MOBIL MAINAN DIECAST SKALA 1:24 DALAM FOTOGRAFI STILL LIFE
Abstract
Mobil mainan merupakan suatu benda yang biasa dimainkan oleh anak-anak. Akan tetapi berbeda halnya dengan mobil mainan jenis diecast, yakni mobil mainan yang terbuat dari logam kemudian dicetak ke dalam bentuk yang diinginkan. Mobil mainan diecast yang memiliki berbagai macam ukuran tidak hanya dimainkan oleh anak-anak karena pada perkembangannya diecast menjadi karya seni yang menarik untuk dikoleksi dan dipajang salah satunya mobil dengan ukuran skala
1:24. Dengan demikian muncul keinginan untuk menampilkan mobil mainan diecast dalam bentuk karya fotografi. Alasan pemilihan ukuran skala 1:24 adalah ukurannya yang terbilang sedang dan mempunyai detail kemiripan yang cukup baik sehingga cocok digunakan untuk foto stilllife. Selain itu, ukuran mobil mainan diecastskala 1:24 juga cenderung kurang diminati oleh para kolektor shingga diharapkan penciptaan karya seni ini dapat meningkatkan minat para kolektor
terhadap diecastskala 1:24. Teknik fotografi still life merupakan salah satu metode dalam fotografi yang digunakan untuk keperluan komersial. Teknik still life digunakan untuk mempermudah penataan objek yang dikombinasikan dengan diorama. Kemudian penataan cahaya dan komposisi dalam teknik ini mampu menjadikan sebuah objek menjadi lebih bernilai jual. Ditambah dengan teknik olah digital focus stacking yang membantu menguatkan detail dari sebuah produk mobil mainan. Penciptaan karya fotografi ini bertujuan untuk menampilkan sebuah mobil mainan yang menyerupai mobil sesungguhnya sehingga dapat menarik perhatian penikmat foto dan juga pencinta mobil mainan diecast khususnya yang berskala 1:24. Hasil dari penciptaan karya seni ini didapatkan bahwa mobil mainan yang semula hanya benda mati saja, melalui fotografi dapat diciptakan menjadi sebuah karya seni visual yang tampak lebih nyata. Mobil mainan diecast merek Welly ini banyak ditemukan hasil pengecatan yang kurang maksimal. Akan tetapi, penggunaan set diorama sebagai elemen pendukung sangat membantu untuk menguatkan kesan lebih nyata sehingga secara umum penciptaan karya seni ini dapat menambahkan nilai jual pada mobil mainan
diecast skala 1:24.
Kata kunci: mobil mainan, diecast skala 1:24, fotografi, stilllife
Abstract
Diecast Toycar 1:24 Scale in Still Life Photography. A toy car is an object commonly played by children. Diecast is way a different type of toycar which is made of metal and then formed into the desired shape. Diecast cars with variety of sizes not only played by children because in its development the diecast is becoming into an interesting work of art to be collected and displayed, one of them is with a scale of 1:24. Thus, it seems interesting to feature diecast toycars in the form of photography works. The reason for choosing scale of 1:24 is because this size is quite moderate and the detail similarity is good enough so that it will be suitable to be used in still life photography. In addition to that, the size of the 1: 24 scale diecast toycar also tends to be less desirable by collectors so it is expected that the creation of this artwork can increase the interest of collectors for the 1:24 scale diecast. Still life photography technique is one of the methods in photography used for commercial purposes. Still life technique is used to facilitate the arrangement of objects to be combined with diorama. Then, the arrangement of light and composition in this technique can make an object becomes more valuable. Coupled with the technique of digital focus stacking that helps strengthen the details of a toycar product. The creation of this photography work aims to showcase a toycar that resembles a real car so as to attract the attention of photo enthusiasts as well as diecast car enthusiasts especially for 1: 24 scale. The result of the creation of this artwork shows that toycars which were originally only inanimate objects, through photography can be made into a work of visual art that looks more real. The paintings in Welly diecast toyscars are found not really good enough. However, the use of diorama sets as a supporting element is helpful to reinforce a more realistic impression so that in general the creation of this work can add a commercial value to a 1:24 scale diecast toycar.
