BOMOLANG: Koreografi yang Terinspirasi dari Sosok Bomo pada Upacara Penyembuhan Suku Sakai
Abstract
RINGKASAN
Bomolang dipilih sebagai judul karya agar dapat mewakili rangkaian dari upacara ritual dan sosok bomo sebagai pemimpin upacara ritual Bedike. Ketertarikan pada sosok bomo mewujudkan spirit ritual pengobatan suku Sakai dalam prosesi ritual pengobatan. Karya tari ini ditarikan oleh satu orang penari perempuan sebagai pemimpin ritual pengobatan. Dalam ritual pengobatan tersebut yang menjadi ciri khas yaitu menggunakan kain berwarna merah sebagai simbol sayap burung elang yang mampu berkomunikasi langsung dengan sang pencipta dan tiruan rumah-rumahan sebagai tempat hantu atau makhluk gaib. Bentuk penyajian karya ini disajikan dengan tipe dramatik yang terdiri dari 4 bagian dengan mode penyajian simbolik representasional. Karya tari ini berpijak pada gerak dasar tari Olang-olang yang merupakan tari pengiring ritual pengobatan Badike yang dilakukan oleh orang Sakai dalam menyembuhkan penyakit. Motif gerak ini kemudian diolah dan dikembangkan sesuai dengan kreativitas dan kemampuan dengan metode penciptaan karya melalui eksplorasi, improvisasi dan komposisi. Karya tari Bomolang dipentaskan dan didokumentasikan dalam bentuk tari video sesuai dengan ketentuan Tugas Akhir Penciptaan Tari.
ABSTRACT
Bomolang was chosen as the title of the work in order to represent a series of ritual ceremonies and the figure of Bomo as the leader of the Bedike ritual ceremony. Interest in the figure of Bomo embodies the spirit of the Sakai tribe's treatment ritual in the procession of the treatment ritual. This dance work is danced by one female dancer as the leader of the treatment ritual. In the riual of this treatment which is characteristic of using rsed cloth as a symbol of the wings of an eagle that is able to communicate directly with the creator and imitation of houses as places for ghosts or supernatural beings. The form of presentation of this work is presented in a dramatic type which consists of 4 parts with a representational symbolic presentation mode. This dance workis based on the basic movements of the Olang-olang dance which is a dance that accompanies the Badike treatment ritual performed by the Sakai people in curing diseases. This motion motif is then processed and developed according to creativity and ability with the method of creating works through exploration, improvisation and composition. Bomolang dance works will be staged and documented in the form of dance videos in accordance with the provisions of the Final Project for dance creation.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
A. Sumber Tertulis
Arifa, Nindi. 2020. “Nilai Sosial Tari Olang-olang Di Desa Dayun Kecamatan Pembantu Dayun Kabupaten Siak”.Vol.9, No.1 .E-Jurnal UNIMED
Hadi,Y.Sumandiyo. 2003.Aspek-aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogyakarta: Elkaphi.
Hadi, Y. Sumandiyo. 2017. KoreografiBentuk – Teknik – Isi. Yogyakarta : Cipta Media.
Haryamawan, RMA. 1988. Dramaturgi. Bandung: Rosda Offset
Hawkins, Alma M, Terj.Y. Sumandiyo Hadi. 1990. Mencipta Dalam Tari,Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Hamidi,UU.1991.Masyarakat Terasing Daerah Riau Abad XXI. Pekanbaru:Zamrud UIR
Heryawati,Yanti.2016.Seni Pertunjukan dan Ritual. Bandung: Penerbit Ombak
Humprey, Doris., The Art of Making Dance. Terjemahan Sal Murgiyanto, 1983. Seni Menata Tari, Dewan KesenianJakarta.
Isjoni.2005. Orang Sakai Dewasa Ini.Pekanbaru : Unri Press
Kurnia, Muhdi. 2016. Tari Tradisi Melayu Eksistensi & Revitalisasi Seni.Layali, Khairul., Rosta Minawati, danYusfil. (Juli, 2014). “Tari Olang-olangdalam Ritual Pengobatan Suku Sakai di Kecamatan Minas, Kabupaten Siak,” dalam Bercadik: Jurnal Pengkajian danPenciptaan Seni. Vol. 2 No. 1.Pascasarjana ISI Padangpanjang.
Martono, Hendro. 2008. Sekelumit Rupa Pentas. Yogyakarta: Cipta Media
Martono, Hendro. 2010. Mengenal Tata Cahaya Pertunjukan. Yogyakarta: Cipta Media.
Martono, Hendro. 2014. Koreografi Lingkungan Revitalisasi Gaya Pemangungan dan Gaya Penciptaan Seniman Nusantara. Yogyakarta: Multi Grafindo
Meri, La. 1975, Terjemahan R.M. Soedarsono, Elemen-Elemen Dasar Komposisi Tari. Yogyakarta : Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Murgiyanto,Sal. 1986. “Dasar-Dasar Koreografi Tari,” dalam Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari, penyunting Fx.Sutopo Cokrohamijoyo dkk, Jakarta, Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Nuraini, Indah.2011.Tata Rias & Busana Wayang Orang Gaya Surakarta.BP ISI Yogyakarta
Smith, Jacqueline. 1976. Dance Compesition: A Practical Guide for Teachers. London: Lepus Book, terjemahan Ben Suharto. 1985. Komposisi Tari Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru. Yogyakarta: Ikalasti.
Soedarsono, R. M. 2002. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi.Yogyakarta.Gadjah Mada University Press.
Suparlan, Parsudi. 1995. Orang Sakai Di Riau:Masyarakat Terasing DalamMasyarakat Indonesia. Yayasan Obor Indonesia Puspa Antara
Sumardjo, Jakob. 2010. EstetikaParadoks. Bandung: Sunan Ambu STSI Press
B. Narasumber
Nama : Darus
Pekerjaan : kepala suku sakai dan
seorang penari olang-olang
Nama : Joni Saputra
Umur : 33 tahun
Pekerjaan : Youtuber pendiri sakai kini
Nama : Wira ( pasien )
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : supir
C. Webgrafi
https://republika.co.id/berita/olahraga/pekan-olahraga nasional/12/09/20/manr7abudaya-suku-pedalaman-riaututup-pon2012 diakses tanggal 2 Mei 2019
D. Diskogrfi
https://youtu.be/EE0ZftL20rU0 judul Tari Melayu Sakai Riau diunggah pada tanggal 7 maret 2020. https://youtu.be/eoQkSQe63E0 judul Tari Olang Olang (Berasal dari Suku Sakai) diunggah pada tanggal 10 september 2020
DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v21i1.9664
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats