FENOMENA GALERI ONLINE STUDI KASUS SITUS WEB DEVIANTART.COM
Abstract
Perkembangan dunia teknologi dijital dan internet telah mencapai hiperrealitas dan era realiti virtual yang disebabkan olehbergesernya pemahaman tentang konsep ruang dan waktu, sebaik kehidupan praktis, termasuk dalam dunia seni, eksistensi dunia hiperealitas meluas dalam segi pemahaman tentang apa itu yang disebut dengan seni dan karya seni. Dunia hiperealitas dan realitas virtual memberi kemungkinan lebih untuk mencaritahu bentuk baru dalam ekspresi seni, yang mana tidak dapat dibayangkan dalam dunia yang sesungguhnya.
Penggunaan media sosial menjadi sebuah produk dari perkembangan teknologi yang ditawarkan dengan fungsinya disamping sebagai media komunikasi tapi juga kreasi seni. Deviant Art menjadi salah satu situs yang menawarkan fasilitas antara seni dan teknologi, yang menawarkan banyak fitur pendukung kreasi seni. Bagaimana menikmati seni dengan berbagai cara saat ni. Para kreator dan penikmat terhubung satu sama lain secara langsung, berinteraksi, jual beli, menghadiri pameran dari seluruh dunia, mengakses informasi, sampai transaksi karya. Semuanya dapat diakses siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.
Meskipun yang ditawarkan adalah realitas baru, dunia hiperrealitas dan realitas virtual, fakanya juga mengandung resiko dikarenakan ketidakjelasan identitas, lokasi dan kepemilikan. Salah satu masalah dunia cyber saat ini adalah terlalu membludaknya informasi termasuk tentang karya seni yang jumlahnya milyaran. Kemudian, apakah ini yang disebut dengan budaya bebas? Jika kondisi seperti ni tidak ditata dengan baik, maka budaya dan seni hanya akan terjebak didalam budaya bebas, menjadi sebuah tanda kegilaann tanpa kendali, meskipun tujuan sebenarnya adalah untuk kepentingan kehidupan sosial.
Kata kunci: interaksi, user, hiperrealitas, cyberspace, budaya bebas
References
- Buku
Berger, A.A. 2000. Media and Communication
Research Methods. Sage Publication.
London.
Bogdan, R.C dan Biklen, S.K. 1982. Qualitative
Research for Education : An Introduction to
Theory and Mehtods. Allyn and Bacon, Inc.
Boston.
Briggs, Asa dan Peter Burke. 2006. Sejarah Sosial
Media: Dari Guttenberg sampai Internet. YOI.
Jakarta.
David Cooper (ed.), 1997. A Companion to Aesthetic,
Blackwell Publishers Ltd. Oxford.
Dermawan, Agus. 2004. Bukit-bukit perhatian:
dari seniman politik, lukisan palsu sampai
kosmologi seni Bung Karno. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Jensen, Klaus Bruhn Nicholas W. Jankowski. 1993.
A Handbook of Qualitative Methodologies for
Mass Communication Research. Routledge.
London.
Kress, Gunther and Theo van Leeuwen. 1996.
Reading Images The Grammar of Visual
Design. Routledge. London.
Lessig, Lawrence.2004, “Free Culture” : How Big
Media Uses Technology and the Law to Lock
Down Culture and Cntrol Creativity atau
“Budaya Bebas” Bagaimana Media Besar
Memakai Teknologi dan Hukum utntuk
Membatasi Budaya dan Mengontrol Kreativitas,
terjemahan Briggita Isabella sp. 2011.
Kunci Cultural Studies Center.
Yogyakarta.
M.A.W. Brouwe. 1998. Alam Manusia dalam
Fenomenologi. PT Gramedia. Jakarta.
Moleong, J. Lexy. 2009. Metode Penelitian Kualitatif.
PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
MPSS, Pudentia. 2015. Metodologi Kajian Lisan.
Edisi Revisi. Jakarta: Asosiasi Tradisi
Lisan, Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Noerhadi, Inda Citraninda. 2012. Sejarah Hak
Cipta Lukisan. Biro Oktroi dan Komunitas
Bambu. Depok.
Journal of Contemporary Indonesian Art
Volume 4 No. 1 – April. 2018. 21-33.
O’Brien, James. A. 2005. Pengantar Sistem Informasi
Perseptif Bisnis dan Manajerial. Salemba.
Piliang, Yasraf Amir. 1998. Dunia yang Dilipat
Bandung: Mizan.
_________________2004. Posrealitas : Realitas
Kebudayaan dalam Era Postmetafisika.
Yogyakarta: Jalasutra.
Sachari, A. 2003. Pengantar Metodologi Penelitian
Budaya Rupa (Desain, Arsitektur, Seni Rupa
dan Kriya). Jakarta: Erlangga.
Soedarsono, R.M. 1999. Metodologi Penelitian : Seni
Pertunjukan dan Seni Rupa. Bandung: Art
Line Masyarakat Seni Pertunjukan
Indonesia dan Ford Foundation.
Soegiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Sulistyo, Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta:
Wedatama Widya Sastra bekerja sama
dengan Fakultas Ilmu Pengetahuan
Budaya Universitas Indonesia.
Strauss, Judy., Frost, Raymond. 2009. E-Marketing
(5th Edition). New Jersey: Pearson Prentice
Hall.
- Jurnal, e-journal dan newsletter
Dartanto, A. Sudjud, “Membaca Seni Rupa di dunia
Dotcom”. Newsletter Yayasan Seni Cemeti,
Yogyakarta
Kinanti. 2013. “Studi Perbandingan”.
http://fellinkinanti-fisip10.web.unair.ac.id
Kunci, Cultural Studies. 1999. “Cyberculture”,
Newsletter: Kunci No.2 September,
Yogyakarta.
Kunci, Cultural Studies. 2001.“Politik Ruang”,
Newsletter: Kunci No.9 Maret,
Yogyakarta.
Lestari. 2013. Penelitian Komparatif.
http://lestarysnote.blogspot.com.
Livingstone, Sonia dan Ranjana Das. 2009. The
End of the Audiens? Theoretical Echoes of
Reception amidst the Uncertainties of Use.
Up-date by September.
Tarmizi, Ahmad dan Zoolcaphyl B. Sahib,
“Komputer dan Seni di Era Globalisasi”,
Jurnal, Kuala Lumpur.
Tester, Keith. 2003. Media, Culture and Morality,
diterjemahkan oleh Muhammad Syukri,
Yogyakarta: Juxtapose.
http://e-journal.uajy.ac.id/595/2/1KOM03574.pdf
- Website
http://about.deviantart.com/
https://www.academia.edu/6916382/
http://aguskoecink.blogspot.co.id/
http:// americanartarchives.com/what_is_illustration.htm
http://behance.net
http://www.bimbingan.org/pengertian-pendekatan-deskriptif-analitis.htm
http://carbonmade.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/DeviantArt
http://en.wikipedia.org/
http://mediabistro.com/
http://pitikkedu.net/2012/09/pengertian-online.html
http://rhamstein.blogspot.com/2010/12/singkat-tentang-deviantart.html
http://sherlomes.com/
http://swa.co.id/swa/trends/technology/deviantart-komunitas-online-senimasejagat
http://temukanpengertian.blogspot.com/
http://uarts.edu/academics/camd-cross-college-programs/illustration
http://urbandictionary.com
http://www.visigraphic.com/artikel/
DOI: https://doi.org/10.24821/jocia.v4i1.2051
Article Metrics
Abstract view : 0 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
ISSN 2442-3394 (media cetak) || ISSN 2442-3637 (media online)