TEMA KELUARGA DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS
Abstract
Dalam keluarga yang teratur dengan baik dan sejahtera, penulis memperoleh latihan-latihan dasar untuk mengembangkan sikap sosial yang baik dan kebiasaan berperilaku.Dari hubungan-hubungan antar anggota keluarga akan terbentuk pola penyesuaian sebagai dasar bagi hubungan sosial dan interaksi sosial yang lebih luas.Pengalaman suka, duka, kelucuan, kegembiraan, keharuan, kebersamaan, kehangatan bersama keluarga penulis inilah yang akan diungkapkan melalui media karya seni lukis.Keluarga adalah orang seisi rumah menjadi tanggungan (Ayah, Ibu, dan Anak)
Sebuah pengalaman yang muncul dalam proses keseharian penulis menjadi sebuah sentuhan ilham yang disengaja setelah melalui beberapa proses penyaringan oleh penulis. Bagaimanapun filterisasi penulis anggap penting agar tampilan bentuk terutama yang menyangkut pribadi di keluarga tidak vulgar tetapi telah dirubah sehingga tersamar dengan cara mendeformasi bentuk. Penulis menggunakan bentuk deformasi pada lukisannya yaitu perubahan susunan bentuk yang dilakukan dengan sengaja untuk kepentingan seni, yang terkesan sangat kuat atau besar sehingga kadang-kadang tidak lagi berwujud figur semula atau sebenarnya. Sehingga hal ini dapat memunculkan figur atau karakter baru yang lain dari sebelumnya. Dengan bentuk deformasi seperti ini penulis merasa dapat menggungkapkan apa yang ingin disampaikan ke dalam lukisan. Dalam memvisualisasikan ide dan gagasan, disamping menggunakan bentuk deformasi penulis menampilkan figur-figur manusia dengan bentuk naif.
Pada konsep visual penulis tetap mempertimbangkan harmonisasi susunan objek, bentuk, warna, garis, bidang, tekstur, dan ruang pada satu lukisan.Warna yang digunakan adalah warna-warna cerah karena warna-warna tersebut memunculkan dan memperkuat kesan keceriaan, kegembiraan, dan kebahagiaan.Garis digunakan sebagai unsur dekoratif dan mempertegas bentuk, garis tidak hanya warna hitam saja melainkan berwarna-warni.Dengan pengekspresian objek-objek yang apa adanya dan tidak menggunakan goresan-goresan ekstrim,kemudian digabungkan, lalu dihayati kembali yang sekiranya berkaitan dengan ide-ide penulis tuangkan ke dalam sketsa untuk nantinya diteruskan agar menjadi sebuah karya seni yang baru. Diharapkan khalayak luas lebih mudah mengerti makna-makna yang dimaksudkan penulis dari setiap karya yang dihasilkan.
Kata kunci :keluarga, seni lukis, pengalaman, deformasi, naif, figur
DOI: https://doi.org/10.24821/srs.v0i0.623
Article Metrics
Abstract view : 0 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Jl. Parangtritis KM 6,5 Yogyakarta
email: lib@isi.ac.id website: http://lib.isi.ac.id