Ungkapan Estetika Karawitan Jawa pada Reproduksi Rekaman Gamelan Ageng Surakarta

Iwan Budi Santoso, Bambang Sunarto, Santosa Santosa, Zulkarnaen Mistortoify

Abstract


ABSTRACT
The Expression of Javanese Karawitan Aesthetics in the Reproduction of Gamelan Ageng Surakarta Recordings. Sound recordings have the purpose of transferring musical offerings to the storage media. The aesthetics and sound meanings contained in musical performances of course become a mandatory when sound is recorded. The concept of Javanese karawitan recordings certainly takes into consideration of the aesthetic value of the presentation and will not leave the principles as well as the sound meanings behind. Recorded musical performances of musical instruments must present an ideal sound according to the cultural convention. Recording documents in the form of audios are felt to be highly essential in karawitan concert area because they are way of storing events. As a result, musical concerts which are already in the form of audio media have more value compared to concerts being integrated with particular event. The authors found that karawitan concert carried out by using recorded audio are more practical, economic, efficient and encourage preservation value. Practical value arises because musical concerts that are already in the form of record media can be carried anywhere. Furthermore, this also lead to improve economic value since documentation can be a product of a commodity process if properly utilized. The value is efficient as the sounds are in the form of media, musical concert records can be employed without having to use devices and human resources as in the event.

ABSTRAK
Produk rekaman suara mempunyai tujuan memindahkan sajian musikal ke dalam media penyimpan. Estetika dan makna bunyi yang terkandung dalam sajian musik karawitan Jawa tentunya menjadi hal wajib ketika direkam. Kemasan produk rekaman karawitan Jawa pastinya mempertimbangkan nilai estetika sajian, serta tidak akan meninggalkan norma dan makna bunyi dalam sajiannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan ini mengharuskan peneliti melakukan tafsir tentang makna yang ada dibalik data, tujuan-nya untuk membantu memahami kehidupan sosial. Dokumen rekaman sajian musik karawitan wajib menghadirkan suara yang ideal sesuai konvensi budayanya. Dokumen perekaman dalam bentuk media audio dirasakan penting dalam wilayah konser karawitan karena menjadi cara penyimpanan akan peristiwanya, sehingga konser karawitan yang sudah dalam bentuk media audio lebih banyak memiliki nilai lebih dibandingkan dengan konser dalam konteks peristiwanya. Kelebihan media audio konser karawitan lebih memiliki nilai praktis, ekonomis, efisien dan pengawetan. Nilai praktis muncul karena konser karawitan yang sudah dalam bentuk media rekam bisa dibawa ke mana-mana. Nilai ekonomis karena dokumentasi bisa menjadi produk yang bisa bernilai ekonomi jika diberdayakaan sebagai barang komuditas. Nilai efisien karena dalam bentuk media rekam konser karawitan bisa dimanfaatkan tanpa harus menggunakan perangkat dan sumber daya manusia sebagaimana dalam peristiwanya.


Keywords


aesthetics; Javanese karawitan; recording; gamelan ageng

Full Text:

PDF

References


Bartlett, B. B. and J. (2008). Practical Recording Techniques, Fifth Edition. Massachusetts: Focal Press.

Bartlett, B., & Bartlett, J. (2016). Practical Recording Techniques: The Step-by-Step Approach to

Professional Audio Recording. Massachusetts: Focal Press.

Djatnika, A. (2011). Dari Ritual ke Realitas Virtual (Tinjauan Video Komersial Seni Pertunjukan Tradisi Yang Beredar di Bandung). Itenas Rekarupa, 1,(1) 70–84. https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekarupa/article/view/487

Gabela, E., & Sampurno, J. (2014). Analisis Fraktal Sinyal Berbagai Jenis Musik. Jurnal Prisma Fisika, II(3), 67–73. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpfu/article/view/7334

Hartono. (2012). Perkembangan Estetika Musikal Seni Karawitan Jawa dan Pengaruhnya terhadap Masyarakat Pendukungnya. Media Seni dan Desain, 1(1), 25. https://adoc.pub/perkembangan-estetika-musikal-senikarawitan-jawa-dan-pengar.html

Irawati, E. (2020). Transmisi, Musik Lokal-Tradisional, dan Musik Populer. Jurnal Panggung, 30(3). Retrieved from http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v30i3.893

Irawati, Eli. (2022). Strategi Preservasi Musik Tradisional dengan Pendekatan Ekosistem Musik. Widyadharma: Prosiding Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, 1 (1), 210-216.

