Model Pembelajaran Seni Musik melalui Lesson Study: Studi Kasus di SDN Jawilan, Serang
Abstract
Artikel ini dilatar-belakangi persoalan pembelajaran seni musik di SDN Jawilan Kab. Serang. Di SD ini penyelenggaraan pendidikan seni belum memperoleh perhatian yang cukup baik dari guru. Hal ini dapat dilihat dari pembagian alokasi waktu pembelajaran dan keterlibatan guru kelas yang tidak memiliki latar belakang pendidikan seni (musik). Dampak yang muncul, rata-rata siswa belum memiliki kemandirian dalam berkreativitas dan kurang berpartisipasi aktif dalam kegiatan musik baik di sekolah maupun di luar sekolah. Untuk memperbaiki persoalan tersebut dirasa perlu meminjam Lesson Study yang di dalamnya terdapat metode, pendekatan dan strategi pembelajaran sebagai pola untuk membelajarkan seni musik agar dapat memberikan alternatif sudut pandang terhadap persoalan metode yang tepat guna dan terencana dalam pengajaran pendidikan musik di SD, termasuk paradigma membelajarkan musik secara hakiki. Hasil yang diperoleh dapat memberikan alternatif sebagai dasar pengembangan pembelajaran seni musik.
The Model of Music Learning through a Lesson Study: A Case Study in Jawilan Elementary School, Serang. The learning problems of music lessons at Jawilan Elementary School in Serang becomes the mainly source of the research background in this article. The implementation of art education in this school has not gained enough attention from teachers. It can be seen from the distribution of the allocated time of learning and the involvement of classroom teachers who do not have sufficient background in art education (music). The appearing impact shows that the average of students do not have any independence in creativity and have less-active participation in the activities of musical arts either in school or outside the school. However, solving the problem is necessary to do by using a Lesson Study as a pattern (approaches, strategies, and methods of learning) to teach music that can be used as an alternative point of view in developing methods and organizing the appropriate ones, including the paradigm of teaching music at school essentially. The results obtained from the activity may provide the alternative method as a basis for the development of learning music at school.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ainusyamsi, Fadlil Yani. 2011. Terapi Musik Sufistik. Menyerap Energi Positif Shalawat Burdah. Jakarta: Rmbooks.
Burton, L.J. 2002. An Interactive Approach to Writing Essays and Research Reports in Psychology. Queensland: John Wiley and Sons.
Gardner, Howard. 2003. Kecerdasan Majemuk Teori dalam Praktek (terjemahan Alexander Sindoro). Batam: Interaksara.
Giyartini, Rosarina. 2008. “Tari Kreatif: Konsep Pembelajarannya di Sekolah Dasar (dari anak, oleh anak dan untuk anak)” dalam Pendidikan Seni dan Perubahan Sosial Budaya. Bandung: Bintang Warli Artika.
Gunara, Sandie. 2008. “Konsep Pembelajaran Musik di Sekolah Umum” dalam Pendidikan Seni dan Perubahan Sosial Budaya. Bandung: Bintang Warli Artika.
Jorgensen, Estelle R. 2003. Transforming Music Education. USA: Indiana University Press.
Joyce, Bruce., dkk. 2011. Models of Teaching. Boston: Pearson Education.
Lickona, Thomas. 2004. Character Matters. How to Help Our Children Develop Good Judgment, Integrity, and Other Essential Virtues. New York: Touchstone.
Rosmiati, Anna. 2014. “Teknik Stimulasi dalam Pendidikan Karakter Anak Usia Dini melalui Lirik Lagu Dolanan” dalam Resital Jurnal Seni Pertunjukan, Volume 15, No. I. Juni.
Sato, Koji. 2010. Panduan dan Buku Kerja Pelatihan Pelatih Nasional Lesson Study. Japan: International Development Centre of Japan (IDCJ).
Sjukur, Slamet Abdul. 2012. Virus Setan, Risalah Pemikiran Musik. Yogyakarta: Art Music Today Publishing.
__________. 2014. Sluman Slumun Slamet, Esai-esai Slamet Abdul Sjukur. Yogyakarta: Art Music Today.
Sumaatmadja, Nursid. 1996. Manusia dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan Hidup. Bandung: Alfabeta.
http://pgsd-vita.blogspot.com (diakses pada tanggal 01 November 2013).
http://fmipa.um.ac.id (diakses pada tanggal 01 November 2013).
Informan
Hadianda, Dedy S (50 Tahun). Staf Pengajar Institut Seni Budaya Indonesia Bandung.
Supriadi (37 Tahun) Staf Pengajar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Serang.
DOI: https://doi.org/10.24821/resital.v15i2.847
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.