Bentuk dan Fungsi Kesenian Ronggiang Pasaman dalam Acara Baralek di Kanagarian Aua Kuniang Pasaman Barat
Abstract
Ronggiang Pasaman merupakan seni pertunjukan yang terdiri atas pantun, tari dan musik. Ronggiang Pasaman merupakan hasil akulturasi kebudayaan yang memiliki unsur kebudayaan dari etnis Minangkabau, Jawa, dan Mandailing. Ronggiang Pasamanberlangsung di lapangan terbuka pada malam hari yang identik dengan acara Baralek (pesta perkawinan) pada malam mamasak (malam memasak) dan maaghak-aghak (mengarak-arak). Tujuan penelitian ini ingin mengetahui bentuk penyajian dan fungsi Ronggiang Pasaman dalam acara Baralek di Kanagarian Aua Kuniang Pasaman Barat Sumatera Barat. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan Etnomusikologis, dengan strategi etnografi studi kasus. Penyajian terdiri dari tiga proses pertunjukan yaitu, proses awal dengan lagu Sikambang, proses pertengahan dengan lagu Pulau Pisang dan proses akhir dengan lagu Duyan Tenggi. Hasil dari analisis teks musik menunjukkan; [1] lagu Sikambang berbentuk satu bagian (introduksi), terdiri dari dua frase, tidak menggunakan tempo yang konstan [2] lagu Pulau Pisang berbentuk dua bagian A dan B serta memiliki perbedaan berupa melodi dan harmoni [3] lagu Duyan Tenggi berbentuk satu bagian yang terdapat dua variasi yakni tanya dan jawab yang diulang-ulang. Teks dari pantun Ronggiang bertema kontekstual yaitu kehidupan bermasyarakat Nagari Aua Kuniang yang merupakan manifestasi atau perwujudan dari masyarakat dalam bentuk Ronggiang. Hal tersebut dapat dilihat dari fungsi penyajian yang ditampilkan sebagai hiburan, komunikasi, presentasi estetis, ungkapan ekspresi emosional dan pengintegrasian masyarakat.
Kata Kunci: ronggiang pasaman, baralek, malam mamasak.Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Astuti, Fuji. 2004. Perempuan dalam Seni Pertunjukan Minangkabau: Suatu Tinjauan Gender. Jogjakarta: Kalika.
Creswell, J. W. (2019). Research design: Pendekatan metode kualitatif, kuantitatif dan campuran.
Dewiati, D., Meigalia, E., & Pramono, P. (2019). RONGGENG PASAMAN: DOKUMENTASI PEMENTASAN GANTO PASAMAN. Jurnal Elektronik Wacana Etnik, 8(1).
Leoni Intan Sari. Rasmida. (2023). “Suara Tubuh” Interpretasi Pantun Ronggiang Pasaman Ke Dalam Bentuk Penciptaan Karya Tari. ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin 2(9), 1-13.
Madâ, A., Haris, A. S., & Asril, A. (2019). Hibriditas pada Ronggeng di Minangkabau. Besaung: Jurnal Seni Desain dan Budaya, 4(2).
Martarosa, M., Yakin, I., & Fernando, K. (2019). Kesenian Ronggeng Pasaman dalam perspektif kreativitas apropriasi musikal. Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(1), 87-96.
Merriam, Alan P. 1964. The Anthropology of Music. Chicago, Illinois: Northwestern University.
Nettl, Bruno. 2012. Teori dan Metode dalam Etnomusikologi. Terjemahan Nathalian H.P.D Putra. Jayapura: Jayapura Center of Music.
Prier SJ, Karl-Emund. 2017. Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta: Percetakan Rezeki.
Satya Gayatri. (2010). Sistem Formula dan Fungsi dalam Sastra Lisan Ronggeng Pasaman. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 1(1), 83-84.
Sedyawati, Edi. 2002. Seni Pertunjukan. Jakarta: Jayakarta Agung Offset.
DOI: https://doi.org/10.24821/sl.v20i2.12680
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.