Zat Pewarna Alam Sebagai Alternatif Pewarna Batik

achmad luqmanul khakim, jati widagdo

Abstract


Batik adalah seni dan cara menghias suatu kain dengan penutup lilin yang dalam pembentukan corak dan pola hiasnya dengan menggunakan pewarna. Dua pewarna tersebut, yaitu zat warna alami dan zat pewarna kimia. Dalam perkembangannya zat pewarna alami makin diminati, selain karena memiliki warna cantik dan unik juga baik untuk kulit pemakai. Untuk itu, tulisan ini bertujuan memaparan mengenai zat pewarna alam yang dapat digunakan sebagai alternatif pewarna batik. Sifat dari penelitian adalah penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Teknik penelitian dilakukan dengan berbagai langkah, diantaranya: teknik Observasi. Data yang telah diperoleh kemudian disusun dan diklasifikasikan serta dianalisa secara deskriptif kualitatif. Serta untuk mendapatkan data pelengkap penelitian ialah dengan teknik penelitian kepustakaan. Dari studi ini, didapatlah hasil berbagai zat pewarna alami. Baik yang sudah sering digunakan ataupun zat pewarna alami baru yang dapat digunakan sebagai pewarnaan dalam pembuatan batik. Dalam pengaplikasian zat pewarna alami direkomendasikan untuk menggunakan bahan sekitar agar nantinya dapat menjadi ciri khas warna batik suatu daerah tersebut dan tentunya agar sering-sering mencoba, supaya didapat takaran yang pas untuk pewarnaan batik.

Keywords


Batik, Alternatif, Zat Pewarna Alami

References


Aberoumand, A. (2011). A Review Article on Edible Pigments Properties and Sources as Natural Biocolorants in Foodstuff and Food Industry. World J Dairy Food Sci, 6(1): 71-78.

Anak Agung Gede Rai Sedana, I Wayan Sudiarta, Jajang Suryana. tt. Pewarna Batik Alami Di Tjok Agung Indigo Desa Pejeng Kecamatan Tampaksiring Kabupaten Gianyar. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia

Anonim. (1999). Bangkitnya warna-warna alam proses ekstraksi dan pudarisasi bahan pewarna alam, Makalah Seminar Bangkitnya Warna-WarnaAlam, Departemen PerindustriandanPerdagangan,Yogyakarta.

Borg R Walter and Gall Meredith D. (1989). Education Research ; An Intruction . Fifth Edition: Longman

Ardiatma Maulana, Priyono Suryanto, Widiyatno, Eny Faridah & Bambang Suwignyo. (2019). Dinamika Suksesi Vegetasi pada Areal Pasca Perladangan Berpindah di Kalimantan Tengah. Jurnal Ilmu Kehutanan. Vol,13. 181-194

Endang, K., A.S. Dwi, W. dan Agus, T. Adi. 2009. Zat warna alami tekstil dari kulit manggis. Ekuilibrium. Vol,8. No, 1. 41-47.

Epi Koryanti Santa, Mukarlina, dan, Riza Linda. (2015). Kajian Etnobotani Tumbuhan yang Digunakan Sebagai PewarnaAlami Oleh Suku Dayak Iban Di Desa MensiauKabupaten Kapuas Hulu. Protobiont.Vol, 4. No, 1. 58-61.

Hakim, EH, Sjamsul, AA, Lukman, M, Maulana, S, &Didi M. (1999), Zat warna alami : Retrospekdan Prospek. Makalah Seminar BangkitnyaWarna-Warna Alam. Yogyakarta.

Hayati, E.K., Budi, U.S., dan Hermawan, R.. (2012). Konsentrasi Total Senyawa Antosianin Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffal.) : Pengaruh Temperatur Dan Ph. Jurnal Kimia. Vol, 6. No. 2. 138-147.

