DESKRIPSI ETNOGRAFIS KEBIASAAN MENGINANG DI GUNUNGKIDUL DALAM FOTO DOKUMENTER

Anisa Suryani Yahya, Pitri Ermawati

Abstract


Deskripsi etnografis mengenai kebiasaan menginang di Dusun Surulanang, Karangduwet, Paliyan, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta bertujuan untuk mendapatkan hasil visual yang sesuai dengan realitas dalam foto dokumenter. Metode etnografi dilakukan secara bertahap dari studi pustaka, observasi partisipatif, wawancara, dan pembuatan catatan lapangan etnografi. Etnografi dipilih untuk melihat cara hidup masyarakat secara lebih akurat dan lebih sesuai dengan realitas yang ada. Realitas yang dimaksud adalah kebiasaan menginang. Menginang di sini dimaknai sebagai kegiatan mengunyah daun sirih, injet, gambir, serta tembakau sebagai pelengkap untuk menyusur. Mbah Mudi (84 Tahun) dan Mbah Mi (66 Tahun) dipilih untuk mewakili para penginang yang ada, dengan kesenjangan usia yang cukup jauh bisa menjadi pembanding dalam melihat kebiasaan menginang yang tidak berubah dari waktu ke waktu. Pembahasan karya foto dengan deskripsi etnografis menelaah lebih dalam mengenai kebiasaan ini dilihat dari alat dan bahan, penggunaan dalam kehidupan, serta dampak bagi penginang.

 

Ethnography Description of Betel Quid Chewing Habit in Gunungkidul in Documentary Photography. Etnography description about the habit of the betel quid chewing in Surulanang, Karangduwet, Paliyan, Gunungkidul, Special Region of Yogyakarta, aims to obtain visual results that align with reality in documentary photography. The ethnographic methods were carried out in stages, starting with literature review, participatory observation, interviews, and ethnographic field notes. Ethnography was chosen to accurately observe the way of life of the community and to reflect the reality more closely.  Reality is understood as the betel-chewing habit.  This activity is defined as the activity of chewing betel, limestone, gambir, and tobacco as complements for oral cleaning. Mbah Mudi (84 years old) and Mbah Mi (66 years old) were selected to represent the chewers, with significant age gap serving comparison in observing the unchanged habit of betel quid chewing over time. The ethnographic descriptions used to examine further information for the photo reviews, including tools and materials that are used in daily life, and also the impact for the chewers.


Keywords


ethnography description; betel quid chewing; documentary photo

References


Aulia Saraswati, Rahel, dkk. Potensi Tanaman Ramuan Nginang Sebagai Pasta Gigi Herbal Warisan Nenek Moyang Potential of Nginang Herb Plant as Herbal Toothpaste of Ancestral Heritage. no. 1.

Binns, Colin, dkk. “Betel chewing and public health.” Asia-Pacific Journal of Public Health, vol. 23, no. 6, SAGE Publications Inc., 2011, hlm. 1021–24, https://doi.org/10.1177/1010539511428690.

Bogre Michelle. Documentary Photography Reconsidered History, Theory and Practice. 1 ed., 2019.

Collier John, dan Collier Malcolm. Visual Anthropology: Photography as a Research Method . UNM Press, 1986.

Fina, De Anna. The Etnographic Interview. 1 ed., 2019.

Gupta PC, dan Ray CS. Epidermiology of Betel Wuid Usage. no. 4, 2004.

Hartono, Bonfilio Yosafat. “Penciptaan Fotografi Dokumenter Tato Perempuan Generasi Terakhir Suku Dayak Kenyah.” Journal of Photography Arts, and Media, vol. 4, no. 1, 2020, hlm. 63–74.

Heyl Sherman Barbara. “Etnographic Interviewing Publication.” Publikasi, 2001.

Lismawarta, Morinda Citrofolia, dkk. “Pekerja Wanita Pengelola Tembakau Jember dalam Fotografi Dokumenter.” Photography Arts, and Media, vol. 3, no. 1, 2019, hlm. 20–29.

Mascie-Taylor, Nick, dkk. “Betel quid chewing and its risk factors in Bangladeshi adults. Betel quid chewing and its risk factors in Bangladeshi adults.” WHO South-East Asia Journal of Public Health, vol. 1, no. 2, 2012, https://www.researchgate.net/publication/277067124.

Reid, Anthony. “From Betel-Chewing to Tobacco-Smoking in Indonesia.” Source: The Journal of Asian Studies, vol. 44, no. 3, 1985.

Rosaliza Mita, dkk. “Field Work : Etnografi dan Etnografi Digital.” Ilmu Budaya, vol. 20, no. 01, Agustus 2023.

Siddiq, Mohammad, dan Hartini Salama. Etnofotografi Sebagai Teori dan Metode. no. 01, 2019.

Spradley P James. Etnofotografi Metode. 1997.

Spradley P.James. Participant Observation. 2016.

Stainback Susan, dan Stainback William. Understanding & Conducting Qualitative Research. Council for Exceptional Children, 1988.

STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo, Farmasi. Potensi Tanaman Ramuan Nginang Sebagai Obat Kumur Herbal Warisan Budaya Nenek Moyang. 2019.

Sudarmin, S., dan Miranita Khusniati. Science Analysis of "Nginang " Culture In Context of Science Technology Engineering And Mathematics (Stem) Integration of Ethnoscience. 2018.

Suprayitno, Emdat, dkk. Pengetahuan Menginang berhubungan dengan Keluhan Rongga Mulut pada Lansia di Kabupaten Sampang Madura (Menginang Knowledge Related to the Oral Complaint of the Elderly in Sampang Madura).

Purnomo, Aji Susanto Anom. Pengantar Etnofotografi. Disunting oleh Arsita Adya, Badan Penerbit ISI Yogyakarta, 2021.

Tahmidaten, Lilik, dan Wawan Krismanto. Permasalahan Budaya Membaca di Indonesia (Studi Pustaka Tentang Problematika & Solusinya).

Tinggi, Sekolah, dan Desain Bali. “Pendekatan Etnofotografi dalam Karya Foto Dokumenter. I Dewa Gede Purnama Yasa.” Prosiding Seminar Nasional Desain dan Arsitektur (SENADA), vol. 3, Online, http://senada.std-bali.ac.id.




DOI: https://doi.org/10.24821/specta.v8i1.12188

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.