Keywords: toycar, diecastscale 1:24, photography, still life
Full Text:
PDFReferences
Abdi, Yuyung. Photography from My Eyes.Jakarta: PT Gramedia. 2012.
Ardiansyah, Yulian. Tips & Trik Fotografi: Teori dan Aplikasi Belajar Fotografi. Jakarta: Grasindo. 2005.
Feininger, Andreas. Unsur Utama Fotografi. Semarang: Dahara Prize. 1994.
____________. The Complete Photographer.Semarang: Dahara Prize. 1999.
Harsanto, P. Widyo. Retorika Visual Fotografis dalam Iklan Koran. Yogyakarta: PT Kanisius. 2016.
Helmy, Fauzi. Dunia Tanpa Nyawa (Toys Photography). Jakarta: Gramedia. 2011.
Kartono, Kartini. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar Maju. 1995.
Langford, Michael John. Langford’s Basic Photography – 7th Edition. USA: Elsevier. 2007.
______________. Langford’s Advance Photography. USA: Elsevier. 2008.
Lutfi, Andiyan. Indonesia Macrophotobook. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2012.
Nugroho, R. Amien. Kamus Fotografi. Yogyakarta: CV Andi Offset. 2006.
Peres, Michael R. Focal Encyclopedia of Photography. China: Elsevier. 2007.
Perweiler, Gary. The Secrets of Studio Still Life Photography. New York:
AMPHOTO. 1984.
Pribadi, Giusti. “Eksplorasi Mobil Mainan Melalui Teknik Ilusi Optik dengan Setting Ruang Publik”. Tugas Akhir Penciptaan Karya Seni Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 2015.
Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 1991.
Sangadji, Etta Mamang. Metodologi Penelitian – Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: CV Andi Offset. 2010.
Soedjono, Soeprapto. Pot Pourri Fotografi. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti. 2007.
Soelarko, RM. Komposisi Fotografi. Jakarta:
PT. Indira. 1978.
Suparyono, Johannes. Konstruksi Perspektif. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. 1981.
Supriyono, Rakhmat. Your Guide to Good Photography. Jakarta. Elex Media Komputindo. 2012.
Tjin, Enche. Lighting Itu Mudah. Jakarta: Bukune 2011.
Tom Grill dan Mark Scanlon. Photographic Composition. New York: American Photographic Book. 1990.
Widada. Cara Mudah Kreasi Fotografi Plus Editing Image. Yogyakarta: Gava Media. 2014.
http://www.autoartmodels.com/en/ diakses pada 7 November 2016, pukul 14.01 WIB.
http://www.bburago.comdiakses pada 2 Februari 2017, pukul 11.20 WIB.
https://digital-photography-school.com/ an-introduction-to-focus-stacking/ diakses pada 6 Maret 2017, pukul 20.11 WIB.
https://www.facebook.com/VisualEchos/ photos/a.173845659353292.43362
.173836206020904/124345729572 5451/?type=3&theaterdiakses pada 13 Februari 2017, pukul 13.19 WIB
h t t p s : / / w w w . f l i c k r . c o m / p h o t o s / ciriasfuck/5931636626/ diakses pada 7 Juni 2017, pukul 10.20 WIB.
http://tipsfotografi . net/tips - toys - photography diakses pada 14 Februari 2017, pukul 16.37 WIB.
http://www.dinkytoys.ch/cgi/Scarce. p l ? S u c h e n N a c h = 0 0 2 2 D _ 0 0 0 1 diakses pada 4 Mei 2017, pukul 15.15 WIB.
DOI: https://doi.org/10.24821/specta.v1i1.1894
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.