AJARAN MORAL KERIS JAWA

Nurhadi Siswanto

Abstract


Java is so exotic. Java is beautiful. Being a Javanese as well as being any ethnicity, is
not a curse but a gift from God. Cultural values and wisdom not just tales of the parents alone,
but it is a fact. One thing that is quite interesting to examine the Javanese is the existence of an
heirloom called "keris". Keris has a long background history for the Javanese community. Keris,
in the past was made with full of philosophy, made with a hope, desire, or even an ideal of thebuyer
so that the keris as a final product reflects and represents all things non-objects of the
buyer. in Javanese keris contains many values and moral teachings. The values implicit in
Javanese keris, include : (1) the doctrine of religiousity and awareness of the limitations of
human power (2) subjects to be always humble an not arrogant (3) theaching to always live in
harmoni with nature (4) the doctrine for living in harmony with fellow human, and (5) the
doctrine of dynamism in life.

 

Keywords: Teachings , Keris , Java

 

 

Jawa itu sangat eksotis. Jawa itu indah. Menjadi Jawa serta menjadi etnis manapun, bukanlah
kutukan tapi hadiah dari Tuhan. Nilai-nilai budaya dan kearifan bukan hanya cerita orang tua
saja, tapi itu adalah fakta. Satu hal yang cukup menarik untuk memeriksa orang Jawa adalah
adanya pusaka yang disebut "keris". Keris memiliki latar belakang sejarah yang panjang bagi
masyarakat Jawa. Keris, di masa lalu itu dibuat dengan penuh filsafat, dibuat dengan harapan,
keinginan, atau bahkan ideal-pembeli sehingga keris sebagai produk akhir mencerminkan dan
mewakili semua hal-hal non- benda pembeli. dalam keris Jawa mengandung banyak nilai-nilai
dan ajaran moral. Nilai-nilai yang tersirat dalam keris Jawa, meliputi: (1) doktrin religiusitas dan
kesadaran akan keterbatasan daya manusia (2) pelajaran untuk selalu rendah hati yang tidak
sombong (3) theaching untuk selalu hidup dalam harmoni dengan alam (4) doktrin untuk hidup
harmonis dengan sesama manusia, dan (5) ajaran tentang dinamika dalam kehidupan.

 


Kata kunci: Ajaran, Keris, Jawa


Full Text:

PDF

References


Budisutrisna, 2009, Gambaran Manusia Dalam Keris, dalam Joko Siswanto (ed), Kearifan Nusantara, Kepel Press, Yogyakarta

Daryono, 2007, Etos Dagang Orang Jawa Pengalaman Raja Mangkunagara IV, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Djoko Sukiman, 1983, Keris: Sejarah dan Fungsinya, Javanologi, Yogyakarta

Hadisiswaya, AM., 2009, Filosofi Wahyu Keraton Rahasia Dibalik Cerita, Simbolis dan Lambang Keraton Jawa, C.V. Sahabat, Klaten

Hasan Sadhily, 1990, Ensiklopedia Indonesia, PT Ichtiar Baru, Jakarta, jilid 3

Koentjaraningrat, 1974, Kebudayaan Mentalitet dan Pembangunan, Gramedia, Jakarta Loren Bagus, 2005, Kamus Filsafat, Gramedia, Jakarta

Magnis-Suseno, F, 2003, Etika Jawa: Sebuah Analisa Falsafah tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa., Gramedia, Jakarta, cet. 9

Soesmoro, K H., 2010, Keris Jawa Tradisional di Daerah Yogyakarta dan Surakarta, Kontinuitas dan Perubahannya, (Disertasi) Pascasarjana UGM, Yogyakarta




DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v2i1.2331

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Nurhadi Siswanto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708 (online).

 

 

View My Stats