Pengembangan Strategi Tata Kelola Museum Omahku Memoriku

Topan Indraseni Gunawan

Abstract


Pada tahun 2010 terjadi letusan Gunung Merapi yang mengeluarkan abu vulkanik mencapai 600 derajat celcius yang telah menghancurkan desa dan rumah tinggal warga sekitar. Setelah letusan tersebut masyarakat menyediakan jasa Lava Tour dan Museum Omahku Memoriku salah satu destinasi wisata di dalam Lava Tour. Museum Omahku Memoriku sebagai tempat untuk mengenang ganasnya letusan Gunung Merapi, terletak di Dusun Petung Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Koleksi yang dipamerkan dalam museum ini diantaranya sepeda motor, gamelan, kerangka hewan dan perlengkapan rumah yang telah rusak. Tujuan penelitian ini menjelaskan tata kelola serta memperoleh formulasi strategi museum Omahku Memoriku dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk memahami persepsi stakeholders museum sehingga dapat dirumuskan variabel-variabel internal dan eksternal dari museum. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan analanisis SWOT. Pendekatan ini digunakan untuk membantu menganalisis variabel internal dan eksternal di dalam pengelolaan museum Omahku Memoriku sehingga diperoleh formulasi strategi tata kelola. Temuan di lapangan mengindikasikan berdasarkan matriks IE (internal-external) menunjukkan bahwa tata kelola museum Omahku Memoriku pada posisi Growth and Build (tumbuh dan bina) selanjutnya berdasarkan kuadran analisis SWOT ada pada posisi expansion atau perluasan. Berdasarkan posisi tersebut maka strategi tata kelola Museum Omahku Memoriku menggunakan kekuatan dan peluang untuk mengambil setiap keunggulan yang ada yaitu, bekerja sama dengan hotel dan pemandu wisata, membuat proposal untuk mendatangkan investor ataupun dapat menggunakan dana CSR, dan toko cenderamata dan kantin dapat diubah menjadi kafe karena area sekitar mendukung untuk itu. In 2010 there was an eruption of Mount Merapi volcanic ash reached 600 degrees Celsius which has destroyed villages and homes residents around. After the eruption the community provides services Lava Tour and Museum Omahku Memoriku one tourist destination on the Lava Tour. Museum Omahku Memoriku as a place to commemorate the ferocious eruption of Mount Merapi, located in Petung Hamlet Village Kepuharjo Village, District Cangkringan, Sleman. Collections exhibited in this museum include motorcycles, gamelan, animal skeletons and home supplies that have been damaged. The purpose of this study describes the governance as well as get the formulation of museum strategy Omahku Memoriku by using descriptive qualitative research methods to understand the perceptions of museum stakeholders so that can be formulated internal and external variables of the museum. The approach used is a quantitative approach with SWOT analanisis, this approach is used to help analyze internal and external variables in the management of museum Omahku Memoriku so obtained formulation of governance strategy. The findings in the field indicate that based on the IE matrix (internal-external) shows that the management of museum Omahku Memoriku in the position of Growth and Build then based on SWOT analysis quadrant is in Expansion or expansion position. Based on that position, the Museum Omahku Memoriku governance strategy uses the strength and the opportunity to take every advantage that is, in cooperation with hotels and tour guides, make proposals to bring in investors or to use CSR funds, and the cendramata and canteen stores can be converted into cafes because the surrounding area supports it.

Keywords


analisis swot, museum, omahku memoriku, letusan gunung merapi; SWOT Analysis, Museum, Omahku Memoriku, Mount Merapi Eruption

Full Text:

PDF

References


Atmojo, A. Rinto Dwi. 2012. Persepsi Pengunjung terhadap Kualitas Pelayanan pada

Museum Mulawarman Tenggarong. Jurnal Eksis. vol 8.

David, F. 2006. Manajemen Strategis Ed ke-10. Jakarta: Salemba Empat.

Duran, Erol. 2013. A SWOT Analysis on Sustainability of Festivals: The Case of

Internasional Troia Festival. The Journal of Internasional Social Research. Vol. 6.

Ernawati, Ni Made. 2010. Tingkat kesiapan desa sebagai tempat wisata berbasis masyarakat.

Bali: Politeknik Negri Bali. Jurnal Analiss Pariwisata Vol.10.

Gaffar, Vanessa. 2011. Pengaruh Strategi Positioning Museum terhadap Kunjungan Wisata

Edukasi di Kota Bandung (Survey Segmen Pasar Generasi Y). Tourism and HospitalityEssential (THE). Vol 1.

Komain, Aree, Thongphon, Chidchanok, & Patarapong. 2013. A SWOT Analysis of TourismDevelopment in Khon Kaen, Thailand. Khon Kaen University, Prince of SongklaUniversity, Srinaharinwirot University. Asial Social Science, Vol. 9.

Marie C. Malaro, A Legal. 1998. Primer on Managing Museum Collections, 2nd ed.Washington, DC: Smithsonian Books.

Ogato, Gemechu Shale. 2014. Planning for Sustainable Tourism: Challenge and

Opportunities for Ecotourism Development in addis Ababa, Ethiopia. Ambo University.American Journal of Human Ecology. Vol. 3.

Precchaya, Oraphan, & Pingpis. 2015. Guidelines on Developing Community Base Tourismto Sustainable Management of Tourist Attractions. Journal of Economic, Business andManagement, Vol. 3.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19.1995. Pemeliharaan dan Pemanfaatan

Benda Cagar Budaya di Museum.

Sudana, I Putu. 2013. Strategi pengembangan desa wisata ekologis di Desa Belimbing

Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan. Bali: Universitas Udayana. Jurnal AnalisisPariwisata Vol. 11.

Suwena, I Ketut dan I Gusti Ngurah Widyatmaja. 2010. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata.

Denpasar: Undayana University Press.

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: ANDI.

Tanudirjo, 2008. Reposisi Museum di Idonesia. Direktorat Permuseuman, Direktorat Jendral

Kebudayaan.

Vladi, Eriketa. 2014. Tourism Development Strategies, SWOT Analysis and Improvement of

Albania's Image. European Journal of Sustainable Development. Vol 3.

Winarni, 2013. Pedoman penyelengaraan dan Pengelolaan Museum. Direktorat

Permuseuman, Direktorat Jendral Kebudayaan.

Ying Ping, He Ying, Wang Huifang. 2014. Cultural Presentation, Ethic Tourism and Eco-Museum: A Case Study in Hulunber. Journal of System and Management Sciences. Vol




DOI: https://doi.org/10.24821/jtks.v2i1.1814

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Topan Indraseni Gunawan

Editorial Address:

Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia

Telp./Fax: 0274 419791 email: tatakelolasenijurnal@gmail.com

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Visitors