Candi Sewu Sebagai Rumah Manjusri Dalam Karya Seni Keramik
Abstract
The main focus of this research is on the designation of Sewu Temple as Manjusrigrha, which means the home of Manjusri as mentioned in the Manjusrigrha inscription found in 1960 in one of the ancillary temples (temple number 202) of Sewu Temple. Manjusri himself is a form of Bodhisattva that symbolizes the perfection of wisdom (Prajna). The figure of Manjusri is the source of ideas for making ceramic artworks with Gadamer's hermeneutic-dialogical approach. The interpretation will be framed in the context of the aesthetic richness of the Sewu Temple building as a whole and the interpretation of the figure of the Manjusri. The interpretation of Sewu Temple as a “home for Manjusri” is an effort to understand more broadly the meaning of the existence of Sewu Temple in the historical landscape of Indonesia's past. Hermeneutics-dialogic in this research is an ethical interpretative mode, which seeks a form of connection, presence and search for shared meaning that produces a taste of novelty as well as difference. While the methodology used in this research is Practice as Research (PaR), where the work produced in the research provides a new understanding of the existence of Sewu Temple in the historical consciousness of the Indonesian nation and uploads the aesthetic power of Sewu Temple.
Candi Sewu sebagai sumber gagasan atau ide penciptaan karya seni keramik, Fokus utama penelitian ini adalah pada sebutan Candi Sewu sebagai Manjusrigrha, yang artinya rumah bagi Manjusri sebagaimana disebutkan dalam prasasti Manjusrigrha yang ditemukan pada tahun 1960 di salah satu candi perwara (candi nomor 202) dari Candi Sewu. Manjusri sendiri adalah salah satu bentuk Bodhissatva yang melambangkan kesempurnaan dari kebijaksanaan (Prajna). Figur dan sosok sang Manjusri menjadi sumber gagasan pembuatan karya seni keramik dengan pendekatan hermeneutika-dialogis Gadamer. Penafasiran akan dibingkai dalam konteks kekayaan estetik dari bangunan Candi Sewu secara keseluruhan dan penafsiran atas sosok sang Manjusri. Penafsiran terhadap Candi Sewu sebagai “rumah bagi Manjusri” merupakan sebuah upaya memahami secara lebih luas makna dari keberadaan Candi Sewu dalam lanskap sejarah masa lalu bangsa Indonesia. Hermeneutika-dialogis dalam penelitian ini sebagai suatu moda interpretatif yang etis, yaitu mencari bentuk keterhubungan, kehadiran dan mencari makna bersama yang menghasilkan suatu rasa (taste) kebaruan sekaligus perbedaan. Sementara metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Practice as Research (PaR), di mana karya yang dihasilkan dalam penelitian memberikan pemahaman baru tentang keberadaan Candi Sewu dalam kesadaran Sejarah bangsa Indonesia dan mengunggah kekuatan estetik dari Candi Sewu.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Jurnal
Griffiths, Arlo; Riviere, Nicolas and Sanyal, Rajat. 2013. “An Inscribed Bronze Sculpture of a Buddha in Bhadrāsana at Museum Ranggawarsita in Semarang (Central Java, Indonesia” dalam Jurnal Arts Asiatiques No.68 Vol.213: hlm 3-26.
Munandar, Agus Aris. 1999. “Berbagai Bentuk Ragam Hias pada Bangunan Hindu-Budha dan Awal Masuknya Islam di Jawa.” Jurnal Wacana, Vol I, Nomor I: hlm 49-69.
Pullen, Lasley S.2021. “Re-Interpretation of Mañjuśrí in Central Java” dalam Jurnal Humaniora Vol.33 Nomor 2 (Juni 2021); hlm 157-168.
Buku
Anom, I.G.N. 1992. Candi Sewu: Sejarah dan Pemugarannya. Jawa Tengah: Bagian Proyek Pelestarian/Pemanfaatan Peninggalan Sejarah dan Purbakala.Anom, I.G.N. 1993.
Candi Sewu: Pemugaran Candi Perwara Deret I No. 20, Candi Apit No. 1, Candi Apit No. 8, Arca Dwarapala. Jawa Tengah: Bagian Proyek Pelestarian/Pemanfaatan Peninggalan Sejarah dan Purbakala.
Akira, Hirakawa dan Gronen, Paul.2022. A History of Indian Budhism: From Sakyamuni to Mahayana. Hawaii: Hawaii University PressBorgdorff, Henk, dkk. 2019.
Dialogues Between Artictic Research and Science and Technology Studies. New York: Routledge.
