NILAI NILAI ISLAM PADA WAYANG KULIT, MENJADIKAN PERAN PENTING DALAM PERKEMBANGAN SENI ISLAMI DI INDONESIA

Otok Herum Marwoto

Abstract


One of the many works of art heritage in Indonesia is a shadow puppet performance
(Wayang Kulit). Wayang Kulit is a one of branch of art that is popular and favored by some
Indonesian, a work of art that is considering masterpiece based onphilosophical value
contained in its story.
Through the characters and the story, wayang has a role in building nation character.
Since wayang is one of Indonesian valuable art tradition, if should be maintained and preserved
in order to build and empower nation’s identity. The philosophy values in wayang always
incourage people to do a good spare not a harmful things, the spirit of commanding tho good
and fortidding unjust or a tern in the shadow puppet is “Memayu Hayuning Bebrayan Agung”,
according to their own beliefs and religion.
Islam as a religion that full of value and norm has its own rule for its follower. If thr
follower willing to obey the rule then he or she will get happines in the world and here after.
Related to this effort, art is fully needed in the knowledge transfoemation process and valuable
Islamic Education.


Keyword: leather puppet, Art and Islam

 

 


Salah satu dari banyak karya seni warisan di Indonesia adalah kinerja wayang kulit
(Wayang Kulit). Wayang Kulit adalah salah satu cabang seni yang populer dan disukai oleh
beberapa Indonesia, sebuah karya seni yang sedang mempertimbangkan nilai onphilosophical
berbasis karya yang terkandung dalam cerita tersebut.
Melalui karakter dan cerita, wayang memiliki peran dalam membangun karakter
bangsa. Karena wayang merupakan salah satu seni tradisi yang berharga Indonesia, jika harus
dijaga dan dilestarikan dalam rangka membangun dan memberdayakan identitas bangsa. Nilainilai
filsafat wayang selalu incourage orang untuk melakukan cadangan yang baik bukan hal
yang berbahaya, semangat memerintah tho baik dan fortidding tidak adil atau tern di wayang
kulit adalah "Memayu Hayuning Bebrayan Agung", menurut keyakinan dan agama mereka
sendiri. Islam sebagai agama yang penuh nilai dan norma memiliki aturan sendiri untuk
pengikutnya. Jika thr pengikut bersedia untuk mematuhi aturan maka ia akan mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan di sini setelah. Terkait dengan upaya ini, seni sepenuhnya diperlukan
dalam proses transfoemation pengetahuan dan Pendidikan Islam berharga.


Kata kunci: wayang kulit, Seni dan Islam


Full Text:

PDF

References


Amir,Hazim, Nilai-nilai Etis dalam Wayang, Sinar Harapan, Jakarta, 1997

Anderson, Benedict R.O.G., Mithology and the Tolerance of the Javanesse, Cornell University, Ithaca, New York, 1965

Cassirer, Ernst, Manusia dan Kebudayaan, Sebuah Essei Tentang Manusia, terjemahan Alois A. Nugroho, PT Gramedia, Jakarta, 1987

Holt, Claire, Art in Indonesia, Cornell University Press, Itaca, New York, 1967

Kempers, Bernet, , AJ, Ancient Indonesian Art, Harvard University Press, Cambridge, Massachusetts, 1959

K. Ismunandar, Wayang Asal-usul dan Jenisnya. Semarang: Dahara Prize, 1988

Mulyono, Sri, Simbolisme Mistikisme dalam Wayang, Penerbit PT Gunung Agung, Jakarta 1979

Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1990

Rahman,Aris. 2008. http://www.madinask. com. [19 Maret 2009]

Sagio dan Samsugi, Wayang Kulit Gagrag Yogyakarta. Morfologi, Tatahan, Sunggingan dan Teknik Pembuatannya, Haji Masagung, Jakarta, 1991.

Soedarso Sp., M.A., Morfologi Wayang Kulit (Wayang Kulit dipandang dari Jurusan Bentuk), dalam pidato ilmiah pada Dies Natalis Institut Seni Indonesia Yogyakarta Ketiga, Yogyakarta, 1987

Soekatno, Mengenal Wayang Kulit Purwa. Klasifikasi, Jenis dan Sejarah, Aneka Ilmu, Semarang, 1992.

Solichin Salam, Sekitar Wali Sanga. Jakarta: Menara Kudus, 1960 Sri Mulyono, Simbolisme dan Mistisisme dalam Wayang. Jakarata: Gunung Agung, 1983

Sudarjanto, Ajaran Moral Dalam Wayang. http://sudarjanto.multiply.com, 2008

Sukasman, Wayang Kulit Purwa Dilihat Dari Segi Seni Rupa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Javanologi, Yogyakarta, 5 Juni 1984

Sutopo, H.B.,Wayang Kulit Bahasa Metaforik Yang Kaya Makna, Seni: Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni, II/02 April 1992, BP ISI Yogyakarta, 1992, hal. 69




DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v3i1.2346

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Otok Herum Marwoto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708 (online).

 

 

View My Stats