BATIK MADURA: Menilik Ciri Khas dan Makna Filosofinya
Abstract
Batik is the cultural heritage of the archipelago that is priceless. Each area in Indonesia has batik
tradition, especially in Java and surrounding areas. Batik has been known since centuries ago.
Batik type is classified into two major parts, namely inland and coastal batik. Batik Madura is
one type of coastal batik has its own beauty, but still not so well known by the public at large.
Every region in Madura has a typical batik yield of each, which can be seen from the patterns,
motifs and colors. Batik Bangkalan, especially batik gentongan, Tanjung Bumi, it had its own
characteristics, namely of how to make it. Gentongan batik dyeing technique requires a special
way, which is by doing the barrel stone in a period of 1 month to 1 year. This is the way to
produce batik with excellent quality. Gentongan batik color will not fade, even the longer will be
more beautiful. Batik Madura is still less popular than Batik Pekalongan, Cirebon or Lasem, but
the beauty of Madura batik, especially batik gentongan Tanjung Bumi remained in line with the
progress of time, even becoming increasingly popular over time.
Keywords: Batik Madura, characteristic, gentongan, Tanjung Bumi
Batik adalah warisan budaya Nusantara yang tak ternilai harganya. Setiap daerah di Indonesia
memilik tradisi membatik, khususnya di Pulau Jawa dan sekitarnya. Batik sudah dikenal sejak
berabad-abad yang lalu. Jenis batik digolongkan menjadi dua bagian besar, yaitu batik
pedalaman dan batik pesisir. Batik Madura adalah salah satu jenis batik pesisir yang memiliki
keindahan tersendiri, namun masih belum begitu dikenal oleh masyarakat secara luas. Setiap
wilayah di Madura yang menghasilkan batik memiliki ciri khas masing-masing, yang bisa dilihat
dari corak, motif dan warnanya. Batik Bangkalan, khususnya batik gentonganTanjung Bumi,
memilik ciri khas tersendiri, yaitu dari cara pembuatannya. Teknik pewarnaan batik gentongan
memerlukan cara khusus, yaitu dengan melakukan perendaman dalam gentong batu dalam
jangka waktu 1 bulan hingga 1 tahun. Hal ini untuk menghasilkan batik dengan kualitas prima.
Warna batik gentongan tidak akan memudar, bahkan makin lama akan makin indah. Batik
Madura memang masih kurang populer dibandingkan dengan batik Pekalongan, Cirebon atau
Lasem, namun keindahan batik Madura, terutama batik gentongan Tanjung Bumi tetap
bertahan seiring dengan kemajuan jaman, bahkan menjadi semakin terkenal dari waktu ke
waktu.
Kata kunci : Batik Madura, ciri khas, gentongan, Tanjung Bumi
Full Text:
PDFReferences
Heringa, Rens, Harmen C., Veldhuisen, Batik from the North Coast of Java, Los Angeles County Museum of Art, LA, 2006
HI., William Kwan, Dyah Rosina, Aulia Hadi, Eksplorasi Sejarah Batik Madura, Institut Pluralisme Indonesia, Jakarta, 2010
Ishwara, Helen, Ir. Supriyanto Yahya, Xenia Moeis, Batik Pesisir : An Indonesian Heritage, KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2012
Ishwara, Helen, Ir. Supriyanto Yahya, Xenia Moeis, Benang Raja : Menyimpul Keelokan Batik Pesisir, KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2013
Maxwell, Robyn, Textille of Southern Asia : Tradition, Trade and Transformation, Tuttle Publishing, 2010
Musman, Asti dan Ambar B. Arini, Batik:Warisan Adiluhung Nusantara, G-Media, ANDI Offset, Jakarta, 2011
Kusriyanto, Adi, Batik-Filosofi, Motif dan Kegunaannya, CV. Andi Offset, Yogyakarta, 2013
Lee, Chor Lin, Batik, Creating and Identity, National Museum of Singapore, Stamford Road, SG. 2007
Royen, Van, Batik Design, The Peppin Press BV, Singapore, 2010
Veldhuisen, Harmen C., Batik Belanda 1840- 1940, Dutch Influence in Batik from Java History and Stories, PT Gaya Favorit Press, Jakarta 2003
Webtografi
arumsekartaji.wordpress.com
http://artscraftindonesia.com/ind/index.p hp?option=com_content&task=view&id=4 5
http://www.kriyalea.com/sejarah-batikmadura/.
http://www.tretans.com/2012/09/batikkhas- madura-batik-tanjung-bumi.html.
http://yuliantinote.wordpress.com/2013/0 5/08/batik-madura/
http://zkarnain.tripod.com/SBAYA-13.HTM
DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v4i1.2356
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 R.A Sekartaji Suminto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View My Stats
ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708 (online).
View My Stats