JALA (Jaring Menangkap Ikan)

Riska Gebrina

Abstract


Karya tari Jala merupakan gambaran aktivitas masyarakat pesisir Aceh dalam menjalani keseharian sebagai seorang nelayan dalam usaha mencari rezeki. Di dalamnya suasana kegotongroyongan dengan nilai kekompakkan, semangat dan kebersamaan. Jala yang artinya adalah jaring untuk menangkap ikan, proses yang dilakukan pada tari ini menggunakan properti tali dan dirajut menjadi sebuah jala atau jaring.
Berawal dari rangsang visual yaitu saat melihat para nelayan yang pergi ke laut untuk mencari ikan sebagai mata pencaharian sehari-hari. Tari ini menceritakan tentang aktivitas para nelayan yang ada di Aceh yang menangkap ikan di laut, namun lebih memperlihatkan bagaimana cara membuat sebuah rangkaian tali untuk menangkap ikan yang disebut Jala.
Pendekatan kreativitas adalah milik semua orang yang mampu atau bisa membuat sebuah inovasi baru, baik itu inovasi baru tanpa adanya unsur tradisi maupun inovasi yang ada perkembangan tradisi berdasarkan pemikiran masing-masing seniman yang mempunyai daya kemampuan yang berbeda-beda juga. Melalui pendekatan inilah cara berpikir dan cara bekerja secara kreatif akan dibangun. Pendekatan kedua adalah koreografi, merupakan suatu seni dalam membuat dan merancang suatu komposisi tari, yang digunakan sebagai landasan dalam mencipta yang meliputi bentuk penyajian tari, gerak tema, judul, tata rias, tata busana, pola lantai, musik, properti.

Keywords


jala, jaring, ikan.

Full Text:

PDF

References


Djelantik, M.A.A. 1999. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia

Djoharnurani, Sri, 1999. Seni dan Intertektualitas: Sebuah Perspektif.

Dalam Pidato Ilmiah Dies Natalis XV. ISI Yogyakarta

Hadi, Y. Sumandiyo. 2007. Aspek-aspek Dasar Koreografer Kelompok, Jakarta: Elkapi

Hadi, Y. Sumandiyo .2016. Koreografi: Bentuk-Teknik-Isi. Yogyakarta: Cipta

Media.

Hasjmy, 1990. Sejarah Kebudayan Islam di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang

Hasjmy. 1983. Kebudayaan Aceh dalam Sejarah. Jakarta: Beuna

Hawkins, Alma M. 2003. Moving From Within: A New Method for Dance Making atau Bergerak Menurut Kata Hati, diterjemahkan oleh I Wayan Dibia. Jakarta: MSPI.

Hauskeller, Michael. 2015. Seni-Apa Itu? . Yogyakarta: PT Kanisius

Hidayat, Robby. 2005. Wawasan Seni Tari. Malang: Jurusan Seni dan Sastra Universitas Negeri Malang.

Lombard, Denys. (1991). Kerajaan Aceh Zaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Jakarta: Balai Pustaka

Martono, Hendro. (2014). Koreografi Lingkungan, Revitalisasi Gaya Pemanggungan dan Gaya Pencitaan Seniman Nusantara. Yogyakarta: Multi Grafindo

Murtala. 2009. Tari Aceh, Yuslizar dan Kreasi yang Mentradisi. Banda Aceh: No Goverment Individual

Sedyawati, Edy. 1986. Pengetahuan Elementer Tari Dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian, Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.




DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v9i1.2497

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats