Orkes Keroncong Nada Kasih di Yogyakarta dan Peranannya dalam Melestarikan Nasionalisme Musik Keroncong

Wisnu Mintargo, Iwan Budi Santoso, Andre Indrawan

Abstract


This study examines the activities of the Orkes Keroncong (OK) Nada Kasih conducted by Fx Supardi who has given a positive impact on the development of Keroncong music in the Sleman Regency of Yogyakarta. This research reveals how the efforts made by Fx Supardi with his OK Nada Kasih in conserving the keroncong music. To answer these problems, this study utilizes descriptive qualitative methods. This study concludes that the OK Nada Kasih’s programs aim to conserve and develop keroncong music so that it will be favored by the Indonesian community, especially the younger generation. Its program that encompasses public performances, social gatherings, and other social activities has made this band continues to work as the potential keroncong orchestra. By consistently developing as well as disseminating its keroncong music repertoire this band has given a great contribution to public services in strengthening national identity so that public services in developing the nation have chronologically improved.

 

The Penelitian ini mengkaji aktivitas Orkes Keroncong (OK) Nada Kasih pimpinan Fx Supardi yang telah memberikan dampak positif pada perkembangan musik Keroncong di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini mengungkap bagaimana upaya yang dilakukan Fx Supardi dengan OKNada Kasih-nya dalam melestarikan musik keroncong. Untuk menjawab masalah ini, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Studi ini menyimpulkan bahwa program-program OK Nada Kasih bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan musik keroncong sehingga akan disukai oleh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda. Program-programnya yang meliputi pertunjukan publik, pertemuan sosial, dan kegiatan sosial lainnya telah membuat kelompok musik ini terus bekerja sebagai orkestra keroncong yang potensial. Dengan secara konsisten mengembangkan serta menyebarkan repertoar musik keroncongnya, OK Nada Kasih ini telah memberikan kontribusi yang besar terhadap layanan publik dalam memperkuat identitas nasional. Sehubungan dengan itu layanan publik dalam membangun bangsa telah meningkat secara kronologis.


Keywords


Orkes Keroncong, OK Nada Kasih, Fx Supardi

Full Text:

PDF

References


Ardini, N. W. (2017). Politik Identitas Kebalian dalam Musik Pop Bali. Promusika: Jurnal Pengkajian, Penyajian, Dan Penciptaan Musik, 5(2), 96–111.

Artanto, M. (2019). Keroncong dalam Perspektif Ki Hadjar Dewantara dan Jacques Ranciere. In Sunarto (Ed.), Musik dalam Perpektf. Yogyakarta: Thafa Media.

Burns, R. B. (2000). Introduction to Research Methods. Australia: Longman.

Ganap, V. (2019). Keroncong Simfonik Milenial. In Sunarto (Ed.), Musik dalam Perspektif: Kumpulan Esai (pp. 1–22). Yogyakarta: Thafa Media.

Harmunah. (1978). Musik Keroncong: Sejarah, Gaya dan Perkembangan. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Indrawan, A. (1996). Aspek Dualistik Kecapi Tradisional Berdawai Dua pada Suku Batak di Sumatera Utara. Seni: Jurnal Pengetahuan Dan Penciptaan Seni, 1(2), 107–115.

Indrawan, A. (2010). Selawatan pada kultur dan subkultur pesantren tradisional: Kajian Representasi Tradisi Musikal Relijius Mawlid dan Transformasinya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Indrawan, A. (2011). Selawatatan Pesantren sebagai Representasi Tradisi Musikal Mawlid. Panggung: Jurnal Ilmiah Seni & Budaya, 21(4), 375–386.

Indrawan, A. (2018a). Musikologi Indonesia. In A. Indrawan, et al. (eds.), Berbagi Musik: Persembahan untukl Sang Maha Guru (pp. 4–8). Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.

Indrawan, A. (2019). Menggali Potensi Ekonomi Kreatif Sub Sektor Musik pada Sejarah Kejayaan Gitar Klasik di Indonesia. In U. Rokhani & E. Irawati (Eds.), Prosiding Ragam Pemikiran Kekayaan Intelektual Musik Indonesia (pp. 48–65). Yogyakarta: BEKRAF dan ISI Yogyakarta.

Indrawan, A. (ed. . (2018b). Berbagi Musik: Persembahan untuk Sang Maha Guru (A. (ed. . Indrawan, A. G. Bintarto, U. Rokhani, P. D. Hapsari, Suryati, T. W. Widodo, & F. Tyasrinestu, Eds.). Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.

Kawakami, G. (1970). Arranging Popular Musical & Practical Guide. Tokyo: Zen-on; Yamaha Music Foundation.

Kitson, C. H. (1950). The Art of Counterpoint. London: Geofrey Cumberlege.

Manusama, A. T. (2019). Keroncong Als Muziek Instrument, Als en als gezang. Batavia: Boekhandel G. Kolf & Co.

Mintargo, W. (2017). Peran Lagu Perjuangan dan Pendidikan Kesadaran Nasionalisme di Indonesia. Promusika: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik, 5(1), 4-46.

Mintargo, W., & Santoso, I. B. (2019). Aktivitas Orkes Kroncong Nada Kasih Dalam Melestarikan Lagu-Lagu Keroncong di Desa Triharjo Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman DIY. Surakarta.

Muchsin. (2005). Ikhtisar Hukum Indonesia: Setelah perubahan keempat UUD 1945 dan pemilihan presiden secara langsung. Jakarta: Badan Penerbit Iblam.

Narselina, P. M. (2019). Analisis Bentuk Musikal dan Struktur Lagu Tanah Airku Karya Ibu Soed Aransemen Joko Suprayitno untuk Duet Vokal dan Orkestra. Promusika: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik, 6(1), 31–40.

Ottman, R. W. (1961). Advanced Harmony Theory and Practice. USA: Prentice-Hall. Inc.

Prasetiyo, A. (2013). Preferensi Musik di Kalangan Remaja. Prosiding Ragam Pemikiran Kekayaan Intelektual Musik Indonesia, 1(1), 75–92.

Standiford, H. (2018). The New Nostalgia in Yogyakarta’s Annual Keroncong Festival. In A. Indrawan, et al. (eds.), Berbagi Musik: Persembahan untuk Sang Maha Guru (pp. 140–144).

Watanabe, R. T. (1967). Introduction to music research. London: Prentice-Hall.




DOI: https://doi.org/10.24821/promusika.v7i2.3532

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020



P-ISSN: 2338-039X (print) | E-ISSN: 2477-538X (online)