Kisah Hidup Korban Bullying Dalam Dokumenter Performatif "Repost"
Abstract
Negative side of bullying is the main theme of“REPOST” documentary. The making of “REPOST” aimed to deliver a story and perception of bullying by Vera (Nia’s sister) through the bullying case of Vera’s sister, Nia. This film appears under the performative mode. According to Bill Nichols, performative mode contains three aspect, subjective, related to memory and experience, and expressive.
The performative mode of this film formed by putting Vera as the narrator owning a personal point of view to describe the phenomena of bullying through her sister case. Information and story are delivered by reconstruction, symbol, and expressively using cinematography elements.
Performative documentary film brings personal and emotional intensities from the subject to deliver the case inside the film. The performative mode in “REPOST” documentary can deliver the emotion of Vera and her contradiction of her sister bullying case.
Keyword: documentary, performative, bullying, reconstruction
ABSTRAK
Film dokumenter performatif “REPOST” mengangkat tema besar dampak negatif bullying. Penciptaan karya film dokumenter “REPOST” digunakan untuk menyampaikan cerita dan persepsi Vera (adik) terhadap kisah hidup Nia, kakak dari Vera, sebagai korban bullying. Film dokumenter ini dikemas dengan bentuk performatif. Bentuk/mode performatif menurut Bill Nichols memiliki ciri-ciri subjektif, bersifat memory and experience, dan ekspresif.
Bentuk performatif pada film ini dibangun dengan menempatkan Vera (adik) sebagai narator yang memiliki sudut pandang personal dalam memandang fenomena bullying melalui kasus kakaknya. Penyampaian informasi dan cerita dilakukan melalui rekonstruksi simbol dan secara ekspresif menggunakan unsur-unsur sinematik dalam mendukung penyampaian informasi.
Dokumenter performatif berangkat dengan tujuan memberikan intensitas personal dan emosional seorang subjek dalam menyampaikan kasus di dalamnya. Penggunaan bentuk performatif pada film dokumenter “REPOST” dapat menyampaikan emosi dari Vera serta menyampaikan ketidakberpihakan dia terhadap kasus bullying kakaknya.
Kata kunci: dokumenter, performatif, bullying, rekonstruksi
Full Text:
hal 29-44DOI: https://doi.org/10.24821/sense.v2i1.5071
Article Metrics
Abstract view : 0 timeshal 29-44 - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Sense : Journal of Film and Television Studies
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.