Desain Interior Solo Creative Center dengan Konsep Minimalis
Abstract
Solo Creative Center merupakan sebuah wadah bagi para pelaku industri kreatif yang ada di Kota Surakarta. Pemerintah Kota Surakarta memprioritaskan pengembangan 4 subsektor dari 15 subsektor industri kreatif yang digarap Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) yang sekarang sudah tergabung dengan KEMENPAREKRAF guna meningkatkan UKM kreatif di daerah. Ke empat subsektor tersebut merupakan kuliner, tekstil, kriya, dan seni pertunjukan. Perancangan desain interior pada Solo Creative Center dalam tahapannya menggunakan sebuah metode desain programing, skematik, pengembangan desain, dan presentasi sebagai cara seorang desainer mengembangkan ide desainnya. Minimalis diterapkan sebagai sebuah konsep di dalam Desain interior Solo Crative Center. Minimalis dalam rancangan desain interior Solo Creative Center menggunakan sudut pandang arsitektur minimalis yang di mana terdapat ajaran dan gaya di dalamnya Ornament and crime, “less is more”, zen, arsitektur dan tradisi Jepang, shaker, stoicism, dan Cistercian.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Antariksa, B. (2019). Konsep Ekonomi Kreatif: Peluang dan Tantangan dalam Pembangunan di Indonesia.
Aritonang, Liesbeth. (2020). Penerapan Gaya Desain Coastal pada Sebuah Co-working space Berlantai Dua di Kota Medan. Jurnal Sains dan Teknologi. 14(1). https://doi.org/10.59637/jsti.v14i1.11Francis D.K, C. (1996). Ilustrasi Desain Interior. Erlangga.
Bouncken, R. B., Aslam, M. M., & Qiu, Y. (2021). Co-working spaces: Understanding, using, and managing sociomateriality. Business Horizons, 64(1), 119–130. https://doi.org/10.1016/j.bushor.2020.09.010
Bueno, S., Rodríguez-Baltanás, G., & Gallego, M. D. (2018). Co-working spaces: A new way of achieving productivity. Journal of Facilities Management, 16(4), 452–466. https://doi.org/10.1108/JFM-01-2018-0006
Francis D.K, C. (2008). Arsitektur; Bentuk, Ruang dan Tanaman Jalan. Erlangga.
Harry Kurniawan. (2013). Arsitektur Minimalis: Memahami Arsitektur Minimalis. UGM Press.
Iswari, A. D. (2018). Perancangan Interior Jogja Creative Hub di Daerah Istimewa Yogjakarta. E-Proceeding of Art & Design, 5, 3236.
Lescarret, C., Lemercier, C., & Le Floch, V. (2022). Co-working spaces, a viable alternative to home as a place to telework? First elements from an exploratory interview survey. Psychologie Du Travail et Des Organisations, 28(3), 167–181. https://doi.org/10.1016/j.pto.2022.06.001
Martin, J. (1979). Human Dimension & Interior Space. The Architectural Press Ltd.
Mulyana, A. F., Prasetya, R. D., & Jayadi, N. (2023). Perancangan produk furnitur co-working space dengan konsep open space. Productum: Jurnal Desain Produk (Pengetahuan dan Perancangan Produk), 6(2), 63-68. https://doi.org/10.24821/productum.v6i2.9149
Neufert, E. (2002). Data Arsitek Jilid II. Erlangga.
Setyowati, W. (2009). Teori, Metoda dan Aplikasi Arsitektur Tadao Ando. Teknik Sipil & Perencanaan, 11, 81–92.
Tarwaka, Solichul, & Lilik. (2004). Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan, dan Produktivitas Kerja. UNIBA Press.
Wicaksono, A, A., & Tisnawati., E. (n.d.). Teori interior. Griya Kreasi.
Wilkening Fritz. (1994). Tata Ruang. Kanisius
DOI: https://doi.org/10.24821/ars.v26i2.5701
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
visitor visitor