Bernet Kempers, A.J.; Soekmono, R. 1974: Candi-Candi di sekitar Prambanan. Bandung-Jakarta: Ganaco (Seri Peninggalan Purbakala, III).
Candy, Linda. 2020. The Creative Reflective Practioner: Research Through Making and Practice. New York: Routledge.
Casparis,J.G.1996. Hindu-Buddhist Architecture in Southeast Asia, Leiden-New York-Köln: Brill (Studies in Asian Art and Archaeology).
Degroot, Vèronique. 2009. Candi, Space and Landscape: A Study on the Distribution, Orientation and Spatial Organization of Central Javanese Temple Remains. Leiden: Sidestones Press.
Ford, Kara Leigh. 2021. Pottery for Biginners: Project of Beautiful Ceramic Bowls, Mugs, Vases and More. Massachusetts, USA: Page Street Publishing.
Gadamer, Hans-Georg .2022. Ethics, Aesthetics and Historical Dimension of Language: The Selected Writing of Hans-Georg Gadamer. New York: Bloomsbury Academic.
Hannigan, Tim. 2012. Raffles and The British Invasion of Java. London: Monsoon Books.
Pullen, Lesley S. 2021. Patterned Splendour: Textiles Presented on Javanese Metal and Stone Sculptures Eighth to Fifteenth Century. Singapore: ISEAS Publishing
Soekmono.1974. Candi: Fungsi dan Pengertiannya. Jakarta: Universitas Indonesia.
Tanashi, Kazuaki.2015. The Heart Sutra: A Comprehensive Guide to the Classic of Mahayana Budhism. Boston, USA: Shambhala.
William, Paul.2008. Mahayana Budhism: The Doctrinal Foundation. New York: Routledge
Buku Terjemah
Dumarcay, Jacque. 2007. Candi Sewu dan Arsitektur Bangunan Agama Budha di Jawa Tengah, terj. Winarti Arifin dan Henri Chambert-Loir. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia
Borgdorff, Henk, dkk. 2019. Dialogues Between Artictic Research and Science and Technology Studies. New York: Routledge
Kieven, Lydia.2014. Menelusuri Figur Bertopi Dalam Relief Candi Zaman Majapahit: Pandangan Baru terhadap Fungsi Religius Candi-Candi Periode Jawa Timur Abad ke-14 dan ke-15, terj.Arif Bagus Praseteyo. Jakarta: KPG
Raffles, Thomas Stamford. 2018. The History of Java, terj. Eko Prasetyaningrum, Nurhayati Agustin, Idda Qoryati Mahbubah, Yogyakarta: Narasi.
Bunga Rampai
Candy,L dan Ferguson, Sam (ed.). 2014. Interactive Expprience in the Digital Age: Evaluating New Art Practice. New York: Routledge.
Griffiths, Arlo.2020. “The Old Malay Manjuśrígrcha Inscription from Candi Sewu (Java, Indoensia)”, dalam Tournier, Vincent, dkk (ed.). 2020. Archeologies of the Written: Indian, Tibetan, and Budhist Studies in Honour of Cristina Scherrer-Schaub. Napoli: Unior Press.
Pullen, Lesley S. 2020. “Prajnāpāramitā in thirteenth century Java and Sumatra: two sculptures disconnected by textile designs. “dalam Lewis, Helen (ed.). 2020. EurASEAA 14 Volume I Ancient and Living Traditions Papers from the Fourteenth International Conference of the European Association of Southeast Asian Archaeologists. London: Archaeopr
Ramalan, Wiwin Djuwita Sudjana (ed.). 2013. Candi Indonesia: Seri Jawa. Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Makalah, Prosiding, Tesis, Disertasi, dan Laporan Penelitian
Anom, AGN. 1997. “Keterpaduan Teknis dan Aspek Keagamaan dalam Pendirian Candi Periode Jawa Tengah”. (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Kusumajaya, I Made. 1998. “Periodisasi dan Pentahapan Pembangunan Candi Induk Sewu Berdasarkan Data Teknis dan Arkeologis”. (Skripsi). Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Purnomo, Sumarto Aji. 1998. “Candi Kalasan dan Candi Sewu: Studi Berdasarkan Perbandingan Arsitekturnya.” (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Prawita Arissuta, D. (2023). Adaptasi Kisah Relief Candi Sojiwan Dalam Media Keramik Benda Keseharian. (Desertasi). Yogyakarta: Program Doktor Penciptaan dan Pengkajian Seni Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.24821/jocia.v10i2.14047
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
ISSN 2442-3394 (media cetak) || ISSN 2442-3637 (media online)