SEPLENANGAN DALAM UPACARA KABUMI DI DESA WATUAJI KECAMATAN KELING KABUPATEN JEPARA

Cintya Berlianisa Smaranada

Abstract


Upacara kabumi merupakan upacara sejenis bersih desa yang digunakan untuk mrngungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang dilimpahkan kepada masyarakat. Pada upacara kabumi
di Desa Watuaji, terdapat prosesi seplenangan yang dilaksanakan pada hari Senin Legi pukul 12.00 WIB. Prosesi seplenangan adalah prosesi berupa mengarak makanan untuk dipersembahkan kepada petinggi dan perangkat desa lainnya. Prosesi seplenangan dipimpin oleh cucuk lampah dan diiringi dengan Gending Seplenangan. Dilihat dari bentuk penyajiannya, gending ini dibunyikan secara terus menerus sampai prosesi seplenangan selesai. Gending yang dimainkan secara berulang-ulang tersebut mengandung makna. Makna Gending Seplenangan dibedah menggunakan teori semiosis karya Charles Sanders Peirce dengan metode penelitian kualitatif dan pendekatan etnomusikologis. Teori semiosis karya Peirce berupa relasi triadik yang terdiri dari representamen, objek, dan interpretan. Berdasarkan
relasi triadik Peirce, terdapat tiga makna yang dihasilkan dari Gending Seplenangan. Makna tersebut antara lain makna ikonik, makna indeksikal, dan makna simbolik.


Keywords


seplenangan, Gending Seplenangan, upacara kabumi, Desa Watuaji, bentuk penyajian, makna.

References


Buchler, Justus. 1955. Philosophical Writing of Peirce. New York: Dover Publications, Inc.

Creswell, John W. 2017. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danesi, Marcel. 2011. Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.

Mardimin, Yohanes. 1991. Belajar Karawitan Dasar. Semarang: Satya

Wacana.

Martopangrawit. 1975. Catatan Pengetahuan Karawitan I. Surakarta: ASKI Surakarta.

Nakagawa, Shin. 2000. Musik dan Kosmos: Sebuah Pengantar Etnomusikologi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Pangrawit, D. Dwija. Bombong Manah: Tuntutan Karawitan Jawi.

Surakarta: Cendrawasih.

Prayitna, Hendra dan M. Abi Tofani. tt. Buku Pinter Basa Jawa Pepak. Surabaya: Karya Utama.

Putra, SW. Biman. 1994. Kumpulan Gendhing-Gendhing Lan Lagon

Dolanan. Surakarta: Cendrawasih.

Smaranada, Cintya Berlianisa. 2020. “Seplenangan dalam Upacara

Kabumi di Desa Watuaji Kecamatan Keling Kabupaten Jepara”.Skripsi untuk menempuh derajat Strata 1 Program Studi Etnomusikologi Jurusan Etnomusikologi Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Senen, I Wayan. 2015. Bunyi-bunyian dalam Upacara Keagamaan Hindu di Bali. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.

Soetandyo. 2002. Kamus Istilah Karawitan. Jakarta: Wedatama

Widya Sastra.

Sumarto. 1983. Buku Karawitan Gaya Baru Jilid 1 untuk Sekolah

Menengah Pertama. Solo: Tiga Serangkai.

Supanggah, Rahayu. 2002. Bothekan Karawitan I. Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

__________. 2009. Bothekan Karawitan II: Garap. Surakarta: Program Pascasarjana bekerja sama dengan ISI Press Surakarta.




DOI: https://doi.org/10.24821/sl.v16i1.5051

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

View My Stats