SISTEM TRANSMISI WAYANG WONG GAYA YOGYAKARTA: STUDI KASUS KARAKTERISTIK POCAPAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sistem transmisi Wayang Wong Gaya Yogyakarta: Studi
kasus karakteristik pocapan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan
studi dokumentasi. Observasi dilakukan dengan melihat serta mengikuti aktivitas latihan dan pementasan
yang dilakukan di sanggar-sanggar atau paguyuban, wawancara dilakukan secara terstruktur dengan panduan
pedoman wawancara yang sudah dipersiapkan agar proses penjaringan data dapat lebih terfokus dan terarah,
dan studi dokumentasi dilakukan dengan melihat hasil rekaman pementasan Wayang Wong Gaya
Yogyakarta. Data yang berhasil dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sistem transmisi pocapan Wayang Wong Gaya Yogyakarta terjadi
dalam dua sistem. Pertama dari sisi para penari atau pelaku generasi sebelumnya dan dari sisi generasi
berikutnya. Sementara karakteristik di dalam Wayang Wong Gaya Yogyakarta dapat didapat pada karakter
suara, nada suara, irama pocapan, dan kemampuan pengaturan volume suara. Karakter suara di dalam
Wayang Wong Gaya Yogyakarta tidak dapat lepas dari karakter yang ada dalam Wayang Kulit Purwa,
karena pada dasarnya wayang wong merupakan personifikasi dari wayang kulit purwa. Nada suara setiap
pemeran harus memperhatikan suasana gamelan yang diatur dalam pathet yang sedang berlangsung. Irama
pocapan sangat berkaitan dengan karakter tokoh dalam pewayangan yang merujuk pada lagak, lagu,
lageane.
Kata kunci: Sistem transmisi, Wayang Wong, karakteristik pocapan.
kasus karakteristik pocapan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan
studi dokumentasi. Observasi dilakukan dengan melihat serta mengikuti aktivitas latihan dan pementasan
yang dilakukan di sanggar-sanggar atau paguyuban, wawancara dilakukan secara terstruktur dengan panduan
pedoman wawancara yang sudah dipersiapkan agar proses penjaringan data dapat lebih terfokus dan terarah,
dan studi dokumentasi dilakukan dengan melihat hasil rekaman pementasan Wayang Wong Gaya
Yogyakarta. Data yang berhasil dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sistem transmisi pocapan Wayang Wong Gaya Yogyakarta terjadi
dalam dua sistem. Pertama dari sisi para penari atau pelaku generasi sebelumnya dan dari sisi generasi
berikutnya. Sementara karakteristik di dalam Wayang Wong Gaya Yogyakarta dapat didapat pada karakter
suara, nada suara, irama pocapan, dan kemampuan pengaturan volume suara. Karakter suara di dalam
Wayang Wong Gaya Yogyakarta tidak dapat lepas dari karakter yang ada dalam Wayang Kulit Purwa,
karena pada dasarnya wayang wong merupakan personifikasi dari wayang kulit purwa. Nada suara setiap
pemeran harus memperhatikan suasana gamelan yang diatur dalam pathet yang sedang berlangsung. Irama
pocapan sangat berkaitan dengan karakter tokoh dalam pewayangan yang merujuk pada lagak, lagu,
lageane.
Kata kunci: Sistem transmisi, Wayang Wong, karakteristik pocapan.
Keywords
tari, joged, seni
DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v3i1.60
Article Metrics
Abstract view : 0 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats