Membongkar Identitas dalam Film "Wandu"
Abstract
Wandu (The Effeminate) adalah film pendek televisi yang bercerita tentang problematika tiga orang waria dalam proses pencarian identitas dan haknya sebagai manusia ditengah masyarakat yang majemuk. Penolakan aspirasi waria dan citra negatif telah melekat erat pada masyarakat dan berdampak pada segala sepak terjang waria. Semua waria sama saja, itulah ungkapan yang jamak. Diskriminasi, upaya penolakan, dan perlakuan yang tidak manusiawi merupakan tekanan sosial yang terjadi akibat nihilnya identitas bagi waria. Oleh sebab itu, identitas menjadi hal terpenting bagi waria. Identitas adalah bentuk keberadaan yang kongkrit untuk mendapatkan kesejahteraan sosial yang lebih baik dan setara.
Kata kunci : Identitas, Waria, film Wandu
Full Text:
PDFReferences
Bastaman, Hanna Djumhana. (1996), Meraih Hidup Bermakna : Kisah Pribadi
dengan Pengalaman Tragis, Paramadina, Jakarta Selatan.
Desmita. (2005), Psikologi Perkembangan, Remaja Rosda Karya, Bandung.
Faturochman. (2002), Keadilan Perspektif Psikologi, Pustaka Pelajar Offset,
Yogyakarta.
Fuady, Munir. (2007), Sosiologi hukum kontemporer : interaksi hukum, kekuasaan,
dan masyarakat, Citra Aditya Bakti, Bandung.
Koeswinarno. (2004), Hidup Sebagai Waria, LkiS Pelangi Aksara, Yogyakarta.
Maarianto, M Dwi. (2017), Art & Life Force in a Quantum Perspective, Scritto
Books Publisher, Yogyakarta.
Pratista, Himawan. (2008), Memahami Film, Homerian Pustaka, Yogyakarta.
Kompas (16 Februari 2013), Waria Cantik Ditemukan Di Saluran Irigasi.
(http://tekno.kompas.com/read/2013/02/16/14171748/waria.cantik.ditemukan.tewas.di.saluran.irigasi)
DOI: https://doi.org/10.24821/rekam.v15i1.1927
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.