Aktivitas Memancing Sebagai Ide Penciptaan
Abstract
Tugas akhir dengan kompetensi penyajian adalah sebuah wadah yang sesuai untuk penggalian gending-gending tradisi Gaya Yogyakarta. Bagi mahasiswa Jurusan Seni Karawitan Fakultas Seni Pertujukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Tugas akhir ini mempunyai misi untuk melestarikan karawitan Gaya Yogyakarta agar terus berkembang dan selalu dikaji dan digali oleh mahasiswa. Pada tugas akhir ini penyaji memilih karawitan Gaya Yogyakarta. Sajian karawitan yang dilakukan terdiri dari empat repertoar gending yang disajikan sebagai karawitan mandiri dan iringan. Pada sajian karawitan mandiri dan iringan, disajikan dua bentuk garap yaitu garap soran dan lirihan. Karawitan Gaya Yogyakarta dalam garap soran adalah gending yang disajikan dengan volume sora dan menonjolkan ricikan wingking. Pada penyajian gending soran penyaji memilih Gending Lonthang laras pelog patet nem kethuk 4 arang dhawah kethuk 8 Kendhangan Mawur. Gending ini terdiri dari umpak buka, buka, lamba-dados, pangkat dhawah, dhawah, dan pangkat suwuk. Pada gending Lonthang penyaji memainkan ricikan bonang barung. Selain itu terdapat garap khusus yaitu pada bagian dhawah setiap masuk irama II dan setiap pada notasi balungan 2 3 6 5, tabuhan balungan ngracik yaitu .656 .2.3 .5.6 .3.5. Garap tabuhan bonang barung yaitu 666/6. 2323 5656 3535, teknik tabuhan ini menggunakan teknik tabuhan gembyang lamba dan mipil lamba. Gending Lonthang disajikan dalam irama I dan irama II, yang diakhiri pada bagian dhawah dengan melalui pangkat suwuk sebagai salah satu ciri geding ageng. Gending Jatikusuma laras sledro patet sanga merupakan sajian gending dengan garap lirihan dengan mengutamakan ricikan ngajeng (depan) khususnya ricikan rebab yang bertugas sebagai pamurba. Ketawang Cakramardawa merupakan lanjutan dari sajian gending Jatikusuma. Ketawang ini menggunakan balungan ngracik dan gerongannya menggunakan cakepan Kinanthi. Keseluruhan penyajian pada gending ini digarap dalam beberapa irama yaitu irama I, II, III, dan IV. Bagian lamba-dados disajikan dalam irama I dan irama II, sedangkan bagian dhawah disajikan dalam irama II, III dan IV. Irama III dan IV terutama disajikan pada garap kendhangan ciblon. Gending Renyep laras slendro patet sanga merupakan gending yang disajikan sebagai gending iringan Tari Serimpi Renggawati yang penggarapannya dengan laya antal dalam irama II dan irama I. Irama I digunakan pada bagian lambadados, sedangkan irama II digunakan pada bagian dhawah. Gending yang digunakan untuk iringan Tari Serimpi Renggawati terdiri dari dua patet yaitu laras slendro patet sanga dan laras slendro patet manyura. Laras slendro patet sanga dimulai dari lagon wetah slendro sanga, Ladrang Tama, Bawa Sekar Tengahan Garjita dan Gending Renyep, sedangkan laras slendro patet manyura dimulai dari Ladrang Sumyar, Ladrang Sinom Pengrawit, Ladrang Asmarandana Kenya Tinembe, lagon jugag, dan Ladrang Sekar Tanjung. Dalam sajian ini penyaji memainkan ricikan kendhang. Ladrang Lung Gadhung merupakan salah satu gending untuk iringan pakeliran jejer II gagah. Dalam sajian iringan pakeliran, penyaji memainkan ricikan gender. Ricikan gender dalam iringan pakeliran sangat berperan penting, karena untuk mendukung suasana terutama pada saat lagon, ada-ada dan genukan. Ladrang Lung gadhung mempunyai keunikan yaitu pada sajian irama II terdapat balungan ngracik. Selain itu Ladrang Lung Gadhung juga disajikan dalam irama I dengan garap soran, dan pada saat suwuk gropak, sedangkan irama yang digunakan pada Playon Lasem yaitu irama lancar.
Kata kunci : seni rupa, lukis, memancing
References
http://digilib.isi.ac.id/
DOI: https://doi.org/10.24821/srs.v0i0.1167
Article Metrics
Abstract view : 0 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Jl. Parangtritis KM 6,5 Yogyakarta
email: lib@isi.ac.id website: http://lib.isi.ac.id