Hasanudin, et al. (2001). Penelitian Penerapan Zat Warna Alam dan Kombinasinya pada produk Batik dan Tekstil Kerajinan Yogyakarta. Yogyakarta; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik,

Hilda F.G. Kaseke. (2013) Ekstraksi Pewarna Makanan dari Akar Kelapa. . Palma. Vol, 14. No, 2. 95 – 99

Husodo, T. (1999). Peluang Zat Pewarna Alami untuk Pengembangan Produk Industri Kecil dan Menengah Kerajinan dan Batik. Yogyakarta:Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

Ika Dessy Kurniasari dan Dina Kartika Maharani. (2015). Pembuatan Komposit Kitosan Alumina Sebagai Agen Fiksasi Zat Warna Rodamin B Pada Kain Katun. UNESA Journal of Chemistry. Vol,4. No,1. 75-80.

I Ketut Sunarya. (2012). Zat Warna Alam Alternatif Warna Batik Yang Menarik. Inotek. Vol, 16. No, 2. 103-121.

Irfa’ina Rohana. (2013). Corak Etnik Dan Dinamika Batik Pekalongan (Ethnic Pattern and Dynamics Pekalongan Batik). Jurnal Dinamika kerajinan dan batik Vol. 30 No. 2 tahun 2013, hlm. 87-89.

Isminingsih, Djufri, dan Rasjid. (1982). Pengantar Kimia Zat Warna. Bandung: Institut Teknologi Tekstil, Bandung.

Jati Widagdo. (2017). Pemanfaatan Sumber Daya Alam Sebagai Bahan Pewarna. Disprotek.Vol. 8, No. 1, 67-80.

Kant, R. (2012). Textile Dyeing Industry an Environmental Hazard, Open Access journal Natural Science, Vol, 4. P,1.

Kurniasari, I.D. & Maharani, D.K. (2015). Pembuatan Komposit Kitosan Alumina sebagai Agen Fiksasi Zat Warna Rodamin B Pada Kain Katun. Journal of Chemistry, 4(1): 75-80.

Kwartiningsih, Endang, Dwi Ardiana Setyawardhani, Agus Wiyatno, dan Adi Triyono, 2009. Zat Warna Alami Tekstil Dari Kulit Buah Manggis. Jurnal Ekuilibrium Vol. 8. No. 1. 41-45.

Lemmens, H, Wulijarni, N & Soetjipto. (1999). Tumbuhan penghasil pewarna dan tannin. Jakarta: Balai Pustaka.

Lestari, K, (1999). Proses ekstraksi dan pudarisasi Bahanpewarna alam. Makalah Seminar Revival of Natural Colors. Yogyakarta: Departeme Perdagangan.

Lestari, K.W.F. dan H. Suprapto. (2000). Natural Dyes In Indonesia. Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik.

Lisa Anggriani Putri, Agrippina Wiraningtyas, Magfirah Perkasa dan Ruslan. (2020). Ekstraksi Zat Warna Dari Daun Jati Muda Dan Aplikasinya sebagai Kertas Indikator Asam-Basa. Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia. Vol, 3. No, 1. 23-37

Kurniadi, Edi. (1996). Seni Kerajinan Batik. Surakarta: SebelasMaret University Press.

Maharani, Dina Kartika., Rusmini., Dwiningsih, dan Kusumawati. (2013). Pemanfaatan Potensi Alam Kitosan Berpadu Material Nano SiO2/Al2O3 Sebagai Agen Fiksasi Zat Warna Dalam Upaya Mengurangi Limbah Zat Warna Industri Batik dan Tekstil. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

Manuntun Manurung. (2012). Aplikasi Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Sebagai Pewarna Alami Pada Kain Katun Secara Pre-Mordanting. Jurnal Kimia. Vol, 6. No, 2. 183-190

Mamoto, L.V., Fatimawali, F., dan Citraning tyas, G. (2013). Analisis Rhodamin B pada Lipstik yang Beredar di Pasar Kota Manado. Pharmacon. Vol, 2. No. 2, 61-66.

Mariance Thomas, Manuntun Manurung, dan I. A. Raka Astiti Asih. (2013). Pemanfaatan Zat Warna Alam Dari Ekstrak Kulit Akar Mengkudu (Morinda Citrifolia Linn) Pada Kain Katun. Jurnal Kimia. Vol, 7. No, 2. 119-126.

