Proses Penetuan Harga Desain pada Desainer Grafis Freelance
Lutfi Atmaji
Abstract
Abstrak Perkembangan teknologi digital telah menambah semua aspek, termasuk dunia pemasaran. Hal ini membuka peluang bagi bidang desain grafis atau desain komunikasi visual yang dibutuhkan oleh masyarakat. fenomena tersebut dapat dilihat dari maraknya berbagai perguruan tinggi untuk membuka program studi atau jurusan desain grafis/desain komunikasi visual. Para desainer muda lulusan perguruan tinggi tersebut, memiliki berbagai pilihan diantaranya menjadi karyawan perusahaan dan atau sebagai pekerja lepas (freelance). Dalam kasus freelance para desainer muda atau desainer pemula yang belum berpengalaman sering kali memiliki permasalahan menetapkan harga sebuah jasa desain dan rincian biaya produksinya ketika bertemu konsumen. Ketepatan dan rasionalitas rincian biaya desain yang ditawarkan tersebut, sebagai ukuran tingkat keprofesionalan desainer muda tersebut, jika biaya desain yang ditawarkan terkesan tidak rasional maka konsumen sering kali melakukan upaya penawaran yang memungkinkan kesepakatan harga akan merugikan desainer tersebut. Atas dasar fenomena tersebut, fokus artikel ini mengkaji proses apa saja yang perlu disetujui dalam harga bagi para desainer lepas/freelance r. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan instrumen penelitian berupa wawancara mendalam dan Diskusi Kelompok Terfokus atau FGD. Hasil dari artikel ini membantu para desainer pemula yang baru terjun di dunia freelance dalam menyetujui harga sebuah desain agar dapat membuat layak dan mendapatkan tempat yang tepat dalam industri kreatif modern saat ini. Abstract The development of digital technology has influenced various aspects of life, including the world of marketing. This opens opportunities for the field of graphic design or visual communication design that needed by the community. this phenomenon, can be seen from the rise of various universities to open study programs or graphic design majors / visual communication design. The young designers of the college graduates have various choices include being a company employee and or as a freelance worker. In the case of freelance young designers or novice designers who are inexperienced often have problems determining the price of a design service and the details of its production costs when meeting consumers. The accuracy and rationality of the detailed design costs offered, as a measure of the level of professionalism of the young designer, if the design costs offered seem irrational, consumers often make bidding efforts that allow the price agreement to harm the designer. On the basis of this phenomenon, the focus of this article examines what processes need to be approved in price for freelance designers/freelance rs. The research method uses qualitative methods with research instruments in the form of in-depth interviews and Focus Group Discussions or FGDs. The results of this article help beginner designers who have just jumped into the freelance world in agreeing to the price of a design to make it feasible and get the right place in today's modern creative industry.
Keywords
teknologi digital, desain, penetapan harga;digital technology, visual communication design, pricing
Susanto, Mikke. 2011. Kelola Seni, Lukisan, Wayang, Film hingga Jazz. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Macpal, Bellinda. Morasa, Jenny. Tirayoh, Victorina. 2014. “Analisis Perhitungan Harga Pokok Penjualan Barang Produksi pada Jepara Meubel di Kota Bitung”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akutansi Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA Vol. 2 No. 3 September 2014, hal. 1495–1503.
Wiryawan, Mendiola B. 2011. “Memikirkan Ulang Bisnis Model Berbasis Desain Komunikasi Visual”. Humaniora Vol. 2 No. 1 April 2011: 643-651.