Semiotics Studies in Agan Harahap's Work: Manipulation of Reality on social media

Satrio Hari Wicaksono, Shidqi Annas Al Haris Sholih, Shidqi Annas Al Haris Sholih

Abstract


Digital-based media art is growing massively because it is in line with the existence and usefulness of digital-based devices, which are increasingly crucial in their function in society, such as photography which is not just for capturing moments and aesthetic needs but the need to offer information to others. It no longer presents the image as it is but can also deliver a 'fantasy' and appearance that does not happen in the real world through the editing process. The easier it is for virtual access to be obtained through devices in their hands, people are increasingly flooded with text and images with different content. To minimize misinformation, it takes public agility to sort out information and maturity in tracing cyberspace, mainly social media. Agan Harahap, an artist who uses the medium of photography as his language, often uses the process of editing photos to provide a representation of the 'new reality in his work. Harahap, who is interested in this phenomenon, uses social media as a means of publication so that it can be appreciated and provide an overall awareness process. The method used in this study is a case study through a semiotic approach to reading the symbols used by Harahap in his work. With the direction of the medium of photography and social media, Harahap arouses people's awareness to be aware of the reality offered in a piece of information.

 

Kajian Semiotika dalam Karya Agan Harahap: Manipulasi Realitas pada Media Sosial

Abstrak

Seni media berbasis digital tumbuh secara masiv karena sejalan dengan keberadaan dan kegunaan gawai berbasis digital yang semakin krusial fungsinya di masyarakat. Seperti fotografi yang tidak hanya sekedar untuk menangkap momen dan kebutuhan estetik saja namun kebutuhan menawarkan sebuah informasi bagi orang lain. Tak lagi menghadirkan gambar apa adanya, namun juga mampu menghadirkan sebuah ‘fantasi’ dan tampilan yang sebenarnya tak terjadi di dunia nyata melalui proses editing. Semakin mudahnya akses virtual didapatkan melalui gawai dalam genggaman, masyarakat kian dibanjiri oleh teks maupun image yang memiliki beragam konten. Dibutuhkan kesigapan masyarakat untuk memilah informasi dan kedewasaan dalam menelusuri dunia maya, khususnya media sosial untuk meminimalisir informasi yang salah. Agan Harahap, sebagai seniman yang memanfaatkan media fotografi sebagai bahasa ungkapnya, acapkali melakukan proses pengeditan foto untuk memberikan sebuah representasi ‘realitas baru’ dalam karyanya. Harahap yang tertarik dengan fenomena ini menggunakan media sosial sebagai sarana publikasi agar dapat diapresiasi dan memberikan proses penyadaran secara luas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus melalui pendekatan semiotika untuk membaca simbol yang digunakan Harahap dalam karyanya. Dengan pendekatan medium fotografi dan media sosial, Harahap berupaya menggugah kesadaran masyarakat untuk mawas terhadap realitas yang ditawarkan dalam sebuah informasi.


Keywords


Agan Harahap, semiotic, photography, pseudo-reality, social media | Agan Harahap, fotografi, pseudo-reality, media sosial

Full Text:

PDF

References


Barthes, R. (1977). Elements of Semiology. In Hill and Wang.

Benjamin, W. (2005). The Work of Art in the. 1936.

Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia. Publiciana, 9(1), 140–157.

https://doi.org/https://doi.org/10.36563/publiciana.v9i1.79

Datubara, B. M., & Irwansyah, I. (2019). Instagram TV: Konvergensi Penyiaran Digital dan Media Sosial. Mediator: Jurnal Komunikasi, 12(2), 251–263. https://doi.org/10.29313/mediator.v12i2.4778

John W. Creswell. (2013). QUALITATIVE INQUIRY & RESEARCH DESIGN Choosing Among Five Approaches. In SAGE Publications.

Perkasa, M. C. (2019). Kajian Semiotika Terhadap Karya Manipulasi Foto Agan Harahap. Seminar Internasional Riksa Bahasa, 573–580. http://proceedings2.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/view/916%0Ahttp://proceedings2.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/download/916/829

Purnomo, A. S. A. (2018). Fotografi Di Era Media Sosial : Studi “Toko Memorabilia” Karya Agan Harahap. Jurnal Bahasa Rupa, 1(2), 81–88. https://doi.org/10.31598/bahasarupa.v1i2.200

Susanto, A. A. (2017). Fotografi adalah Seni: Sanggahan terhadap Analisis Roger Scruton mengenai Keabsahan Nilai Seni dari Sebuah Foto. Journal of Urban Society’s Arts, 4(1), 49–60. https://doi.org/10.24821/jousa.v4i1.1484

Wibisono, P., & Sari, D. Y. (2021). Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Film Bintang Ketjil Karya Wim Umboh Dan Misbach Yusa Bira. Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, 1(1), 30–43.

Wicaksono, S. H. (2014). The Development of New Media Art in Indonesia. Bandung Creative Movement, 1(1), 1–8.

Wicaksono, S. H., & Zuhri, N. A. (2020). Karya-Karya Potret Diri Agus Suwage. ARS: Jurnal Seni Rupa Dan Desain - Volume 23, Nomor 1 Januari - Maret 2020, 23.




DOI: https://doi.org/10.24821/ijcas.v9i2.8228

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Visitors