Kreativitas Barnawi dalam Musik Bundengan di Masyarakat Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah
Abstract
Bundengan adalah sebuah alat musik dari Kabupaten Wonosobo berbahan dasar dari bambu. Alat musik bundengan lahir dari kreatifitas seniman karawitan saat sedang beristirahat menggembalakan bebek yang memodifikasi kowangan atau tudung miliknya menjadi sebuah alat musik, dia adalah Barnawi. Bagian dalam Bundengan terdapat 4 buah senar, jika dibunyikan akan menghasilkan suara seperti instrumen kethuk, kenong, kempul dan gong dalam gamelan Jawa.Alat musik ini dimainkan oleh satu orang. Jika dimainkan oleh dua orang, maka satu orang yang lain sebagai wiraswara. Memiliki banyak peminat dari berbagai kalangan bundengan pun mengalami perkembangan yang pesat, meskipun sempat mati suri karena meninggalnya Barnawi, alat musik bundengan bangkit kembali bersama Munir yaitu adik dari Barnawi yang berkerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Budayawan, maupun orang-orang yang menginginkan bundengan tetap lestari. Fungsi musiknya adalah sebagai pengungkapan emosional, hiburan, pengiring tarian dan kesinambungan budaya.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Abdulloh, Muhammad Sa’id. 2017. “Kajian Organologi Musik Bundengan Wonosobo”. Skripsi untuk mencapai derajat sarjana S-1 pada program studi etnomusikologi, fakultas seni pertunjukan, Institut Seni Indonesia Surakarta.
Bakker SJ, J.W.M. 1984. Filsafat Kebudayaan Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Kanisius.
Boskoff, Alvin. 1964. “Recent Theories of Social Change” dalam Sociology and History Werner J. Cahnman dan Alvin Boskoff (eds). London: The Free Press of Glencoe.
Berutu, Ester Risnauly. Kreatifitas Barnawi dalam Musik Bundengan di Masyarakat Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah. Skripsi S-1 Program Studi Etnomusikologi FSP Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2019
Haviland, William A. 1988. Antropologi Jilid 2 Terj R.G Soekadijo. Jakarta: Erlangga. Kayam, Umar. 1981. Seni, Tradisi dan Masyarakat. Jakarta : Sinar harapan.
Kistanto, Nurdien. 2008. Sejarah Wonosobo. Wonosobo:PT.Bhakti Tunas Perkasa.
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta
Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta : Balai Pustaka.
Kunst, Jaap. Music In Java: Volume 2. Hague : Martinus Nijhoff.
Moleong, Lexy J. 2005. MetodePenelitian Kualitatif Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Munandar, Utami. 2002. Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan bakat. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Nakagawa, Shin. 2000. Musik dan Kosmos : Sebuah Pengantar Etnomusikologi Yogyakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Nettl, Bruno. 2005. The Study of Ethnomusicology: Thirty-one Issues and Concepts.USA: University of Illinois Press.
Salamun, dkk. 2002. Budaya Masyarakat Suku Bangsa Jawa di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. Yogyakarta : UPT Perpustakaan ISI.
Soedarsono, R.M. 2001 Metode Seni Pertunjukkan dan Seni Rupa. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Santoso, Rinto Budi. 2016. “Rekonstruksi Sejarah dan Perkembangan Kesenian Bundengan di Desa Madu Retno, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo”. Tesis untuk mencapai derajat sarjana S-2 program studi Pendidikan lmu Pengetahuan Sosial, Universitas PGRI Yogyakarta.
Sunaryadi. 2000. Lengger : Tradisi dan Transformasi. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Supanggah, Rahayu. 2007. Bothekan Karawitan II: Garap. Surakarta: ISI Press Surakarta
Surendra, Wilia Beny. 2009. “Bentuk Penyajian dan Komposisi Lagu dalam Kesenian Bundengan di Desa Maduretno Kecamatan KajiKajar Kabupaten Wonosobo” Skripsi untuk mencapai derajat sarjana S-1 pada program studi Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Spradley, James P. 2006. Metode Etnografi: Edisi Kedua Yogyakarta: Tiara Wacana.
Wahyudi, Ahid. 2006. “Bentuk dan Fungsi Seni Koangan Desa Bumitirta, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah”. Skripsi untuk mencapai derajat sarjana S-1 pada program studi Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
https://wonosobokab.go.id/website/index.php/2014-02-01-04-40-52/selayang- pandang/geografis-kabupaten-wonosobo/itemlist/category/9-selayang- pandang?start=5, Diakses pada tanggal 05 Juli 2019.
https://wonosobokab.go.id/website/index.php/rpjmd/itemlist/category/10-potensi- daerah , Diakses pada tanggal 05 Juli 2019.
http://pangestika14.blogspot.com/2013/09/dialek-wonosobo-pengkajian- folklore.html , diakses pada tanggal 05 juli 2019.
https://wijayadion004.wordpress.com/kesenian-khas-wonosobo/ diakses pada tanggal 30 Oktober 2019.
DOI: https://doi.org/10.24821/sl.v17i2.3725
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.