Dangdut dan Kesehatan dalam Masyarakat
Abstract
Artikel ini membahas wacana tentang dangdut dan kontribusinya bagi kesehatan masyarakat. Dangdut dapat menjadi solusi untuk menstabilkan gelombang otak pada penderita skizofrenia, baik itu skizofrenia paranoid, skizofrenia hebrefenic, skizofrenia residual, dan skizofrenia tidak spesifik. Familiaritas adalah faktor utama pada pasien skizofrenia yang mencapai kondisi gelombang otak yang ideal. Keakraban yang melekat pada pasien skizofrenia terbentuk karena kontribusi (1) pengalaman musik pasien selama hidupnya (2) Pengalaman budaya di mana ruang membentuk karakter psikis seseorang (3) Pengalaman sosial pasien skizofrenia yang berkontribusi penuh terhadap rasa. Keterikatan emosional pasien dengan musik yang akrab membantu mengembalikan bagian pra frontal dari konteks, terutama bagian yang mengendalikan sistem saraf emosional (amigdala). Karena amigdala berkontribusi penuh pada saraf yang berhubungan dengan denyut jantung.
Dangdut and Health in Society. The article discusses the discourse about dangdut and its contribution to public health. Dangdut can be a solution to stabilize brain waves again in people with schizophrenia. In the type of paranoid schizophrenia, hebrefenic schizophrenia, residual schizophrenia, and unspecified schizophrenia. Familiarity is a major factor in schizophrenia patients achieving ideal brain wave conditions. Familiarity inherent in schizophrenic patients is formed because of the contribution of (1) the patient's musical experience during his life, (2) cultural experiences in which space forms a person's psychic character, (3) the social experience of schizophrenic patients who contributes fully to taste. Patient's emotional attachment to familiar music helps to restore the pre-frontal part of the context, especially the controlling part of the emotional nervous system (amygdala). Because the amygdala contributes fully to the nerves associated with heart rate.
Keywords: Schizophrenia; Familiarity; Brain Waves
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alfionita, E. N. (2016). Eksperimentasi Metode Terapi Dengan Menggunakan Musik Untuk Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. ISI Surakarta.
Azizah, Zainuri, dan A. (2016). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa: Teori dan Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta: Indomedia Pustaka.
Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Djohan. (2011). Perilaku Musikal dan Kepribadian Kreatif (pp. 1–48).
Edwards, J. (2016). The Oxford Handbook of Music Therapy. Oxford University Press.
Ekman, P., & D. (1994). The nature of emotion fundamental question. New York: : Oxford University Press.
Hidayatullah. (2015). Musik Adaptasi Dangdut Madura. Resital Jurnal Seni Pertunjukan, 16(1), 9.
LeDux, J. (2003). The Emotional Brain, Fear, and the Amygdala, Cellular and Molecular Neurobiology.
Rianto, A. (2013). Goyang Dangdut dan Representasi Ideologi di Televisi. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 7(1).
Romadhon, Y. A., Sintowati, R., Prawatya, C. J., & Agung, S. (2019). Hubungan Durasi Fototerapi Dengan Kadar Bilirubin Pada Bayi Di Ruang Perinatal Rsud Raa Soewondo Pati. In The 9th University Research Colloqium (Urecol (pp. 265–271).
Salim, A. (2010). Adaptasi Pola Ritme Dangdut pada Ansambel Perkusi. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 11(2).
“(Www.Dicitio.Id/t/Apa-Yang-Dimaksud-Kesejahteraan-Hidup-Atau-Psychological-Well-Being/8223, Dilihat 1 Agustus 2019).” n.d.
Informan
Djohan Salim (59 tahun), Ahli Psikologi Musik. Jl Grogol Sari 48, RW 01/RT 04. Juwangen, Kalasan, Sleman DIY.
Yusuf Romadhon (46 tahun) Dokter Ahli Neurologi Jl Rajawali VII Candi Baru Gumilan. Sukoharjo.
DOI: https://doi.org/10.24821/resital.v19i2.3339
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.