EKSISTENSI SENI HIAS RUMAH TRADISIONAL KUDUS
Abstract
This study aims to understand the existence of Kudus traditional house decorative art that is formed in conjunction with the culture that enters the cultural life of the Kudus people. The presence of decorative art has an important meaning for the community because it is closely related to the noble values that become a learning vehicle for the next generation. Decorative art in Kudus traditional house made with a variety of decorative diversity that is behind it is a form of strong cultural perspective. The decorative art is deliberately made to have beautiful forms of stilisasi, magnificent but also related to the meaning of symbols. Grounded research with three steps of activity simultaneously, namely: data reduction, data presentation, and verification or withdrawal of conclusions with inter-pretative model analysis conducted to produce valid research. As a result of human culture, the phenomenon of artifacts is certainly inseparable from the sociocultural context in art. The decorative art of Kudus traditional house characterized by coastal culture was born with the strengthening of socio-economic progress of the community with the concept of "gusjigang" “bagus, ngaji, and dagang” that upholds the values of teachings in Islam.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami eksistensi seni hias rumah tradisional Kudus yang terbentuk bersamaan dengan budaya yang masuk dalam kehidupan budaya masyarakat Kudus. Kehadiran seni hias memiliki arti penting bagi masyarakat karena berkaitan erat dengan nilai-nilai luhur yang menjadi wahana pembelajaran bagi generasi penerusnya. Seni hias pada rumah tradisional Kudus yang dibuat dengan keberagaman ragam hias yang melatarbelakanginya merupakan wujud perspektif budaya yang kuat. Seni hiasnya sengaja dibuat agar memiliki bentuk-bentuk stilasi yang indah, megah, tetapi juga berkaitan dengan makna simbol. Pendekatan grounded research dengan tiga langkah kegiatan secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan simpulan dengan analisis model interpretatif dilakukan untuk menghasilkan penelitian yang valid. Sebagai hasil kebudayaan manusia, fenomena artefak ini sudah barang tentu tidak dapat dipisahkan dari konteks sosiokultural dalam berkeseniannya. Seni hias rumah tradisioal Kudus yang bercirikan budaya pesisiran lahir dengan menguatnya kemajuan sosial ekonomi masyarakat dengan konsep “gusjigang” “bagus, ngaji, dan dagang” yang memegang teguh nilai-nilai ajaran dalam agama Islam.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ashadi. (2010). Jejak Keberadaan Rumah Tradisional Kudus: Sebuah Kajian Antropologi-Arsitektur Sejarah. Nalars, 147-164.
Gustami. (2000). Seni Kerajinan Mebel Ukir Jepara, Kajian Estetika Melalui Pendekatan Multidisiplin. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Iindrahti, S. (2012). Kudus dan Islam: Nilai-Nilai Budaya Lokal dan Industri Wisata Ziarah. Semarang: CV Madina.
Mustopo, M. (2001). Kebudayaan Islam di Jawa Timur: Kajian Beberapa Unsur Budaya Masa Peralihan. Yogyakarta: Jendela.
Nugroho, Y.T, A. (2014). Budaya dan Wisata Kabupaten Kudus. Kudus: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus.
Said, N. (2012). Tradsi Pendidikan Karakter Dalam Keluarga, Tafsir Sosial Rumah Adat Kuduz. Kudus: Brilian Media Utama .
Sardjono, A. (2017). Respon Rumah Tradisional Kudus Terhadap Iklim Tropis. Jurnal Modul, volume 11 no 1 Januari 2017, 16.
Simuh. (1995). Sufisme Jawa: Transformasi Islam ke Mistik Jawa. Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya.
Siswanto, A. (1986). Data Arsitektur Tradisional Kudus. Semarang: Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat 1 Jawa Tengah dan PT Wastuwidyawan.
Stutterheim, W. (1926). Cultuurgeschiedenis van Java in Beeld. Te Weltevreden: Uitgegeven door Het Java-Instituuten G. Kolff & Co.,.
Sumono. (1989). Gaya Arsitektur Tradisional Rumah Adat Kudus, Rangkuman Hasil Pelaksanaan Program Inventarisasi dan Dokumen Kebudayaan. Kudus: Tidak Diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kudus.
Wahyono, T. (2015). Rumah Adat Kudus. Yogyakarta: Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya, Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v10i1.5502
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Arif Suharson, Dharsono Dharsono, Bambang Sunarto, Nanik Sri Prihatin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View My Stats
ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708 (online).
View My Stats