Murwati, E.S. et al. (2010). Penelitian Teknik Pewarnaan Enceng Gondok, Agel, Pandan dan Purun dengan Zat Warna Alam. Laporan Penelitian. Balai Besar Kerajinan dan Batik. Yogyakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian

Nana Kariada Tri Martuti, Isti Hidayah, &Margunani. (2019). Pemanfaatan Indigo sebagai Pewarna Alami Ramah Lingkungan bagi Pengrajin Batik Zie . Jurnal Panrita Abdi. Vol, 3. No, 2. 133-143.

Prahady Susmanto, Yandriani, Arin Putri Dila, dan Dela Regina Pratiwi. (2020). Pengolahan Zat Warna Direk Limbah Cair Industri Jumputan Menggunakan Karbon Aktif Limbah Tempurung Kelapa pada Kolom Adsorpsi. Jurnal Riset Sains dan Teknologi. Vol, 4. No, 2. 77-87.

Prima Astuti Handayani & A. Amar Mualimin. (2013). Pewarna Alami Batik Dari Tanaman Nila (Indigofera) Dengan Katalis Asam, Jornal Bahan Alam Terbarukan Vol. 2, No. 1, 1-6

Pringgenies, D., Yudiati, E., Nuraeni R.A.T., & Susilo, E.S. (2017). Pemberdayaan Kelompok Wanita Nelayan Pesisir Pantai dengan Aplikasi Teknologi Pewarna Alam Limbah Mangrove Jadi Batik di Mangkang Kecamatan Tugu Semarang. Jurnal Panrita Abdi, 1(2), 83-89.

Prima Astuti Handayani,dan Ivon maulana. (2013). Pewarna Alami Batik Dari Kulit Soga Tingi (Ceriops Tagal) Dengan Metode Ekstraksi. Jurnal Bahan Alam Terbarukan. Vol, 2. No, 2. 1-6.

Prima Astuti Handayani1, & A. Amar Mualimin. (2013). Pewarna Alami Batik Dari Tanaman Nila (Indigofera) Dengan Katalis Asam. Jurnal Bahan Alam Terbarukan. Vol, 2. No, 1. 1-6.

Pujilestari, T., Farida, Pristiwati, E., Atika, V., & Haerudin, A. (2016). Pemanfaatan Zat Warna Alam Dari Limbah Perkebunan Kelapa Sawit dan Kakao Sebagai Bahan Pewarna Kain Batik. Dinamika Kerajinan Dan Batik, 33(1), 1–8.

Purnomo, M.A.J. (2004). Zat Pewarna Alam sebagai Alternatif Zat Warna yang Ramah Lingkungan. Jurnal Seni Rupa STSI Surakarta, Vol. 1, No.2, 57-61.

Paryanto, Agus Purwanto, Endang Kwartiningsih dan Endang Mastuti. (2012). Pembuatan Zat Warna Alami dalam Bentuk Serbuk untuk Mendukung Industri Batik di Indonesia. Jurnal Rekayasa Proses. Vol, 6. No, 1. 26-29.

Ratna Endah Santoso, Adji Isworo Josef, Tiwi Bina Afanti, Sarwono, dan Lira Anindita Utami. (2022). Pewarnaan Menggunakan Zat Warna Direk Dengan Pengental Dalam Pembuatan ’Kain Tritik. Jornal Brikolase. Vol, 14. No, 2. 84-97.

Riniatsih, Ita, Wahyu Krisna Hidayat, Alamsyah. 2017. Aplikasi Pemanfaatan Pewarnaan Alami Ramah Lingkungan untuk Pewana Batik. Materi Pengabdian Masyarakat di Grobogan, Tim LPPM Undip 2017

Reysa, E. (2013). Rahasia Mengetahui Makanan Berbahaya. Jakarta: Titik Media Publisher.

Rymbai, H., Sharma, R.R., and Srivasta, M. (2011). Bio-colorants and Its Implications in Health and Food Industry±A Review. International Journal of Pharmacological Research, 3: 2228- 2244.

