PENENUN ULAP DOYO SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA MUSIK ETNIS “PEMAYUQ”

Alif Alif

Abstract


Karya Pemayuq merupakan komposisi musik yang bersumber dari idiom dan pola musik etnis Dayak, khususnya Dayak Benuaq di Kalimantan Timur. Karya ini merepresentasikan ungkapan dari nuansa hati penenun ulap doyo di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan di Kecamatan Jempang, Kabupaten Kutai Barat. Nuansa hati penenun ulap doyo dalam menghadapi perubahan dijadikan sebagai sumber yang kemudian diolah menjadi sebuah komposisi musik etnis. Peristiwa pertama yang memberi rangsangan awal  ialah ketika melihat kain tenun ulap doyo yang memiliki ciri khas yaitu terbuat dari serat daun doyo.

Penyajian komposisi Pemayuq merupakan sebuah campuran antara instrumen etnis Dayak Benuaq, modern dan olahan vokal. Bentuk penyajian yang terdapat pada karya komposisi musik etnis Pemayuq mengacu pada peristiwa yang telah dikaji berdasarkan ungkapan penenun ulap doyo, secara garis besar terdapat tiga suasana yang diilustrasikan dalam karya ini yaitu suasana kebahagian, amarah dan satir.

Keywords


Pemayuq, Tenun Ulap Doyo, Dayak Benuaq

References


Ardana, I Ketut. 2017 “Metode Penciptaan Karya-karya Baru Karawitan Bali”, dalam Yudiaryani (ed). Karya Cipta Seni Pertunjukan. Yogyakarta: Galang Press.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisus.

Dean, Syahmedi. 2018. Tenun Doyo dan Sulam Tumpar: Seni Wisata Kutai Barat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Djohan. 2016. Psikologi Musik. Yogyakarta: Penerbit Indonesia Cerdas.

Ester, Ester, dan Agastya R. Listya. 2014. "Rijoq: Vocal Music of Dayak Benuaq From Kutai, East Kalimantan", dalam Harmonia: Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, Vol. 14, No. 1: 1-7.

Haryanto. 2015. Musik Suku Dayak: Sebuah Catatan Perjalanan di Pedalaman Kalimantan. Yogyakarta: UPT Perpustakan ISI Yogyakarta.

Hawkins, Alma M. 1990. Mencipta Lewat Tari. Terj. Y. Sumandiyo Hadi. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Irawati, Eli. 2018. Belajar Musik Sampek. Yogyakarta: UPT Perpustakan ISI Yogyakarta.

____________. 2019. Kelentangan dalam Belian Sentiu Dayak Benuaq di Kalimantan Timumr. Yogyakarta: UPT Perpustakan ISI Yogyakarta.

Junaedi. 2016. Estetika Jalinan Subjek, Objek, dan Nilai. Yogyakarta: ArtCiv.

Mack, Dieter. 2012. Ilmu Melodi. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Maryana, Tony dan Bayu Prasetyo. 2019. Total Perkusi. Yogyakarta: Total Perkusi.

McDermott, Vincent. 2013. Imagi-Nation: Membuat Musik Biasa Jadi Luar Biasa. Terj. Natha H.P. Dwi Putra. Yogyakarta : Art Musik Today.

Mistortoify, Zulkarnain. 2003. Fieldwork 1 Etnomusikologi. Surakarta: P2AI bekerja sama dengan STSI PRESS Surakarta.

Prier SJ, Karl-Edmund. 1996. Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

____________. 2018. Ilmu Melodi, Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Riwut, Tjilik. 1993. Kalimantan Membangun Alam dan Kebudayaan. Yogyakarta: NR. Publishing.

Safrina, Rien. 2002. Pendidikian Seni Musik. Bandung: CV. Maulana.

Sedyawati, Edi. 1986. Pengetahuan Elementer dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sloboda, J.A. 2016. “Emotions in Everday Listening to Music”,seperti yang dikutip Djohan. Psikologi Musik. Yogyakarta: Indonesia Cerdas.




DOI: https://doi.org/10.24821/sl.v20i1.12501

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

View My Stats