Applying Digital Technology in Exposing and Reintroducing a Forgotten Spice Plant

Martinus Dwi Marianto

Abstract


 

Many people in Yogyakarta like to eat nasi rawon, brongkos rice, or konro soup, whose main spice is kluwak. Kluwak is the seed content of the pucung tree fruit (pangium edule reinw), which is fermented to convert the cyanide content of the seeds into a safely edible spice. The results of observations and interviews state that many people in Yogyakarta (as a research area) no longer know the existence of the pucung trees at all, even though the fruit and kluwak are written in the Book of Wulang Reh and Wulang Sunu written by King Paku Buwana IV; written on the Javanese tembang 'Bapak Pucung.' The number and existence of pucung trees in Yogyakarta are increasingly rare and forgotten. If left in its current state, the pucung tree will become extinct. That was why the creative idea of researching and making a graphic novel about this spice tree emerged. The author collaborated with Aznar Zacky, Yohannes Jatmiko Yuwono, and Viyantoro Giri Saputa to present this graphic novel for publication and socialization. The goal is for the wider community to recognize black gold (kluwak), care for and preserve this species, and cultivate its natural products smartly and ecologically.

  

Banyak orang suka makan nasi rawon, nasi brongkos, atau sop konro yang bumbu utamanya kluwak. Kluwak adalah isi biji dari buah pohon pucung (pangium edule reinw) yang difermentasi guna mengubah kandungan sianida isi biji pucung jadi bumbu yang aman dikonsumsi. Hasil pengamatan dan wawancara menyatakan bahwa banyak orang di Yogyakarta (sebagai wilayah penelitian) sudah tidak tahu sama sekali eksistensi pohon pucung, walaupun buah dan kluwak tertulis dalam Kitab Wulang Reh dan Wulang Sunu yang ditulis oleh Raja Pabu Buwana IV; tertulis pada tembang Jawa ‘Bapak Pucung’. Jumlah dan keberadaan pohon pucung semakin langka dan terlupakan. Jika dibiarkan dalam keadaan seperti sekarang ini, pohon pucung akan punah. Karena itulah ide kreatif melakukan riset dan pembuatan novel grafik tentng pohon rempah ini muncul. Penulis berkerjasama dengan Aznar Zacky, Y. Jatmiko Yuwono, dan  Viyantoro Giri Saputa menghadirkan novel grafik ini untuk dipublikasi dan disosialisasi. Tujuannya adalah agar masyarakat luas mengenali kembali emas hitam (kluwak); peduli merawat dan melestarikan spesies ini; dan membudidayakan hasil alam melalui pohon ini secara cerdas dan ekologis.


Keywords


pucung, kluwak, graphic novel unflattening, brongkos

Full Text:

PDF

References


Atabani, A. E., Badruddin, I. A., Masjuki, H. H., Chong, W. T., & Lee, K. T. (2015). Pangium edule Reinw: A Promising Non-edible Oil Feedstock for Biodiesel Production. Arabian Journal for Science and Engineering, 40(2), 583–594. https://doi.org/10.1007/s13369-014-1452-5

Ayuningsih, S. F. (2018). PELESTARIAN RAWON NGULING SEBAGAI NILAI TAMBAH PADA PENGEMBANGAN WISATA KULINER TRADISIONAL INDONESIA. Majalah Ilmiah Bijak, 14(1), 108–126. https://doi.org/10.31334/bijak.v14i1.64

Diah Irawati Dwi, A. (2012). POTENSI PANGI (Pangium edule Reinw) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA DI SULAWESI UTARA. Info BPK Manado.

Efendi, F. D., Purba, E. D., & Kusnadi, J. (2020). Antibacterial Activity of Keluak (Pangium Edule) Powder Crude Extract Using the Microwave Assisted Extraction (Mae) Method. Majalah Kedokteran Sriwijaya, 52(3), 390–400. https://doi.org/https://doi.org/10.36706/mks.v52i4.13067.

Marianto, Martinus Dwi (2023) “Revealing the eco-aesthetics of the Pangium edule tree : a natural sources of spices in a time of dendrophobia”, ISVS e-journal, 10(8), 360-375. https://doi.org/10.61275/ISVSej-2023-10-08-24.

Sousanis, Nick (2015). UNFLATTENING. Cambridege: Harvard University Press.

Thorsen, L. M. (2020). Art, climate change and (other) eco materials: rethinking the cosmopolitanization of aesthetics and the aesthetics of cosmopolitanization with Ulrich Beck. Global Networks, 20(3), 564–583. https://doi.org/10.1111/glob.12278

Heriyanto, N. M., & Subiandono, E. (2016). Ekologi Pohon Kluwak/Pakem (Pangium edule Reinw.) di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur. Buletin Plasma Nutfah, 14(1), 33. https://doi.org/10.21082/blpn.v14n1.2008.p33-42

Jatmiko, R. A. (2020). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Keluak ( Pangium edule) Terhadap Bakteri Salmonella typhi. Skripsi Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan.

Lim, T. . (2013). Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants. In Springer (5th ed., Vol. 4, Issue 1). Springer.

Munandar, A., Indaryanto, F. R., Prestisia, H. N., & Muhdani, N. (2018). Potensi Ekstrak Daun Picung (Pangium edule) sebagai Bahan Pemingsan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) pada Transportasi Sistem Kering. Jurnal FishtecH. https://doi.org/10.36706/fishtech.v6i2.5842




DOI: https://doi.org/10.24821/jocia.v10i2.14015

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


ISSN 2442-3394 (media cetak)  || ISSN 2442-3637 (media online)


View My Stats