Ironi Setting Lokalitas dalam Film Komedi Jagad X Code: Kajian Sosiologi Pierre Bourdieu
Abstract
Abstrak
Film komedi yang cenderung untuk sekadar memenuhi selera pasar dengan ramuan seks,
mistik, kekerasan, dan roman percintaan picisan pada kenyataannya bukan menjadi sebuah
konvensi yang baku untuk film bergenre komedi. Ada juga film-film bergenre komedi yang
dibuat dengan idealisme berbeda, termasuk dengan muatan ranah lokal/setting lokalitas yang
mengangkat persoalan sosial, seperti masyarakat pinggiran dan masyarakat kota. Masyarakat
pinggiran yang selama ini umum dikanal dengan kehidupan yang keras, premanisme, kumuh,
“kampungan”, gagap teknologi, dalam film JAGAD X CODE ditampilkan berkebalikan
dengan pandangan umum tersebut. Terdapat ironi setting antara yang ditampilkan dengan
anggapan umum masyarakat. Ironi setting lokalitas yang terdapat dalam film komedi
JAGAD X CODE melibatkan hubungan antara hal-hal yang saling bertolak-belakang serta
mengejutkan antara yang dipikirkan penonton dengan realita kehidupan yang didigambarkan
secara dramatik dan sinematik. Bourdieu melalui konsep habitus, menunjukkan bahwa realitas
sosial berupaya memahami dan menganalisis kesenjangan sosial-budaya, ekonomi, dan politik
yang ada di masyarakat. Terjadi represi dan kekerasan simbolik yang dilakukan oleh rezim
atau kelompok yang berkuasa terhadap masyarakat kelas bawah, yang terpinggirkan dalam
proses “pembangunan.” Dengan demikian, kelompok yang dominan pada hakikatnya terus
mereproduksi struktur yang menguntungkan posisinya tersebut. Permasalahan yang dikaji
adalah apakah makna ironi setting lokalitas dalam film JAGAD X CODE? Apakah hubungan
antara ironi setting lokalitas dalam film JAGAD X CODE dengan nilai-nilai lokalitas?
Bagaimana konsep habitus Bourdieu berperan dalam naratif film JAGAD X CODE? Kajian
ini mengidentifikasi bahwa di tengah gegap industri budaya film komedi, berbau seks, mistis,
kekerasan, dan roman percintaan picisan, terdapat film komedi yang disajikan dengan nuansa
yang berbeda dan lebih menyoroti kehidupan masyarakat. Ironi setting dan teori habitus
Bourdieu berperan membebaskan masyarakat pinggiran kota dari “kediktaktoran” pandangan
umum dan menyuarakan kritik atas masyarakat pada umumnya yang cenderung habitus
dengan struktur yang telah mengikat secara kultur dan menguasai manusia itu sendiri.
The Irony of Locality Setting in Comedy Film “Jagad X-Code: A Pierre Bourdieu Sociology
Study. Comedy that tends to just meet the tastes of the market with potions, there are: sex,
mysticism, violence, and romance novels in fact there has not standard convention for movie
comedy. There is also comedy films are made with different ideals, including with local wisdom/
locality setting that raised social issues, such as rural communities and urban communities.
X-CODE JAGAD is a film which shown in contrast about that common sense. Rural
communities that have common known by the hard life, thuggery, seedy, “tacky”, stuttering
technology, but in that film there is not. There is irony about the settings with the general notion
of society. The irony of locality setting contained in JAGAD X CODE involves the relationship
between things that are exclusive mutually and surprising the audience thought the reality
of life which dramatic and cinematic described. Bourdieu, through the concept of habitus, economics and politics of society. Occurs repression and symbolic violence committed by the
regime or the ruling group of lower classes, marginalized in the “development” process. Thus,
the dominant is continue reproducing the favorable position structure. The problem studied is
whether the meaning of irony of locality setting on JAGAD X CODE? What is the relationship
between irony of locality setting on JAGAD X CODE with values locality? How Bourdieu’s
concept of habitus role in the narrative of JAGAD X CODE? This study identified that in the
middle of the culture industry of comedy: sexist, mystical, violence, and pulp romance novels,
there are presented with different shades and further highlights the life of the community.
Irony of setting and Bourdieu’s theory about “habitus” suburban community liberating role of
common sense about “dictatorship” and criticism of society in general tend with a structure
that has binding and control of human culture itself.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bordwell, David. 2008. Film Art 8th Edition: An
Introduction. University of Wisconsin,
New York, America: McGraw – Hill.
Bordieu, Pierre. 1993. The Field of Cultural
Production: Essays on Art and
Literature. Cambridge: Polity P.
M. Boggs, Joseph. Cara Menilai Sebuah Fim.
Terjemahan Drs. Asrul Sani. Jakarta:
Yayasan Citra.
Mangunhardjana, A. Margija, SJ. 1976.
Mengenal Film. Yogyakarta: Kanisius.
Mudji Sutrisno & Hendar Putranto. 2005.
Teori-teori Kebudayaan. Yogyakarta:
Kanisius.
Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film.
Yogyakarta: Homerian Pustaka.
Soekanto, Soerjono. 1993. Beberapa Teori
Sosiologi tentang Struktur Masyarakat.
Jakarta: CV Rajawali.
Stam, Robert. 2000. Film Theory: An
Introduction. Blackwell Publishers.
http://id.wikipedia.orggrwiki/Jagad_X_Code.
htm
http://agnesdavonar.gerychocolatos.com/
ttp=2287.htm
http://regional.kompasiana.com/2012/01/02/
kali-code-yogyakarta-perkampungan-yangditinggalkan-
oleh-konseptornya-424128.html
http://johnherf.wordpress.com
DOI: https://doi.org/10.24821/rekam.v10i2.3252
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.