Satria, Yudi dan Dwi Suheryanto. 2016. Pengaruh Temperatur Ekstraksi Zat Warna Alam Daun Jati Terhadap Kualitas dan Arah Warna Pada Batik (The Effect of Natural Dyes Teak Leaves Extraction Temperature to the Quality and Color Direction in Batik). Jurnal Dinamika Kerajinan dan Batik Vol. 33 No. 2 Tahun 2016, hlm. 101-102.

Syamsul Bahri & Jalaluddin, Rosnita. ( 2017). Pembuatan Zat Warna Alami Dari Kulit Batang Jamblang (Syzygium cumini) Sebagai Bahan Dasar Pewarna Tekstil. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. Vol, 6. 1. 10-19

Soebandi, B. dkk.2011. Eksplorasi Bahan Fiksasi Untuk Menentukanjenis Dan Arah Warna Pada Proses Pewarnaankain Batik Dengan Zat Warna Alam (ZPA).Bandung: FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

Shofwan, A. (2015). Studi Tentang Pewarnaan Alami Bunga Belimbing Sayur Pada Kain Serat Nanas Menggunakan Fiksator Tunjung, Tawas dan Kapur Tohor. Universitas Negeri Malang.

Sri Wahyuni Berlin, Riza Linda, Mukarlina. (2017). Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Bahan Pewarna Alami Oleh Suku Dayak Bidayuh Di Desa Kenaman Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau. Protobiont. Vol, 6. N0, 3. 303-309.

Soebandi, B. et al. (2011). Eksplorasi Bahan Fiksasi Untuk Menentukanjenis Dan Arah Warna Pada Proses Pewarnaankain Batik Dengan Zat Warna Alam (ZPA). Bandung: FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

Sudiatso, Sugeng. (1999). Studi Kultivsi Tanaman Tarum (Indigofera arrecta Hochst). Makalah, Yogyakarta: Dekranas DIY.

Suhartini. 2009. Peran Konservasi Keanekaragaman Hayati dalam Menunjang Pembangunan yang berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Pendidikan dan Penerapan MIPA. Fakultas MIPA. UNY. Yogyakarta.

Suprapto, Hendri. (2000). Pengembangan Zat Warna Alami untuk Batik. Yogyakarta: Batik Batural Colour “Bixa” Collectipn.

Susanto Sewan. (1973). Seni Kerajinan Batik Indonesia. Yogayakarta: BPKB

Titik Pujilestari.(2014). Pengaruh Ekstraksi Zat Warna Alam dan Fiksasi Terhadap Ketahanan Luntur Warna pada Kain Batik Katun. Dinamika Kerajinan dan Batik, Vol, 31. No,1. 31-40.

Titiek Pujilestari. (2015). REVIEW : Sumber Dan Pemanfaatan Zat Warna Alam Untuk Keperluan Industri. Dinamika Kerajinan dan Batik, Vol. 32, No. 2, 93-106.

Titiek Pujilestari, Farida, Endang Pristiwati, Vivin Atika, dan Agus Haerudin. (2016). Pemanfaatan Zat Warna Alam Dari Limbah Perkebunan Kelapa Sawit Dan Kakao Sebagai Bahan Pewarna Kain Batik. D i n a m i k a K e r a j i n a n d a n B a t i k. Vol, 33. No, 1. 1-8.

Tocharman, Maman.(2009). Eksperimen Pewarna Alami Dari Bahan Tumbuhan Yang Ramah Lingkungan Sebagai Alternatif Untuk Pewarnaan Kain Batik. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia.

Widjajanti, E., Regina T.P., dan Utomo, M. P. (2011). Pola Adsorpsi Zeolit Terhadap Pewarna Azo Metil Merah dan Metil Jingga. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 115-122.

Yernisa, Gumbira-Sa’ id, E & Syamsu K. (2013). Aplikasi Pewarna Bubuk Alami dari Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu L.) pada Pewarnaan Sabun Transparan. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 23 (3): 190-198.




DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v13i2.13073

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 achmad luqmanul khakim, jati widagdo

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708 (online).

 

 

View My Stats