Lakon Banjaran Resa Putra

Zudhistiro Bayu Pamungkas, Aris Wahyudi

Abstract


Abstract

This work is the result of research on an East Javanese wayang character, which has never been performed. This character is named Resa Putra. Although it has never been staged, Resa Putra is quite popular among the East Java puppeteer community. This work aims to present a puppet performance with the Resa Putra character. This work tells the story of Resa Putra’s character from birth to death, therefore it is entitled Banjaran Resa Putra. This work was created with reference to the theory of sambung rapet-greget saut. The method used in creating this work is data collection with interview techniques. The preparation of the script begins with the selection of characters, then exploration of characters and stories, evaluation of sanggit, then describes the entire performance in detail. This work is an East Javanese style puppet performance and is intended to convey the value of karma in the lives of Javanese people.

Abstrak

Karya ini merupakan hasil penelitian terhadap satu tokoh wayang Jawa Timuran, yang tidak pernah dipentaskan. Tokoh ini bernama Resa Putra. Meskipun tidak pernah dipentaskan, tetapi Resa Putra cukup populer di kalangan masyarakat pedalangan Jawa Timuran. Karya ini bertujuan menghadirkan satu lakon dengan tokoh Resa Putra tersebut. Karya ini mengisahkan tokoh Resa Putra sejak lahir hingga mati, oleh karena itu diberi judul Banjaran Resa Putra. Karya ini diciptakan dengan mengacu pada teori sambung rapet-greget saut. Metode yang digunakan dalam menciptakan karya ini ialah pengumpulan data dengan teknik wawancara. Penyusunan naskah dimulai dengan pemilihan tokoh, lalu eksplorasi tokoh dan cerita, evaluasi sanggit, kemudian mendeskripsikan seluruh pertunjukan secara terperinci. Karya ini merupakan pergelaran wayang gagrak Jawa Timuran dan dimaksudkan untuk menyampaikan nilai karma dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Keywords


Resa Putra; wayang; gagrak Jawa Timuran; banjaran

Full Text:

PDF

References


Hadiprayitno, K. (2004). Teori Estetika untuk Seni Pedalangan. Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Hadiprayitno, K. (2017). Estetika Pedalangan Ruwatan Murwakala Kajian Estetika dan Etika Budaya Jawa. BP ISI Yogyakarta.

Kernodle, G., & Kernodle, P. (1978). Invitation to The Theatre. Harcourt Brace Jovanovich, Inc.

Nugroho, S., Timbul Haryono, & R.M. Soedarsono. (2011). Hubungan Interteks Lakon Banjaran Kunthi Karya Purbo Asmoro dengan Sumber Cerita Wayang. Dewa Ruci, 7(1), 62–86. https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.

php/dewaruci/article/view/975

Sareh, K. (2020). Wawancara 11 Oktober 2020.

Soemanto, B. (2002). Godot di Amerika dan Indonesia; Suatu Studi Banding. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Soetarno. (2011). Gaya Pedalangan Wayang Kulit Purwa Jawa Serta Perubahannya Puppetry Styles of Javanese Purwa Shadow Puppet. Mudra, 26(1), 1–16. https://jurnal.isi-dps. ac.id/index.php/mudra/issue/view/71

Sugiarto, A. (1992). Karawitan Pakeliran Wayang Kulit Purwa Gaya Jawa Timur. Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Surwedi. (2010). Layang Kandha Kelir: Kumpulan Lakon Wayang Purwa Gagrak Jawa Timur. Lembah Manah.

Suwati, N. (2020). Wawancara 1 Februari 2020.

Wahyudi, A. (2012). Lakon Dewaruci Cara Menjadi Jawa: Sebuah Analisis Strukturalisme Levi-Strauss dalam Kajian Wayang. Bagaskara.

Wahyudi, A. (2014). Sambung-Rapet dan Greget- Saut dalam Dramaturgi Wayang. Wayang Nusantara: Journal of Puppetry, 1(1).

Wicaksono, A. (2012). Lakon “Dhanaraja.” Institut Seni Indonesia Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.24821/wayang.v5i2.8221

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a 
Creative Commons Attribution 4.0 International LicenseISSN 2356-4776 (print) | ISSN 2356-4784(online).

 

 

View My Stats

Flag Counter