Unsur-Unsur Budaya Lokal dalam Karya Animasi Indonesia Periode Tahun 2014-2018

Andrian Wikayanto, Banung Grahita, Ruly Darmawan

Abstract


Identitas budaya lokal pada suatu negara mempengaruhi bagaimana bentuk dari karya animasi di negara tersebut. Jepang sendiri memiliki 14 kategori budaya dan Malaysia memiliki 13 kategori pada karya animasi mereka. Hal tersebut membuat karya animasi mereka memiliki ciri khas dimata penonton animasi. Di Indonesia sendiri hal tersebut masih belum terpetakan secara mendetail hingga saat ini. Oleh karena itu pada penelitian ini meneliti seperti apa unsur-unsur budaya lokal yang ada pada karya animasi Indonesia. Metode yang digunakan adalah menggunakan analisis isi dengan pendekatan budaya sebagai landasan teorinya. Hasil yang didapatkan adalah 17 katagori budaya termasuk 5 kategori yang tidak ada pada kategori budaya pada animasi Jepang dan Malaysia. 17 kategori tersebut tersebar kedalam 375 bentuk-bentuk identitas budaya yang merepresentasikan ciri khas budaya Indonesia.


Keywords


Identitas, representasi budaya, animasi Indonesia

Full Text:

PDF

References


A Nugroho, P., Hendrarastomo, G. and Nugraha, P. A. (2017) ‘Anime Sebagai Budaya Populer (Studi Pada Komunitas Anime di Yogyakarta)’, Jurnal Pendidikan Sosiologi, 6(3), pp. 1–15.

Ahmad, H. A. (2008) A Thesis on Implementation of Culture and its Visual Representation in Indonesian Animation. Based on Case Study of Japanese and Korean Animation. Woosong University.

Amir, M. and Omar, M. (2014) ‘Understanding Malaysian Animation Characteristics : A Structuralist -Semiotic Analysis on Malaysian Animation Series’, MalaysiaN JourNal of Media studies, pp. 25–37.

Cavallaro, D. (2010) Anime and the Art of Adaptation.

Darmawan, H. (2012) ‘Mengapa Animasi?’, workshop animasi untuk studio Animasi in house di Kompas TV.

Koentjaraningrat, K. (1992) ‘Mentalitas dan Pembangunan di Indonesia’, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mayring, P. (2014) ‘Qualitative Content Analysis’, The SAGE Handbook of Qualitative Data Analysis, pp. 170–183. doi: http://dx.doi.org/10.4135/9781446282243.n12.

Poitras, G. (2005) The Anime Companion 2: More What’s Japanese in Japanese Animation? Stone Bridge Press. Available at: https://books.google.co.id/books?id=5x_mBQAAQBAJ.

Rall, H. (2018) Animation from concept to production. New York: Taylor & Francis Group.

Rochman, F. and Subiyantoro, H. et. a. (2015) Rencana Pengembangan Animasi Nasional 2015-2019.

Sugihartono, R. A. (2018) ‘Developing Indonesian Animation Based on Local Culture’, Advances in Economics, Business and Management Research, 41(February), pp. 164–168. doi: 10.2991/bcm-17.2018.30.

Wikayanto, A. (2018) ‘Representasi Budaya Dan Indentitas Nasional Pada Animasi Indonesia’, in ARTESH. Bandung: FSRD-ITB.




DOI: https://doi.org/10.24821/rekam.v15i2.3003

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

View Rekam Stats