PROVOKASI VISUAL DALAM LUKISAN

Fuad Ardi Nugraha

Abstract


Praktik melukis selain dimaknai sebagai kebebasan berekspresi secara pribadi, terbuka suatu kemungkinan dapat mengemban fungsi sosial sebagai kepedulian pembelajaran dan penyadaran masyarakat. Fenomena kehidupan kehidupan sosial politik dengan berbagai penyimpangan nilainilai moral dan etika kemanusiaan merupakan realitas kegelisahan yang menarik untuk di respon sebagai ide penciptaan karya lukisan. Metode penciptaan karya lukisan dilakukan melalui beberapa prosedur yang diawali dengan proses pengamatan objek, eksplorasi pengolahan dan pencapaian bentuk-bentuk visual yang simbolik-provokatif kemudian divisualisasikan dengan menggunakan bahan tinta pada kanvas dengan teknik arsir. Proses interaksi antara seniman dan masyarakat terjadi melalui media lukisan. Melalui proses pengamatan, pemahaman dan penikmatan terhadap lukisan yang bernilai provokatif ada keterlibatan dan pemberdayaan sifat-sifat apresiatif, kritis, demokratis dan tanggung jawab yang bermakna sebagai proses pembelajaran dan penyadaran hidup bermasyarakat. The practice of painting can be interpreted as a personal, liberat form of expression, yet it can also be interpreted as serving a social function, to educate and to raise the awareness of the society. The driving force of this creative work is a personal concern with the socio-political issues riven with moral and ethical deviation. The process started from observations of the object, exploration of methods and production of visual objects in the forms of ink on canvass. The interaction between an artist and the society occured on the paintings. The provocations inscribed in these work were meant to involve and empower the viewers by confronting their appreciation, critical view and responsibilities as members of society.

Keywords


lukisan, provokasi-visual, pembelajaran, penyadaran; painting, visual provocation, education, awareness

Full Text:

PDF

References


Ardiansyah, Andre.Pocket Dictionary. Surabaya :Pustaka Agung Harapan

Armada Riyanto, E. 2011. Berfilsafat Politik. Yogyakarta : Kanisius

Bahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni Wacana Apresiasi dan Kreasi.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Dwi Marianto, M. 2011. Menempa Quanta Mengurai Seni. Yogyakarta : BP

ISI Yogyakarta

Hauskeller, Michael. 2015. Seni-Apa Itu? Posisi Estetika dari Platon

sampai Danto.Yogya- karta : PT Kanisius

M. Jazuli. 2014. Sosiologi Seni. Yogyakarta : Graha Ilmu

Sachari, Agus.2002. Estetika Makna, Simbol dan Daya. Bandung : ITB

Soedarso Sp. 2006. Trilogi Seni Penciptaan Eksistensi dan Kegunaan

Seni. Yogyakarta : BP ISI Yogyakarta

Sudarmaji. 1979. Dasar-Dasar Kritik Seni Rupa. Jakarta : Pemerintah

DKI Jakarta Dinas Museum dan sejarah

Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung : ITB Sumardjo, Jakob.

Estetika

Paradoks. Bandung : Kelir Kedaulatan Rakyat. Edisi 11 Juli 2011

Kedaulatan Rakyat. Edisi 5 Mret 2015

Kompas. Edisi 4 Oktober2014

Kompas. Edisi 7 Desember 2014

Kompas. Edisi 22 Februari 2015

Republika. Edisi 2 Maret 2015




DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v1i1.1586

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Fuad Ardi Nugraha



Editorial Address:

Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia

Telp./Fax: 0274 419791

email : jurnal.invensi@isi.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

View my stat Visitors