Stimulasi Keterampilan Motorik Halus serta Kognitif Anak Melalui Kegiatan Mewarnai Tokoh Panutan Cerita Pewayangan

Chici Yuliana Nadi, Sri Marwati, Arfiati Nurul Komariah

Abstract


Mewarnai merupakan salah satu kegiatan untuk melatih motorik halus anak usia 4-5 tahun. Motorik halus di antaranya mencakup kemampuan serta kelenturan anak dalam menggunakan jari serta alat dalam rangka eksplorasi. Selain kegiatan motorik, anak perlu untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya. Mengamati, membedakan, dan meniru adalah beberapa kemampuan kognitif yang memengaruhi kegiatan belajar anak usia TK. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertajuk “Mewarnai Tokoh Wayang Punokawan” bertujuan untuk menstimulasi motorik halus serta kemampuan kognitif anak dalam mengenali tokoh panutan dalam dunia pewayangan, yaitu Punokawan. Pengabdian berlangsung di TK Aisyiyah 64 Sumber Nayu dengan metode presentasi, praktik, dan observasi. Didapatkan data bahwa seluruh anak mampu menggunakan krayon untuk mewarnai. Selain itu, anak lebih cenderung memilih tokoh Semar (yang merupakan tokoh sentral dari Punokawan) untuk diwarnai.

 

Coloring is one of the activities to train fine motor skills for children aged 4-5 years. Fine motor skills include children's ability and flexibility in using fingers and tools for exploration. Apart from motor activities, children need to develop their cognitive abilities. Observing, differentiating, and imitating are some of the cognitive abilities that influence the learning activities of kindergarten-aged children. The community service activity entitled Coloring "Punokawan" Wayang Characters aims to stimulate children's fine motor skills and cognitive abilities in recognizing role models in the world of wayang (Indonesian puppet), particularly Punokawan. The program takes place at TK Aisyiyah 64 Sumber Nayu with presentation, practice and observation methods. The results show that almost all children are able to use crayons for coloring. Apart from that, children are more likely to choose Semar character (which is the central character of Punokawan) to color.


Keywords


mewarnai, keterampilan motorik halus, kognitif, Punokawan

Full Text:

PDF

References


Allen, G. (2016). The New Pillars of Modern Teaching. Bloomington: Solution Tree Press.

Dewi, A. R., Mayasarokh, M., & Gustiana, E. (2020). Perilaku Sosial Emosional Anak Usia Dini. Jurnal Golden Age, 181-190.

Hidayat, H., Mustafidah, N., & Nuraeni, R. N. (2020). Upaya Meningkatkan Sikap Estetis pada Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Mewarnai Teknik Gradasi. Ijiece, 6-12.

Johor, S. B., Putra, E. R., Oktarifaldi, & Putri, L. P. (2019). Pengaruh Koordinasi Mata-Tangan dan Gender Terhadap Level Perkembangan Kemampuan Objek Kontrol Siswa PAUD Kota Pariaman. MensSana, 165-174.

McCrindle, M. (2023, October 12). Understanding Generation Alpha. Retrieved from mccrindle: https://mccrindle.com.au/article/topic/generation-alpha/generation-alpha-defined/

Pura, D. N. (2019). Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Kolase Media Serutan Pensil. Jurnal Ilmiah Potensia, 131-140.

Puspitasari, B. S. (2013). Faktor Penyebab Rendahnya Tingkat Konsentrasi Anak Usia 4-5 Tahun di TK Kemala Bhayangkari 1 Pekanbaru. 1-9.

Rohanah, S., & Watini, S. (2022). Meningkatkan Motorik Halus Melalui Kegiatan Mewarnai dengan Model ATIKPada Kelompok B di RA Manarul Huda. AKSARA, 1725-1736.




DOI: https://doi.org/10.24821/jps.v4i2.11139

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a 
Creative Commons Attribution 4.0 International License ISSN 2774-4787 (online) dan ISSN 2809-3380 (cetak).

View My Stats