Tata Cahaya High Contrast sebagai Pendukung Unsur Dramatis pada Film Horor “Derana Dara”

Bakti Taufikurrrahman, Alexandri Luthfi Rahman, Alexandri Luthfi Rahman, Latief Rakhman Hakim, Latief Rakhman Hakim

Abstract


Terjadinya tindak kekerasan dan pelecehan pada anak antaralain, kurangnya pengetahuan bagaimana menjadi orang tua, kemauan yang tak realitas kepada kecakapan dan perilaku anak, isolasi sosial, pemasalahan obat-obatan terlarang dan alkohol, serta permasalahan dalam rumah tangga. Kekerasan anak dapat mencakup: penyiksaan jasmani, penyiksaan emosi, pengabaian, dan pelecehan seksual. Permasalahan ini yang dirasa tepat untuk menjadi latar belakang konflik pada film fiksi horror yang akan dibuat dengan menggunakan tata cahaya yang akan mendukung unsur dramatis.Film horor “Derana Dara” mengisahkan tentang sebuah keluarga baru yaitu Laura, Deni dan putri mereka yang bernama Dara. Keluarga ini semula sangat harmonis, namun berubah menjadi berantakan karena kelakuan bejat Deni, yang menyebabkan Dara trauma yang pada akhirnya menyebabkan Dara bunuh diri, lalu menghantui ibunya untuk balas dendam. Tata cahaya high contrast yang akan digunakan didalam film “Derana Dara” Tata cahaya akan membangun mood dan suasana yang bersifat dingin, intim bernuansa misteri, serta mencekam. Perancangan tata cahaya sendiri merupakan faktor pendukung unsur dramatis  secara visual, dengan tata cahaya high contrast  yang di mendominasi detail seperti texture, bayangan, dan kedalaman ruang akan meningkatkan kesan menakutkan, dan mencekam. Elemen natural seperti cahaya kilatan petir akan mendukung suasana mencekam dan meneggangkan di dalam film “Derana Dara”

Kata Kunci: Film, Unsur Dramatis, Tata Cahaya High Contrast.

 



Full Text:

PDF

References


B Biran. (2010). Teknik Menulis Skenario Film Cerita. Jakarta: Fakultas Film dan Televisi IKJ.

Blain, Brwon. (2012). Cinematography Theory and Pratice. China: Focal Press Books

Holben, Joy. (2012) A Shot In The Dark. Boston: Course Tecnology, A Part Of Cengage Learning.

Huraerah, Abu. (2012) Kekerasan Terhadap Anak. Bandung: Nuansa Cendika

Jackman, Jhon. (2010) Lighting For Digital Video and Television Thrid Edition. USA: Focal Press Is An Imprint Of Elsevier.

Javandalasta, Panca. (2011). Lima Hari Mahir Bikin Film. Surabaya: Mumtaz Media.

Landau, David. (2004). Lighting For Cinematography A Partical Guide To The Art And Craft Of Lighting For The Movung Image. New York: Bloomsbury

Lutters, Elizabeth. (2010). Kunci Sukses Menulis Skenario. Jakarta: PT Grasindo

Pratista Himawan. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Pramaggiore,Maria. Wallis, Tom. (2008). Film A Critical Introduction second edition. London: Laurence King Publishing Ltd.

Wheeler, Paul. (2001) Digital Cinematography. Woburn: Focal Press

Sumber Online

Tavakoli, Yousef. (2015). Analyzing The MiseEen Scene An Approach To Improve Achtectural Lighting Design Inspired By Visual.




DOI: https://doi.org/10.24821/sense.v4i1.5850

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Sense : Journal of Film and Television Studies



View My Stats.


Creative Commons License
This work is licensed under a 
Creative Commons Attribution 4.0 International License.