Irnanningrat, S. N. S. (2017). Peran Kemajuan Teknologi dalam Pertunjukan Musik. Invensi, 2(1), 1–8. https://doi.org/10.24821/invensi.v2i1.1802

Martopangrawit. (1975). Pengetahuan Karawitan I. Surakarta: ASKI Surakarta.

Mulyadi, M. (2011). Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif serta Pemikiran Dasar Menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi dan Media, 15(1), 127–137. https://doi.org/10.31445/jskm.2011.150106

Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia dalam Perspektif Sosial Budaya. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1), 33–47. https://doi.org/10.21831/jppfa.v2i1.2616

Pudjasworo, B., & Suneko, A. (2018). Ki Wiryah Sastrowiryono dalam Dunia Karawitan Jawa: Guru, Pengrawit, dan Pencipta Gendhing. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts), 19(2), 76–82. https://journal.isi.ac.id/index.php/resital/article/view/4922/1996

Rahayu, A. T., & Nurharjadmo, W. (2017). Evaluasi Implementasi Program Pengembangan Solo Technopark. Jurnal Wacana Publik, 1(6), 48–57. https://journal.uny.ac.id/index.php/reid/article/view/36794

Rokhani, U., & Haryanto, H. (2021). Rancangan Garap Karya Gending Sekar Jagad Berbasis Motif Batik Gaya Yogyakarta. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 21(3), 163–172. https://doi.org/10.24821/resital.v21i3.4110

Rumapea, M. E. M. (2019). Tantangan Pembelajaran Musik pada Era Digital. Gondang: Jurnal Seni Dan Budaya, 3(2), 101. https://doi.org/10.24114/gondang.v3i2.13168

Setiawan, S. (2021). Karawitan: Analisis Pathet dan Jalan Sajian Garap Gending Pakeliran. Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian tentang Bunyi, 21(1), 23–50. https://doi.org/10.33153/keteg.v21i1.3740

Setyawan, A. D. (2017). Karawitan Jawa sebagai Media Belajar dan Media Komunikasi Sosial. Jurnal Pendidikan, 3, 78–82. https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/trihayu/article/view/825

Soedarsono, R. M. (1999). Seni Pertunjukan Indonesia & Pariwisata. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Suhastjarja, R. M. A. P. (1984). Analisa Bentuk Karawitan. Proyek Akademi Seni Tari Indonesia.

Proyek Akademi Seni Tari Indonesia.

Sunarto, B. (2010). Genre-genre Musik dalam Karawitan. Seminar Ilmiah. http://repository.

isi-ska.ac.id/540/

Sunarto, B. (2013). Epistemologi Penciptaan Seni. Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta.

Supanggah, R. (2002). Bothekan Karawitan I. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI).

Suparno, T. S. (2015). Beberapa Pendekatan Sosiologis dalam Penelitian Karawitan. Imaji, 4(2), 154-176. https://doi.org/10.21831/imaji.v4i2.6709

Suyoto. (2017). Kondisi Klenengan Gaya Surakarta di Wilayah Solo Raya (2000-2017). Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian tentang Bunyi, 17(2), 80–92. https://jurnal.isiska.ac.id/index.php/keteg/article/view/2390

Suyoto, S. (2021). Garap Rujak-rujakan dalam Sindhenan Gaya Surakarta. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 21(2), 63–72. https://doi.org/10.24821/resital.v21i2.4365

Taylor, K., Nanus, K., & Romello, J. P. (2012). System and Method for Recording and Analyzing Internet Browser Traffic Independent of Individual or Specific Digital Platforms or Websites. Google Patents. https://www.freepatentsonline.com/y2012/0078708.html

Yuliarti, M. S., & Pangestu, E. (2015). Komunikasi Musik: Pesan Nilai-Nilai Cinta dalam Lagu Indonesia. Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(2), 189–198. https://ojs.uajy.ac.id/index.php/jik/article/view/470




DOI: https://doi.org/10.24821/resital.v24i1.8885

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.





This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.