PELAMINAN ADAT MASYARAKAT MINANGKABAU (KAJIAN BENTUK DAN FUNGSI)
Abstract
Aisle as a form of decorative artwork has particular unique and characteristics, contains the values associated with the livelihood of Minangkabau society. Its ppresence is very important for the sustainability of Minangkabau society cultural values preservation. Therefore, it should be revisited, how the structure and function of the aisle and how the changes shape and function of the aisle today. The visual form of aisle has been less or more affected by current development. It happens solely to fulfill the aesthetic needs of community support , like the proverbial Minang said, ”condong salero ka nan lamak, condong mato ka nan rancak” the taste prefer to the delicious one, the eye sight prefer to the beautiful one. This effect can be seen from the use of materials and techniques used for wedding decoration.
Kata Kunci: Form, Structure, Aisle.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mencari tahu mengenai usaha Batik Topo, terutama produk kain batik yang dihasilkannya. Produk kain batik yang dihasilkan meliputi motif dan proses pembuatannya. Bagaimana motif-motif batik yang dibuat oleh Batik Topo. Apa dan bagaimana proses pembuatan kain-kain batiknya selama ini. Tujuan penelitian ini sangatlah jelas untuk mengetahui lebih mendalam dan terperinci mengenai segala hal yang diproduksi oleh Batik Topo, dalam hal ini kaitannya dengan produk kain batiknya. Penelitian mengenai usaha Batik Topo ini tentunya membutuhkan metode penelitian. Metode penelitian untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian menggunakan beberapa metode dari disiplin ilmu yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode multidisiplin. Beberapa metode dari disiplin ilmu yang berbeda di antaranya, yaitu: estetika; sejarah; dan antropologi. Sedangkan metode pencarian data dilakukan dengan cara, yaitu: observasi; wawancara; dokumentasi; dan pustaka. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa usaha Batik Topo membuat kain batik dengan cara cap dan tulis, sehingga produknya disebut batik cap dan tulis. Pembuatan kain batik dengan cara demikian ikut mendukung pelestarian batik tradisional. Kain batik tradisional dengan pembuatan secara cap maupun ditulis menggunakan canting telah diakui sebagai world heritage.
Keywords: batik topo, batik, batik cap, batik tulis, world heritage.
Full Text:
PDFReferences
Asnan, Gusti, 2003. Kamus Sejarah Minangkabau. Padang: Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau.
Aswar, Sativa Sutan, 1999, Antakesuma Suji Dalam Adat Minangkabau, Djambatan, Jakarta.
Djelantik, A.A.M. 2004, Estetika Sebuah Pengantar, Bandung: MSPI Feldman, Edmund Burke. (1967), Art as Image and Idea, Prentice-Hall Inc. Englewood Cliffs, New Jersey.
Moenir, 1984, Pelaminan, Museum Negeri Adhityawarman Sumatera Barat, Padang.
Moleong, Lexy J. 2009, Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Mutia, Riza, dkk, 2000, Upacara Adat Perkawinan Di Padang Pariaman, BPP Permuseuman Suamtera Barat, Padang.
Navis, Ali Akabar, 1984, Alam Takambang Jadi Guru, Gratfitipres, Jakarta.
Raudha Thaib, Puti Reno, 2009, Palaminan Minangkabau, Bundo Kanduang Sumatera Barat (Padang).
Sony Kartika, Dharsono. 2007, Kritik Seni, Bandung: Rekayasa Sains.
DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v5i1.2376
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Nofi Rahmanita, Yulimarni Yulimarni
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View My Stats
ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708 (online).
View My Stats