dan ritme (waktu), dan aspek non musikal meliputi tempat, waktu, sesajen, benda ritual, pelaku, dan kostum.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Bakar, Seth, Siren F, Rangka, Gani T. Andin. 1986/1987. Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Kalimantan Tengah. Jakarta: Direktur Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Barier, Georg Martin. 2014. “Agama Hindu Kaharingan Sebagai Nativisme Sesudah Pengaruh Kristen Menjadi Peristiwa Yang Tak Ada Tandingannya”, dalam Jurnal Simpson. Volume 1. Nomor 2. Desember.
Koebek Dandan Ranying, Lewis, Simal Penyang, Walter S. Penyang, Bajik R. Simpei, Mantikei R. Hanyi, Rangkap I. Nau, Hanno Kampffmeyer, Yerson. 2009. Panaturan. Denpasar: Penerbit Widya Dharma.
Kuri, I Putu Gelgel, I Wayan Budi Utama. 2018. “Basir in Religious System of Dayak Hindu Kaharingan Society”, dalam International Journal of Social Sciences and Humanities, Vol 2, No. 2, August, pages 164-174.
Nakagawa, Shin. 2000. Musik dan Kosmos – Sebuah Pengantar Etnomusikologi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Nau, Rangkap I. 2003. Buku Kandayu Penuntun Persembahyangan. Palangka Raya: Mejelis Besar Agama Hindu Kaharingan Pusat.
Nettl, Bruno. 2012. Teori dan Metode dalam Etnomusikologi. Terj. Natha H. P. Dwi Putra. Jayapura: Jayapura Center
of Music.
Nur Rahmawati, Neni Puji. 2013. “Upacara Adat Mamapas Lewu”, dalam Jantra, Vol. 8, No. 2, Desember.
Riwut, Tjilik. 2015. Maneser Panatau Tatu Hiang - Menyelami Kekayaan Leluhur. Yogyakarta: NR Publishing.
Soedarsono, R.M. 2001. Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Sugiyarto, Wakhid. 2016. “Eksistensi Agama Hindu Kaharingan di Palangka Raya”, dalam Harmoni: Jurnal Multikultural & Multireligius. Vol. 15. No.3. September-Desember.
Miles, Matthew B., A. Michael Huberman. 2009. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru Terj. Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press.
Creswell, John W. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset Terj. Ahmad Lintang Lazuardi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ugang, Hermogenes. 2010. Menelusuri Jejek-Jejak Keluhuran. Kalimantan Tengah: Lembaga Dayak Panarung.
William P. Malm. 1967. Music Cultures of The Pasific, The Near East and Asia. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Mahin, Marko. 2006. “Kaharingan: Dinamika Agama Dayak di Kalimantan Tengah”. Disertasi untuk menempuh derajat S-3 Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Departemen Antropologi Program Studi Pascasarjana Universitas Indonesia.
Narasumber
Parada Lewis Koebek Danum Ranying S.Ag., M.Si., 50 tahun, Ketua Majelis Hindu-Kaharingan Pusat Palangka Raya, Kota Palangka Raya.
Rabiadi, S.Sos.H., M.Pd.H., 32 tahun, Basir, Rohaniawan Hindu Kaharingan, Dosen, Kota Palangka Raya.
Fransiskus Widodo, 31 tahun, Basir, Rohaniawan Hindu-Kaharingan, Swasta, Kota Palangka Raya.
DOI: https://doi.org/10.24821/sl.v16i1.5135
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.