KARYA FOTOGRAFI DOKUMENTER TOPENG SEKURA DI KECAMATAN BATU BRAK, LAMPUNG BARAT: PEMBUATAN DAN APLIKASINYA

Muhammad Medianto Saputra, Pitri Ermawati, Pamungkas Wahyu Setiyanto

Abstract


Artikel ini membahas penciptaan seni fotografi yang bertujuan menampilkan Topeng Sekura yang ada di kecamatan Batu Brak, Lampung Barat: pembuatan dan aplikasinya. Landasan penciptaan pada penciptaan tugas akhir ini yaitu fotografi dokumenter dan foto seri. Topeng Sekura yang terbuat dari bahan kayu pohon kapas pada awalnya digunakan sebagai penutup identitas seseorang pada saat perang saudara antara Kerajaan Sekala Brak melawan empat Maulana yang berasal dari Kerajaan Pagaruyung. Topeng Sekura dalam perkembangannya digunakan pada saat acara Pesta Sekura Cakak Buah yang diadakan di bulan Syawal untuk merayakan kemenangan setelah berperang melawan hawa nafsu di bulan Ramadhan. Perkembangan Topeng Sekura tidak hanya sebuah topeng saja, tetapi sudah berkembang menjadi buah tangan bagi para wisatawan seperti gantungan kunci dan trofi, serta menjadi sebuah Tari Sekura yang dapat ditampilkan pada acara tertentu di Lampung Barat. Saat ini tersisa dua orang saja yang masih aktif dalam pembuatan Topeng Sekura di Lampung Barat, yaitu Paman Wayak dan Paman Mexsi. Visualisasi karya foto akan mengemukakan Topeng Sekura dari mulai tugu sejarah yang ada di Lampung Barat, proses produksi, perkembangannya saat ini, hingga Pesta Sekura Cakak Buah yang diadakan dibulan Syawal.

This article discusses the creation of the art of photography which aims to display the Sekura Mask in Batu Brak sub-district, West Lampung: its creation and application. The basis for the creation of this final project is documentary photography and photo series, to narrate a culture originating from Batu Brak District, West Lampung, namely Topeng Sekura. Various historical and historical values are the background for the existence of the Sekura Mask in Batu Brak District, West Lampung. Sekura masks made of cotton tree wood were originally used as a cover for one’s identity during the civil war between the Sekala Brak Kingdom and four Maulanas from the Pagaruyung Kingdom. The Sekura Mask in its development was used during the Sekura Cakak Buah Sekura event which was held in the month of Shawwal to celebrate victory after fighting against lust in the month of Ramadan. The development of the Sekura Mask is not only a mask, but has developed into souvenirs for tourists such as key chains and trophies, as well as a Sekura Dance that can be displayed at certain events in West Lampung. Currently there are only two people who are still active in making Sekura Masks in West Lampung, namely Uncle Wayak and Uncle Mexsi. The visualization of the photograph will show the Sekura Mask from the historical monument in West Lampung, the production process, its current development, to the Sekura Cakak Buah Festival which is held in the month of Shawwal.


Keywords


documentary photography; photo series; sekura mask

Full Text:

PDF

References


Arsita, A. (2018). Jukstaposisi Fotografi Di Novel Grafis "The Photographer". Jurnal Specta, 136.

Irwandi, & Pamungkas, W. (2015). Foto Dokumenter Bengkel Andong Mbah Musiran: Penerapan Dan Tinjauan Metode Edfat Dalam Penciptaan Karya Fotografi. Jurnal Rekam, 31.

Martono, I., & Aran, H. (2017). Topeng Etnik Nusantara dalam Perkembangan Budaya Global. Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta.

Mugiyanto, S. (1983). Pertunjukkan Topeng di Jawa. Jakarta: Majalah Analisis Kebudayaan.

Mustika, I. W. (2014). The Taxonomy of Sakura As a Life Portrait of Liwa People. Humaniora.

Nugroho, J. A. (2012). Modelling Photography Handbook. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sugiarto, A. (2014). Jurnalisme Pejalan Kaki. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Susantri, A. (2019). Tari Sekura Sebagai Media Pelestarian Topeng Sekura dari Liwa Lampung Barat. Jurnal Seni Tari, 159.

Wijaya, T. (2014). Foto Jurnalistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wijaya, T. (2016). Photo Story Handbook, Panduan Membuat Foto Cerita. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Yanuarta, I. W. (2018). Tradisi Mekare-kare di Desa Bali Aga Tenganan Pegrisingan dalam Fotografi Dokumenter. Journal Specta, 59.




DOI: https://doi.org/10.24821/specta.v6i2.7649

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.