Pyang Pyung: Sebuah Komposisi Karawitan

Anon Suneko

Abstract


Karya seni “Pyang Pyung” ini merupakan apresiasi seni musik gamelan Jawa yang sesungguhnya tidak statis, namun tetap dapat dikembangkan seiring kemajuan zaman. Minoritas kempyang dalam instrumen gamelan merupakan potensi yang diolah sehingga karya ini merupakan wujud dari keinginan penulis untuk menunjukkan makna subyektif dari benda yang begitu kecil sehingga bisa membawa potensi luar biasa sebagai subyek seni dalam penciptaan musik. Adanya polaritas dan estetika antara siliran dan musikalitas kêmpyung sebagai jenis kombinasi dua nada, dipandang oleh penulis sebagai dua titik menarik kontras dalam dinamika penciptaan karya seni, terutama komposisi karawitan. Kêmpyang dan kêmpyung adalah dua bentuk kombinasi nada yang bisa disesuaikan untuk saling melengkapi dan keduanya berperan dalam membangun dinamika musik gamelan melalui efek suara dan karakter yang mampu diciptakan. Keduanya merupakan potensi dari substansi dasar musikal karawitan dimana kontras setiap efek suara yang nampaknya seimbang sesuai dengan persepsi estetika penyajian dan orientasi penulis melalui penciptaan komposisi musik yang menggabungkan kedua kombinasi seperti dua hal berlawanan yang saling melengkapi dalam keseimbangan harmoni komposisi musik nusantara.


Keywords


kêmpyang; siliran; kêmpyung; gamelan Jawa.

Full Text:

PDF

References


Hastanto, S. (1997). Pendidikan Karawitan Situasi Problema dan Angan-angan. Wiled.

Prasetya, H. B. (2006). Gembyang dan Kempyung dalam Karawitan Gaya Yogyakarta: Tinjauan Fisika Bunyi. EKSPRESI Jurnal Penelitian dan Penciptaan Seni, 6 (1), 94-107.

Saepudin, A. (2015). Laras, Surupan, dan Patet dalam Praktik Menabuh Gamelan Salendro. RESITAL : JURNAL SENI PERTUNJUKAN, 16(1), 52-64. doi:http://dx.doi.org/10.24821/resital.v16i1.1274

Sastrapustaka, B.Y.H. (1953). Wedha Pradangga Kawedhar. (manuskrip) Yogyakarta

Salim, A. (2013). Adaptasi Pola Ritme Dangdut pada Ansambel Perkusi. RESITAL : JURNAL SENI PERTUNJUKAN, 11(2), 106-123. doi:http://dx.doi.org/10.24821/resital.v11i2.505

Supanggah, R. (2009). Bothekan Karawitan II. Surakarta: Program Pasca Sarjana

Subawa, Y. (2007). Salah Gumun. [Tesis]. Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta.

Warsana. (2012). Tumpang Tindhih : Sebuah Komposisi Musik dalam Interpretasi Personal. RESITAL: JURNAL SENI PERTUNJUKAN, 13(1), 74 –94.




DOI: https://doi.org/10.24821/resital.v17i1.1690

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.





This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.