PENCIPTAAN TEATER BERDASARKAN KASUS MONEY POLITIC PADA PEMILU LEGISLATIF DI INDONESIA
Abstract
Abstrak: Legislatif Celeng merupakan hasil dari proses perancangan dan peciptaan karya naskah dan konsep pertunjukan teater. Kerja kreatif ini merupakan suatu kritik terhadap perilaku jahat para calon anggota legislatif yang menggunakan politik uang untuk menjadi seorang dewan. Penciptaan naskah dan karya teater ini merupakan kritik politik, dan bagian dari ikhtiar penyadaran bahaya money politic dalam bentuk kesenian. Metode psikologi seni Graham Wallas (1926) digunakan dalam proses penyusunan perancangan ini. Tahapan proses berfikir kreatif Wallas membantu penciptaan naskah drama beserta perancangan teater yang berjudul Legislatif Celeng. Tokoh-tokoh, plot naskah, dan semua material pelengkap dipadukan sehingga menghasilkan sebuah karya yang sesuai dengan kebutuhan pertunjukan.
Kata kunci: penciptaan teater, politik uang, kritik politik, naskah drama
Abstract: Legislatif Celeng is the result of designing and creation of theatre performance. This creative work is a criticism of the evil behavior of legislative council candidate who use money politics to become a council. The creation of the script and theatrical work constitutes political critics, and an effort to raise awareness of the dangers of money politics in the form of art. Graham Wallas’ (1926) Art of Thought was used in the process of preparing this design. Stages of Wallas's creative thinking process helped in the creation of theatre scripts along with the theater design entitled Legislatif Celeng. Characters, script plots, and all supplementary materials are combined to produce a work that suits the performance needs.
Key words: theatre creation, money politics, political criticism, drama play
Full Text:
PDFReferences
Anirun, S. (1983). Masa depan teater Indonesia. Bandung: Granesia.
Anirun, S. (2001). Menjadi Sutradara. Bandung: STSI Press.
Anwar, C. (2005). Drama, bentuk dan gaya aliran. Yogyakarta: Elkaphi.
Damajanti, I. (2006). Psikologi Seni. Bandung: Kiblat Buku Utama.
Harymawan, RMA. (1988). Dramaturgi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Bahari, N. (2008). Kritik Seni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurgiyantoro, B. (1995). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University press.
Susanto, M. (2012). Diksi Rupa, Kumpulan istilah dan gerakan seni rupa. Yogyakarta: DictiLab.
DOI: https://doi.org/10.24821/tnl.v16i2.3108
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.