MERANTAU SEBAGAI INSPIRASI KARYA MANGARATTO

Krismus Purba

Abstract


Penciptaan karya Mangaratto terinspirasi dari fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat Batak di perantauan. Merantau bagi masyarakat Batak tidak hanya  sekedar berpindah badan dari tempat asal ke tempat perantauan, tetapi di latar-belakangi oleh beberapa faktor seperti faktor geografis, sosial, dan ekonomi. Di perantauan spirit leluhur tetap dipegang teguh oleh masyarakat perantauan. Sebagai contoh masyarakat Batak yang ada di Yogyakarta yang beragam marga dan status sosial, tetap menjalin sistem kekerabatan yang memicu  semangat solidaritas di antara sesama. Hubungan tersebut pun berlanjut dengan menjalin hubungan baik dengan masyarakat Yogyakarta dan dengan sesama pendatang  seperti dengan pendatang berasal dari Minangkabau,  Kalimantan, Bali, dan lain sebagainya. Sekalipun demikian, sebagai masyarakat pendatang harus menyesuaikan diri dengan masyarakat yang didatanginya. Hal ini menjadikan inspirasi karya Mangaratto. Berdasar hal tersebut muncul ide untuk menciptakan karya dengan menggunakan idiom dan medium musikal yang berasal dari wilayah-wilayah tersebut. Tujuan dari penciptaan karya ini  adalah untuk mentransformasikan fenomena sosial ke dalam bentuk karya seni serta menawarkan implementasi baru sebagai hasil dari percampuran idiom musical yang berbeda

Keywords


Merantau, Menyesuaikan diri.

References


I Wayan Senen, “Proses Kreatif Penciptaan Gending Bakti Swari”, dalam Yudiaryani et. al., ed. Karya Cipta Seni Pertunjukan (Yogyakarta: Jb Publisher bekerja sama dengan FSP ISI Yogyakarta, 2017), halaman 284.Krismus Purba, ”Umpama dan Umpasa Batak” dalam SENI Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni nomor X/02 Agustus 2004 (Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta).

Umar Kayam, “Kreativitas Seni dan Masyarakat” dalam Sutan Takdir Alisjahbana (ed.). Kreativitas. Jakarta: PT Dian Rakyat, 1983.

Prier SJ, Karl-Edmund. Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. 1996.

Sunaryo, “Implementasi Taksonomi Bloom dalam Penciptaan Musik” dalam Yudiaryani, et. al (editor) Karya Cipta seni Pertunjukan. Yogyakarta: JB Publisher Bekerjasama dengan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta, 2017.

Mudji Sutrisno dan Christ Verhaak. Estetika Filsafat Keindahan. Yogyakarta: Kanisius, 1993.

Djuretno A. Imam Muhni, Moral dan Religi menurut Emile Durkheim dan Henri Berguson. Yogyakarta: Kanisius, 1994.

Jean Piaget, Struturalisme. (terj.) Harmyo. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995. Jacqualine Smith, Komposisi Tari, (terj.) Ben Suharto (Yogyakarta: Ikalasti), 1985).

Alma M. Hawkins, Creating Through Dance. (terj.) Y. Sumandiyo Hadi, “Mencipta lewat Tari” (Yogyakarta: ISI Yogyakarta, 1990).




DOI: https://doi.org/10.24821/sl.v18i1.7024

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

View My Stats