Alih Wahana: dari Cerita Alkitab ke Naskah Pakeliran Wayang Warta Lakon Absalom

Abstract

Abstract

This paper aims to see the change of medium from Bible stories to Wayang Warta performance scripts for Lakon Absalom. The research data was in the form of script of Lakon Absalom. The transformation concept of Sapardi Djoko Damono was used in this study. The concept says that transformation is the changing and transfer of “something” from one type of medium to another. Every transformation activity always changes and adjustments. Qualitative descriptive methods were used in this study. The first step is to read and summarize the Bible story related to Lakon Absalom. Next, read the script of the wayang warta Lakon Absalom and summarize it according to the structure of the puppet performance. Finally, it examines the process of transformation from the Bible to the script of wayang warta performances. The result obtained is that the ideology contained in the script of the wayang warta performances still refers to the ideology contained in the Bible. In the case of such transformations, there are changes including plot elements, chess, and characters.

Abstrak

Tulisan ini bertujuan melihat perubahan wahana dari cerita Alkitab menjadi naskah pertunjukan Wayang Warta lakon Absalom. Data penelitian berupa Naskah Lakon Absalom. Konsep alih wahana Sapardi Djoko Damono digunakan dalam penelitian ini. Konsep tersebut mengatakan bahwa alih wahana adalah pengubahan dan pemindahan “sesuatu” dari satu jenis wahana ke jenis wahana lain. Setiap kegiatan alih wahana selalu terjadi perubahan dan penyesuaian. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Langkah pertama yang dilakukan ialah membaca dan meringkas cerita Alkitab yang berkaitan dengan lakon Absalom. Selanjutnya  membaca naskah wayang warta lakon Absalom dan meringkasnya menurut pola bangunan wayang. Terakhir, mengkaji proses alih wahana dari Alkitab ke naskah pertunjukan wayang warta. Hasil yang diperoleh yaitu ideologi yang terdapat dalam naskah pertunjukan wayang warta masih mengacu pada ideologi yang dikandung dalam Alkitab. Dalam kasus alih wahana tersebut terdapat perubahan meliputi unsur alur, catur, dan tokoh.