REPRESENTASI PELECEHAN SEKSUAL DALAM FILM PENYALIN CAHAYA KARYA WREGAS BHANUTEJA
Abstract
Artikel ini menunjukkan bentuk representasi pelecehan seksual dalam film “Penyalin Cahaya” yang disutradarai Wregas Bhanuteja melalui konotasi, denotasi, dan mitos. Peneliti menonton, mengidentifikasi, dan memaknai bentuk representasi pelecehal seksual. Terdapat 10 gambar yang representasi pelecehan seksual pada film “Penyalin Cahaya” yaitu konotasi kisah Medusa berambut ular yang memiliki makna khusus pada bahasa Inggris seperti “snake in the grass” yang mengacu pada penipuan dan pengkhianatan juga dilambangkan sebagai makhluk jahat. Selanjutnya denotasi yang lebih sering digunakan yaitu pengambilan gambar dengan medium-shot dengan sudut pandang normal menunjukkan ekspresi dari para pemerannya. Mitos yang dominan adalah sang pelaku dapat melakukan pelecehan seksual kepada siapapun tanpa memandang jenis kelamin, pakaian korban, ataupun perilaku korban.
Kata kunci: representasi, pelecehan seksual, film Penyalin Cahaya.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Alfraita, A., Wardhani, T., & Ekantoro, J. (2022). Representasi Kesetaraan Gender Dalam Film Mulan (Analisis Semiotika Roland Barthes film Mulan). Journal Of Gender Equality And Social Inclusion (Gesi), 1(1), 52–60.
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak (Jejak Publisher)
Ardianto, Elvinaro, Komala, L., & Karlinah, dan S. (2007). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Bhanuteja, Wregas. 2021. Penyalin Cahaya. Produksi Rekata Studio dan Kaninga pictures.
Heryanti, D. & Harini, Y. N. A. (2018). Representasi Pendidikan pada Film Jembatan Pensil. Fon. Vol 13, No. 2, 42-51. https://journal.uniku.ac.id/index.php/FON/article/view/1541.
Kartini, Deni, I., F., & Jamil, K. (2022). Representasi Pesan Moral Dalam Film Penyalin Cahaya. Siwayang Journal, 1(3). https://doi.org/10.54443/siwayang.v1i3.388
Karya, D., & Prancis, S. (2012). Artikel disampaikan pada Seminar Nasional FIB UI, 19 Desember 2012. Dosen Tetap Jurusan Bahasa Prancis FBS UNJ. 1. 1–15.
Madhona, R. H., & Yenny. (2022). Representasi Emosional Joker Sebagai Korban kekerasan Dalam Film Joker 2019 (Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure). Soetomo Communication And Humanities, Volume 3, Ed 1, 1-13
Mulyana, E., K. (2022, Maret 8). Terdapat 1.411 Kasus Kekerasan terhadap Perempuan Sepanjang Januari hingga Februari 2022. https://www.kompas.tv/nasional/268388/terdapat-1-411-kasus-kekerasan-terhadap-perempuan-sepanjang-januari-hingga-februari-2022. (7 Januari 2024).
Nasirin, C., & Pithaloka, D. (2022). Analisis Semiotika Konsep Kekerasan dalam Film The Raid 2 : Berandal. Journal of Discourse and Media Research, 1(1), 28–43. https://journal.rccommunication.com/index.php/JDMR/article/download/14/18
Novirdayani, L. (2021, Agustus 10). Film Penyalin Cahaya Angkat Topik Kekerasan dan Pelecehan Seksual. Retrieved from Kincir.com: https://www.kincir.com/movie/cinema/penyalin-cahaya-pelecehanseksualPFzZZ6wv310x
Pasaribu, M. (2022). Peran Pendidikan Agama Islam Pencegahan Pelecehan Seksual Online di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Islam, 11(03), 869-888. https://jurnal.staialhidayahbogor.ac.id/index.php/ei/article/view/2558
Pratiwi, K., Usman, M., Noor, Y., & Harini, A. (2023). ANALISIS MISE EN SCÈNE DALAM FILM PENDEK TILIK 2018 Tonil: Jurnal Kajian Sastra, Teater, dan Sinema, Vol. 20, No. 1, 48-58
Purtanti, F. P., & Hendriyani, C. T. (2022). Representasi Feminisme Dalam Film Lipstick Under My Burkha. Journal of Universitas Sebelas Maret Surakarta, 1-17
Ridwan, F., & Adji, M. (2019). Representasi Feminisme pada Tokoh Utama Dalam Film Crazy Rich Asian: Kajian Semiotika. Jurnal Salaka Sastra Indonesia, Vol. 1, No. 2, 27-37
Riwu, A., & Pujiati, T. (2018). ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA FILM 3 DARA ( KAJIAN SEMIOTIKA ). Jurnal Deiksis 10(03), 212–223
Rudy, K., P., P., Wijayanti, C., N. (2023). Semiotic analysis of sexual harassment representation in the film “Penyalin Cahaya”. Jurnal Mantik, 7(1), 86-99. https://doi.org/10.35335/mantik.v7i1.3633
Sudarto, A. D., Senduk, J., & Rembang, M. (2015). Analisis Semiotika Film Alangkah Lucunya Negeri ini. Acta Diurna, IV(1). doi: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/6 713/6233
Syahriy, N., N., & Mulyadi. (2020). Jurnal Literasi Konotasi Negatif Pada Ekspresi Idiom Hewan Dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Kajian Semantik, 4(1), 28-37.
Tokosh, J., & Chen, X. (2020). The Green and Orange Place That Still Rents Movies: Investigating the Closures of Family Video
Widiani, N., & Adiprabowo, V. D. (2024). Mitos Kecantikan Dalam Film Backstage. Tonil: Jurnal Kajian Sastra, Teater, dan Sinema, Vol. 21, No. 1, 43-53
DOI: https://doi.org/10.24821/tnl.v21i2.13547
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.